Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mendesak ANTV untuk segera melakukan perbaikan internal pada program siaran “Garis Tangan”. Program acara yang dipandu oleh Uya Kuya ini telah mendapatkan sanksi teguran kedua dan terancam kena sanksi yang lebih berat berupa penghentian sementara dari KPI Pusat.
Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, mengatakan program siaran “Garis Tangan” ANTV telah mendapatkan sanksi teguran kedua dari KPI karena kedapatan melanggar aturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012.
“Tim pemantauan langsung kami menemukan adanya pelanggaran dalam program tersebut. Pelanggaran terjadi pada tayangan "Garis Tangan" 10 Juni 2020 lalu yakni berupa adegan host melakukan video call dengan seorang wanita yang tampilan videonya sedang mandi di bathub,” jelas Mulyo, Senin (13/7/2020).
Selain itu, KPI Pusat menemukan pelanggaran lain pada “Garis Tangan” 12 Juni 2020 pukul 01.07 WIB. Terdapat adegan Uya mengangkat panggilan video di handphone Rani yang disambungkan ke sistem. Dalam panggilan tersebut seorang wanita marah kepada Rani karena mengetahui suaminya telah berselingkuh dengannya. Dalam kemarahan Rani itulah terdapat suami yang tangannya terikat menggantung.
“Kami pun menemukan tayangan seorang pria yang kedua tangannya diikat menggunakan tali dan dipenuhi coretan di bagian wajah dan tubuhnya. Tayangan seperti itu jelas tidak pantas ditampilkan karena tidak menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan. Tidak ada nilai edukasi dan pesan positif yang terdapat dalam tayang tersebut. Gimmick atau bukan, rasanya tak pantas penganiayaan ditampilkan seperti itu” ujar Mulyo.
Berdasarkan peraturan KPI adegan tersebut telah melanggar dua pasal P3SPS yakni Pasal 9 di P3 dan Pasal 9 ayat 1 di SPS . Pasal ini berkaitan dengan kewajiban lembaga penyiaran menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat.
“Kami berharap ANTV segera melakukan perbaikan secara internal terhadap program acara “Garis Tangan” agar tidak terulang lagi pelanggaran lainnya. Catatan penting buat "Garis Tangan" adalah jangan mengumbar free sex sebagai kelumrahan. Kami juga mengingatkan seluruh lembaga penyiaran agar menjadikan P3SPS sebagai acuan dalam membuat dan menayangkan sebuah program acara. Kita ingin nilai-nilai budaya kita tetap terjaga melalui penyiaran yang baik dan positif,” tandas Mulyo. ***
Jakarta – Setelah menuntaskan pelaksanaan Workshop Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode I Tahun 2020 di 12 Kota bersama 12 Perguruan Tinggi. Sejak hari Minggu (12/07/2020) kemarin, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mulai menindaklanjuti program riset indeks kualitas terhadap siaran televisi dengan menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun atau FGD secara daring Riset Indek Kualitas Siaran TV di mulai dari Kota Padang (Sumatera Barat) dan Bandung (Jawa Barat).
Diskusi ini merupakan proses penilaian para informan riset terhadap program siaran televisi yang masuk dalam sampel riset indeks kualitas di tahun ini. Sampel tayangan merupakan program yang ditayangkan pada periode Januari sampai Maret 2020. Terdapat 477 sampel tayangan yang dibagi menjadi 9 kategori program yakni Program Berita, Talkshow Berita, Talkshow Non Berita, Sinetron, Anak, Religi, Wisata Budaya, Infotainmen, dan Variety Show.
PIC Riset sekaligus Komisioner KPI Pusat, Yuliandre Darwis, mengatakan diskusi riset bersama para informan riset akan menentukan penilaian kualitas dari siaran TV yang masuk kajian riset KPI. Momentum ini juga untuk mengkonfirmasi dan menyepakati data antara KPI dan para informan.
“Riset ini akan menjadi data kualitas yang penting bagi KPI dan juga data pendidikan bagi kalangan kampus. Hasil dari riset ini juga akan menjadi data yang penting untuk penyiaran di tanah air,” kata Yuliandre saat membuka diskusi riset untuk Kota Padang, yang bekerjasama dengan Universitas Andalas (Unand), hari Minggu kemarin.
Selain sebagai data rujukan bagi dunia kampus, hasil riset indeks ini akan menjadi bahan pertimbangan dan masukan kebijakan regulator. Bahkan, lanjut Andre, data riset yang terverifikasi secara kualitas ini bisa dirujuk kalangan pembuat konten dan juga pengiklan untuk beriklan di TV.
Pada hari yang sama, di kegiatan FGD riset indeks untuk Kota Bandung, Komisioner KPI Pusat Mimah Susanti, mengapresiasi keterlibatan kampus dalam kegiatan riset indeks kualitas program siaran TV selama ini. “Meskipun di tengah pandemi, semangat untuk berkontribusi dalam upaya memperbaiki kualitas siaran televisi melalui riset tidak pernah pudar,” ujarnya saat membuka kegiatan FGD riset untuk wilayah Bandung.
