- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 4509
Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat tetap menyelenggarkan Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode I 2020 kendati dalam suasana pembatasan sosial besar akibat pandemi Covid-19. Riset yang diselenggarakan secara daring di 12 kota dan bekerjasama dengan 12 Perguruan Tinggi diharapkan mampu mengubah perilaku menonton masyarakat untuk menyaksikan tayangan yang baik dan berkualitas.
“Kami mengharapkan hasil riset ini mampu merubah pola menonton masyarakat agar mulai membiasakan diri menyaksikan tayangan yang baik dan berkualitas yang berasal dari referensi hasil riset KPI,” kata Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, saat membuka Workshop Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV Periode I tahun 2020 untuk Kota Pontianak yang bekerjasama dengan Universitas Tanjungpura, Kamis (8/6/2020).
Tidak dipungkiri jika pada saat ini sebagian besar masyarakat lebih memilih program hiburan seperti sinetron, film, entertainmen dan lain sebagainya. Namun, berdasarkan riset yang telah dilakukan KPI sebelumnya, nilai kualitas tayangan-tayangan tersebut masih di bawah nilai rata-rata standar yang ditetapkan KPI.
“Kami berharap riset di Kota Pontianak yang diselenggarakan bersama dengan Untan, para informan ahli dapat berperan dengan memberi masukan atas kualitas tayangan televisi sehingga menghasilkan referensi tayangan yang berkualitas bagi masyarakat,” ujar Nuning.
Hal senada disampaikan Direktur Politik dan Komunikasi Bappenas, Wariki Sutikno, yang ikut dalam kegiatan Riset Indeks Program Siaran Televisi Tahun 2020 untuk Kota Pontianak. Bahkan, dia memberi apresiasi atas kinerja KPI yang dari tahun ke tahun dinilai semakin baik sehingga sangat responsif sebagai institusi yang mengawasi penyiaran. Karenanya, Bappenas memasukan Program Riset Indeks ini sebagai Program Prioritas Nasional.
“Peran dari kawan-kawan yang menggeluti bidang ini sangat penting dalam rangka pembangunan Indonesia secara keseluruhan. Kami menaruh kegiatan ini menjadi sebagai salah satu prioritas nasional dan akan sekuat tenaga mengawal program ini,” tegas Wariki.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Martoyo, berharap agar hasil riset indeks ini dapat digunakan oleh lembaga penyiaran dalam memproduksi program siarannya.
“Kami dari Universitas mendukung sumbangsih KPI dalam program Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi ini. Saya berharap, hasil riset ini dapat merubah mindset lembaga-lembaga penyiaran dalam memproduksi program. Dan akhirnya, konten siaran televisi mampu menggeser berita-berita hoax di media sosial yang sulit dipertanggungjawabkan,“ jelas Martoyo.
Penyelenggaraan riset indek periode pertama untuk tahun 2020 ini telah dimulai pada 4 Juni dan akan berakhir pada 11 Juni 2020. Kota Padang dan Surabaya menjadi kota pertama yang mengawali Riset pada pada 4 Juni lalu. Riset di Padang bekerjasama dengan Universitas Andalas (Padang) dan di Surabaya bekerjasama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Kemudian pada 5 Juni workshop riset berlanjut untuk Kota Medan dan Makassar. Untuk Kota Medan, riset bekerjasama dengan Universitas Sumatara Utama (USU). Adapun di Makassar bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas). Pada 8 Juni 2020 ini, riset dilakukan di Kota Pontianak bekerjasama dengan Universitas Tanjungpura dan di Bali bekerjasama dengan Universitas Udayana. */Ted