Tokyo - Jepang dan Britania Raya (UK) kini sedang mempersiapkan siaran resolusi ultra definisi tinggi (UHD). Laporan koran Asahi menyebutkan Kemenkominfo Jepang telah memulai persiapan untuk penyiaran digital dalam format 4K UHD (Ultra High Definition) ini, yang menawarkan resolusi gambar maksimum 3840×2160 piksel. Dalam rencana baru ini, pemerintah menargetkan secepat-cepatnya siaran UHD sudah dapat diakses oleh publik pada saat Piala Dunia 2014 mendatang, maju dari rencana awal pada 2016.

Besarnya bandwidth yang diperlukan masih menjadi hal yang sulit di tengah semakin terbatasnya lebar pita frekuensi di area digital teresterial. Pada permulaan, siaran UHD akan tersedia melalui kabel, kemudian melalui satelit.

Meskipun Jepang terlihat memelopori penyiaran UHD, Korea Selatan juga berkompetisi dengan Jepang saat ini, yang sama-sama memanfaatkan momentum Piala Dunia.

BBC (British Broadcasting Corporation), lembaga penyiaran publik terbesar di Britania Raya, sudah memulai eksperimen dengan format UHD sejak 2008 lalu, bekerja sama dengan RAI Italia dan NHK Jepang. BBC juga merekam konten Olimpiade London 2012 lalu dalam format 8K UHD, dikembangkan bersama dengan NHK.

Di acara Consumer Electronic Show 2013 yang tahun ini diselenggarakan di Las Vegas, AS, sejumlah televisi dari LG, Samsung, dan Toshiba dengan dukungan 4K UHD dipertunjukkan pada publik.

Namun di tengah ramainya perhatian akan format UHD ini, sejumlah kalangan mempertanyakan substansi penyiaran dengan format ini, termasuk oleh BBC yang menilai langkah Jepang “terburu-buru”. Bagi mereka, lebih baik untuk langsung melompat ke format 8K UHD yang akan dengan cepat menggantikan 4K UHD.

Format Penyiaran Digital

Sebagian besar negara-negara maju telah mematikan siaran analog mereka. Amerika Serikat mematikan siaran analog mereka pada tahun 2009 secara serentak dan mengadopsi format ATSC. Jepang mematikan siaran analog secara serentak pada 2011 dan memilih standar ISDB. Sedangkan Britania Raya menerapkan standar DVB pada tahun 1997, memulai mematikan siaran analog pada 2007 secara bertahap dan berakhir pada 2012.

Indonesia mulai April 2013 akan memulai kampanye resmi televisi digital, di mana Kemenkominfo menargetkan untuk mematikan siaran analog pada 2017. Indonesia akan mengadopsi standar DVB-T2, serupa dengan yang dipergunakan di Britania Raya.

Penerapan resolusi HD dalam format ATSC, DVB, dan ISDB bukan tanpa masalah. Standar awal ATSC dan DVB yang mengadopsi MPEG-2 tidak efisien untuk penyiaran resolusi tinggi. ATSC dimutakhirkan pada tahun 2008 untuk mendukung kompresi H264 AVC. DVB dimutakhirkan dengan DVB-T2/DVB-S2 yang mendukung kompresi H264 AVC, memungkinkan hingga lima saluran native HD dalam satu multipleks. Penerapan ISDB-T di Jepang masih tersandung di format MPEG2 dan hanya mendukung resolusi maksimal 1440×1080.

Televisi digital menawarkan keunggulan dari televisi analog biasa, antara lain kualitas gambar yang jernih, mampu mengakomodasi banyak saluran, serta menawarkan layanan interaktif dan konten HD. Red

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.