- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 15137
Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Kresna Dewanata mengungkapkan, era digital telah membawa suasana baru yang berbeda dengan era sebelumnya. Perubahan dan pengaruh era digital dirasakan pada semua bidang kehidupan, secara positif maupun negatif. Dia mengatakan, kemajuan teknologi saat ini harus di barengi dengan edukasi teknologi agar menjadi peluang yang dapat memudahkan sekaligus menguntungkan.
“DPR ingin ada regulasi yang baik agar dapat melindungi hak kewajiban masyarakat dengan kemajuan teknologi, DPR juga sedang mambahas tentang RUU Perlindungan Data Pribadi sehingga masyarakat nantinya tidak perlu gusar lagi dengan keamanan identitasnya,” kata Kresna dalam diskusi berbasis daring yang diselenggarakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) dengan tema “Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi Oleh masyarakat Sebagai Media Edukassi dan Bisnis” di Jakarta, Minggu (15/11/2020).
Terkait pola belajar anak dengan daring, Kresna memandang perlunya literasi digital dan ini dimulai dari keluarga. Hal ini menuntut tanggungjawab besar orangtua. Jika orangtua tidak dapat menerapkan litarasi digital bagi anaknya, dikhawatirkan si anak akan terkena dampak buruk dari teknologi tersebut.
“Jika kita tidak bisa meminimalisir dampak negatif ini, maka akan berpengaruh signifikan terhadap anak. Lantas apa yang harus dilakukan orangtua terhadap anaknya agar anaknya tidak terkena dampak negatif dari era serba digital ini,” tanya Kresna
Pada kesempatan yang sama, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis mengungkapkan, memasuki era digitalisasi kebutuhan pokok masyarakat yang hidup di kawasan perkotaan mulai bertambah. Karenanya, peningkatan infrastruktur digital saat ini menjadi prioritas.
Pemerintah melalui Kemenkominfo serta Badan Aksebilitas Telokumunikasi dan Informasi (Bakti) harus meningkatkan infrastruktur di daerah-daerah kecil yang belum ada infrastruktur telekomunikasi. Daerah-daerah kecil yang dimaksud lebih dikenal dengan sebutan 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).
“Peran strategis BAKTI lebih memfokuskan pada pengembangan daerah-daerah pinggiran yang belum tersentuh,” ungkap Yuliandre di acara tersebut.
Presiden OIC Broadcasting Regulatory Authorities Forum (IBRAF) periode 2017-2018 ini mengatakan, peran media internet tentu saja semakin meningkat. Dia memperkirakan computer menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia di masa-masa mendatang. Tak hanya internet, saat pandemi covid 19 juga terjadi peningkatan penjualan alat olahraga, misalnya sepeda.
“Pola kehidupan masyarakat saat ini yang meminimalisir aktivitas yang bersinggungan dengan orang lain kini mulai beralih ke olahraga yang bersifat pribadi,” kata pria yang akrab disapa Andre ini.
Lebih jauh, Andre menilai pembelajaran digital yang digadang-gadang bisa memfasilitasi pertemuan antara guru dan murid di kelas maya, ternyata tak selamanya berjalan mulus. Metoda belajar online sebagai bagian dari e-learning membutuhkan upaya dan biaya yang tidak sedikit. Untuk dapat melakukan pembelajaran jarak jauh, tentunya siswa harus memiliki gadget.
Selain itu, untuk dapat mengakses internet setiap saat, orang tua harus menyediakan dana untuk membeli kuota. Berdasarkan data statista.com. telah terjadi peningkatan unduhan platform zoom sebanyak 3,2 juta unduhan di seluruh dunia.
“Bagaimana zoom menjadi wadah komunikasi saat ini. Dengan teknologi memudahkan dan juga menunjang aktivitas manusia untuk tetap dapat berkomunikasi,” kata Andre. Man/*