- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 41839
Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis, Komisioner Ubaidillah, Dirut LPP TVRI, Helmi Yahya, Rektor Unand dan narasumber Konferensi Penyiaran di Padang, Senin (24/6/2019).
Padang – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerjasama dengan Universitas Andalas dan Universitas Negeri di Indonesia menginisiasi diselenggarakannya Konferensi Penyiaran pertama di tanah air. Konferensi yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat, 24-25 Juni 2019, ini merupakan gagasan hasil kegiatan riset indeks kualitas program siaran televisi KPI dengan 12 Perguruan Tinggi di Indonesia.
Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis, mengatakan usulan konferensi penyiaran ini dilandasi oleh minimnya wacana penyiaran di tanah air sehingga masih belum banyak dilirik orang. “Kurangnya literatur maupun kajian-kajian mengenai penyiaran menjadi salah satu faktor kurangnya ketertarikan masyarakat terhadap dunia penyiaran. Publikasi ilmiah di kita masih minim,” kata Andre, saat membuka konferensi di Hotel Pengeran Beach, Senin (24/6/2019).
Padahal, lanjut Andre, sejak 2017, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia sudah menargetkan Indonesia berada di tingkat pertama publikasi se-ASEAN, baik publikasi nasional maupun internasional.
Pada 2018, lanjut pria bergelar Doktor Ilmu Komunikasi ini, publikasi ilmiah internasional Indonesia berhasil menghasilkan 20.610 publikasi dan berada di peringkat kedua negara-negara ASEAN, di bawah Malaysia dengan 22.070 publikasi.
Andre berharap, publiksasi terhadap karya-karya ilmiah dalam negeri terus ditingkatkan. “Kita optimis target peringkat pertama Indonesia pasti akan kita raih. Inilah menjadi salah satu alasan bagi KPI sebagai regulator penyiaran di Indonesia untuk memperkaya literatur penyiaran di Indonesia untuk dunia. Karena itu lah, kegiatan Talkshow & Seminar Nasional “KAMERA” ini diselenggarakan.
Undang-undang Penyiaran tahun 2002 menyebutkan penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa. “Hal ini tentu tidak dapat dilakukan sendiri oleh KPI. Hal ini menjadi tanggungjawab banyak pihak, termasuk Lembaga Penyiaran dan kita semua yang ada disini.
Seminar Nasional KAMERA juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menambah publikasi Ilmiah di Indonesia dan turut memberikan andil yang besar dalam perkembangan penyiaran sehat di Indonesia. Penyiaran Indonesia sehat dan berkualitas 2020 menjadi tujuan utama kita bersama.
Selain itu, lanjut Andre, konferensi ini diharapkan menjadi forum ilmiah dan panggung bagi akademik para ilmuan dan ahli komunikasi di Indonesia. “Kami mengucapkan terima kasih pada para intelektual dan peneliti yang telah hadir dan memberikan sumbangan keilmuan dalam memperkaya literatur dan khasanah penyiaran melalui karya-karya yang dikirimkan. Kami juga mengucapkan terima kasih pada Universitas Negeri di Indonesia dan Universitas Andalas sebagai tuan rumah pada tahun ini,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas, Tafdhil Husni, menyampaikan pentingnya edukasi tentang media pada masyarakat agar informasi dan konten yang diterima mereka sehat, berkualitas dan selektif. “Ini tanggungjawab kita bersama agar masyarakat mendapatkan edukasi tersebut dan juga tanggungjawab media menyediakan konten yang baik dan berkualitas,” katanya di depan ratusan undangan dan peserta konferensi berjumlah 90 orang yang datang dari 12 Perguruan Tinggi di tanah air.
Rencananya, kegiatan konferensi penyiaran ini akan menjadi agenda rutin setiap tahun yang diselenggarakan KPI dengan tuan rumah yang ditentukan secara bergantian. ***