Seattle - Ingin anak-anak tidak menonjolkan perilaku kekerasan? Maka pilihlah tayangan yang mereka tonton. Sebab kajian terbaru yang dimuat di usatoday.com menunjukkan tayangan anak sangat berpengaruh terhadap perilaku.

Sebuah kajian yang dilakukan di Amerika menemukan bahwa terjadi pengubahan perilaku signifikan pada anak usia 3-5 tahun setelah orang tua mereka mengurangi tayangan yang memaparkan kekerasan dan agresivitas selama enam bulan.

Para orang tua dalam penelitian tersebut, kemudian memilih untuk menyajikan tayangan berbau pendidikan dan petualangan. Hasilnya sangat bagus, karena pengubahan perilaku bertahan hingga 12 bulan yang membuat anak menjadi lebih berempati, sangat penolong dan perhatian terhadap sesama. Kajian yang dimuat pada jurnal pediatrik, Senin, 18 Februari 2013 tersebut melibatkan 565 orang tua.

Menurut Direktur Pusat Kesehatan, Perilaku dan Pertumbuhan Anak di Rumah Sakit Anak Seattle, Dimitri Christakis, penelitian tersebut tidak mengurangi waktu menonton anak. Hanya mengganti jenis tayangan. Tetapi ternyata perilakunya berubah, sehingga kajian ini sangat berguna dari anak keluarga miskin yang banyak menonton televisi.

Dalam kajia yang terpisah, sebuah laporan dari Selandia baru menunjukkan bahwa terlalu banyak menonton televisi di masa anak-anak dan remaja, maka akan memiliki kecenderungan untuk melakukan tindak kriminal atau gangguan kepribadia hingga masalah agresivitas di masa tua.

Saat ini rata-rata anak-anak prasekolah di Amerika Serika menyaksikan televisi 4-5 jam hari. "Ini adalah jumlah yang membahayakan," kata Christakis. Sebab masih banyak tayangan berbau kekerasan yang muncul di televisi seperti Power Ranger hingga Batman. Anak-anak ini akan belajar dengan meniru apa yang ada di televisi. "Khusus untuk anak prasekolah, mereka belajar banyak dari televisi," ia menambahkan seperti ditulis di tempo.com. Red

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.