- Detail
- Ditulis oleh Super User
- Dilihat: 26808
Yogyakarta -- Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis mengatakan, ranah penyiaran Indonesia mengalami perubahan cukup signifikan. Karenanya, perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini tidak bisa dianggap sebagai hal biasa. Hal ini disampaikan dalam rapat persiapan teknis dan konsep pelaksanaan Konferensi Penyiaran yang akan di selenggarakan pada Mei 2022 mendatang bekerja sama antara KPI Pusat dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (4/1/2021) lalu.
Pertemuan yang berlangsung secara hybrid ini dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Univeritas UIN Sunan Kalijaga, Dr. Mochamad Sodiq beserta jajarannya nampak pula dalam laman zoom Komisioner KPID Yogyakarta, Febrianto dan perwakilan dari Stasiun TVRI Yogyakarta. Seperti yang telah diketahui, Konferensi Penyiaran ini telah dilaksanakan sebanyak dua kali yakni di Universitas Andalas, Padang dan Universitas Hassanduin, Makassar.
Lebih lanjut, Yuliandre menyampaikan, gagasan yang mendorong terciptanya kegiatan konferensi ini adalah semata-mata untuk mempertemukan seluruh pemangku kepentingan penyiaran yang selama ini dirasa perlu mendapat dukungan dan kajian dari para akademisi di bidang komunikasi dan penyiaran.
“Saya merasakan sekali selama aktif dalam dunia penyiaran ini rasa guyub dan semangat teman-teman baik sebagai praktisi penyiaran hingga akademisi harus mendapatkan ruang yang istimewa. KPI sebagai regulator tentu akan memfasilitasi ke arah baik dengan kegiatan Konferensi Penyiaran,” jelas Yuliandre.
Andre mengungkapkan dirinya merasa terpanggil agar tren penyiaran lebih berwarna ke arah yang memiliki arti dengan nilai-nilai pemikiran akademisi. Apalagi, lanjut dia, kegiatan ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terutama Rektor UIN Sunan Kalijaga, TVRI dan tim KPID Yogyakarta. Harapannya kegiatan ini akan berdampak luas bagi masyarakat penyiaran dan kalangan akademisi.
“Berkaca dari konferensi sebelumnya, substansi konferensi harus dapat dinikmati oleh lapisan masyarakat. Secara infrastruktur dan kapasitas, UIN Sunan Kalijaga dengan jajaran, TVRI Yogyakarta dan KPID Yogyakarta akan memberikan gebyar konferensi yang membumi hingga pelosok negeri,” kata Yuliandre.
Dalam kesempatan itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Dr. Mochamad Sodik mengatakan, pihaknya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan KPI yang memberikan ruang bagi UIN Sunan Kalijaga menjadi tuan rumah kegiatan konferensi ini.
Terkait hal ini, ujar Mochamad Sodiq, UIN Sunan Kalijaga telah membahas kesiapan acara dengan membentuk tim kecil yang nantinya akan berkolaborasi dengan tim yang ada di KPI. Ia menggambarkan acara konferensi nanti akan melibatkan banyak unsur, mulai dari kesiapan pameran hingga dialog interaktif yang akan bekerja sama dengan TVRI dan TV lokal di Yogyakarta.
“UIN Sunan Kalijaga merasa sebuah kehormatan dapat bergabung dalam event terbaik di tahun 2022 ini. Apresiasi setinggi-tingginya untuk KPI Pusat yang telah memberikan kepercayaan kepada kami dan menyambut baik ide gagasan yang telah dilakukan terkait pelaksanaan konferensi,” ungkapnya
Mochamad Sodiq memberi gambaran singkat tentang konsep kegiatan konferensi yang rencananya mencoba beberapa penambahan item kegiatan dari tahun sebelumnya tanpa mengurangi maksud dan konsep kegiatan tersebut. Sebagai bentuk regenerasi, Sodiq mengatakan, pihaknya akan banyak melibatkan banyak mahasiswa, baik dari dalam maupun dari luar UIN. Upaya ini untuk membangun kualitas nilai ideologi anak muda hingga kesiapannya dalam menyikapi dinamika penyiaran.
“Kegiatan ini tentunya akan memberi keseimbangan dalam membangun ideologi hingga nilai interaksi dalam penyiaran. Melibatkan beberapa stakeholder penyiaran akan menjadi mewah dan sangat menarik. Dan saya di sini bertugas atas arahan langsung dari Pak Rektor yang mendelegasikan saya untuk mendukung kesuksesan acara ini hingga tuntas,” tutup Mochamad Sodiq. Maman/Editor: RG, MR