- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 5699
Cirebon -- Komisi I DPR RI berharap migrasi siaran TV analog ke digital segera dilaksanakan. Pasalnya, hanya tinggal beberapa negara saja termasuk Indonesia yang belum melakukan Analog Switch Off (ASO) atau kebijakan penghentian siaran TV analog.
“Ketika kita ketemu negara lain. Kita sering disentil-sentil kapan Indonesia melakukan ASO. Karena hanya beberapa negara di muka bumi ini yang belum swtich off. Indonesia sebagai negara besar, saya kira akan segera mengakhiri era penyiaran analog,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, saat membuka acara “Sosialisasi dan Publikasi Menjaga Perbatasan Melalui Penyiaran Digital’’ yang berlangsung di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (7/11/2020).
Soal adanya dampak dari percepatan migrasi siaran ini, Kharis menyatakan dipikirkan solusinya. Namun begitu, dirinya yakin hal itu akan dapat diatasi termasuk pergantian televisi analog ke televisi digital.
“Apakah dengan menggunakan alat set top box yang digunakan untuk mengkonversi dari analog ke digital atau memang sekarang sudah terjadi evolusi atau perubahan dari TV yang dijual sekarang yang telah siap digital,” tambahnya.
Kharis berharap kegatan sosialisasi penyiaran digital benar-benar dapat menyentuh para penggerak di masyarakat. Oleh karena itu, yang mengikuti kegiatan ini adalah orang-orang yang terpilih dari lingkungannya sehingga nanti mampu menyampaikannya ke masyarakat.
Karena kita tidak mungkin menyampaikannya satu per satu kepada seluruh masyarakat. Jadi saya rasa orang yang ikut sekarang adalah tokoh masyarakat yang akan menyampaikan soal pentingnya penyiaran digital,” ujar Kharis.
Dia juga berharap kegiatan ini dapat diadakan di tempat lain. Pasalnya, masa dua tahun itu bukan waktu yang lama. “Jadi jangan tiba-tiba kaget kok sudah dua tahun,” kata Kharis.
Menurutnya, KPI harus bertanggungjawab ketika sudah dua tahun masyarakat masih terkaget-kaget soal siaran digital. Karena itu, sosialisasi dan publikasi tentang digital atau ASO harus diperbanyak. Bahwa konsekuensinya dibutuhkan anggaran tambahan, pihaknya siap mengawal.
“Kita punya kepentingan. Jangan sampai tiba-tiba TV mati terus kemudian menyalahkan. Ini kenapa, ini gimana , kok TV ini tidak bisa menangkap siaran. Siaran sudah tidak ada lagi. Ternyata sudah switch off menuju ke digital,” tandasnya yang dilanjutkan secara lisan membuka kegiatan sosialisasi tersebut. ***