Santi berharap hasil riset ini dapat bermanfaat bagi semua pihak termasuk juga masyarakat umum, akademisi, pelaku industri penyiaran serta regulator. “Riset ini dapat dirasakan manfaatnya, khususnya bagi KPI sebagai regulator yang akan menggunakan hasil riset ini sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan,” kata Komisioner bidang Isi Siaran ini.
Berdasarkan pemantauan tim liputan KPI Pusat, penilaian terhadap program siaran dalam diskusi di dua kota ini berlangsung dinamis dan sarat argumentasi. Beberapa program siaran seperti berita menjadi sorotan para informan karena kedapatan menayangkan adegan seperti kekerasan yang vulgar dan tanpa sensor.
“Dapat dilihat saat adanya penggerebekan atau penangkapan acapkali ditayangkan secara vulgar dan terkadang tidak adanya penyensoran yang berpotensi melanggar P3SPS yang ada,” tutur Basith, salah satu informan riset Kota Bandung.
Pernyataan tersebut kemudian ditanggapi informan riset lainnya, Agus. Menurutnya, visual penangkapan secara vulgar dan cenderung terdapat unsur kekerasan akan berdampak pada psikologis anak-anak yang menonton di jam produktif. “Sisi psikologis anak sangat rentan terhadap apa yang mereka lihat di layar kaca. Tanpa adanya kemampuan untuk memfilter tayangan maka akan menimbulkan efek traumatis jika terpapar terus menerus,” tambahnya.
Selain berita, genre acara yang ikut menjadi perhatian para informan dalam diskusi ini yakni infotainment. Berdasakan penilaian salah satu informan, telah terjadi fenomena penyaduran ulang berita yang ada di media baru. Padahal kebenaran informasi yang berasal dari media baru tersebut masih dipertanyakan. “Ini harus menjadi catatan,” kata Basith.
Menurutnya, semakin cepat informasi di media baru tersebar tanpa adanya identifikasi ulang, hal ini akan sangat berbahaya terhadap kualitas informasi yang disampaikan lembaga penyiarabn. Oleh karena itu, Basith mendorong KPI untuk aktif mengingatkan lembaga penyiaran supaya mengikuti aturan P3SPS untuk meminimalisir penyebaran berita palsu atau hoax.
Kategori program sinetron turut disentil para informan riset. Meskipun tidak semuanya, mereka mencatat ada program sinetron yang masih menayangkan cerita tentang konflik tak berkesudahan. Ada juga konten mistik yang masuk dalam cerita. Selain juga perlunya kehati-hatian menayangkan program sinetron impor. “Ini menjadi masukan juga bagi KPI. Ke depan sinetron yang diizinkan untuk tayang agar memperhatikan efek jangka panjang dan efek kultivasi,” kata Fadli, informan riset Padang.
Selain mengkritisi beberapa program acara TV, diskusi ini juga mengapresiasi banyak prpgram acara di sejumlah stasiun televisi. Para informan ini berharap lembaga penyiaran dapat aktif dan konsisten menampilkan program-program acara yang dinilai telah baik dan berkualitas. Tim liputan Riset Indeks
Jakarta - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, meminta lembaga penyiaran untuk lebih banyak menyajikan tayangan yang berkualitas, khususnya pada kondisi saat ini dengan banyaknya aktivitas di rumah selama pandemi Covid-19. Menurutnya, kondisi pandemi saat ini dapat menjadi acuan lembaga penyiaran memproduksi tayangan yang berkualitas dan menyebarkan nilai yang bermanfaat.
Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf Amin secara virtual saat membuka acara Anugerah Syiar Ramadan 2020 yang diselenggarakan KPI Pusat bersama MUI serta Kemenkominfo di Kantor KPI Pusat, Sabtu (11/7/2020).
Dalam kesempatan itu, Wapres mengapresiasi lembaga penyiaran yang sudah menayangkan tayangan bermutu pada Ramadhan. Oleh sebab itu, dia berharap program acara yang baik tidak hanya berhenti pada Ramadhan, tetapi juga berkesinambungan di bulan-bulan selanjutnya.
Dia menuturkan program yang ditayangkan tidak hanya dikemas dalam keagamaan, tetapi juga program lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan keagamaan. "Untuk program liputan sajikan berita yang menjunjung tinggi etika dan nilai kebenaran. Untuk program ceramah, sajikan topik yang mendidik, menyejukkan dan menghadirkan kedamaian," kata Ma'ruf.
Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Agung Suprio, menyatakan tayangan khusus Ramadhan TV dari tahun ke tahun terus meningkat. Ke depan, lanjut dia, tayangan Ramadhan bisa menjadi inspirasi. Dia berharap tayangan yang berkualitas seperti ini dapat dijadikan acuan memproduksi konten siaran pada bulan-bulan selanjutnya. **/Foto by Agung R
Jakarta – Walaupun dalam kondisi prihatin dan serba terbatas karena pandemi Covid-19, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tetap memberikan apresiasi tertinggi untuk program acara terbaik khusus Ramadan dan insan penyiaran dalam Anugerah Syiar Ramadan tahun 2020/1441 H, Sabtu (11/7/2020). Pengumuman para pemenang Anugerah dilakukan secara langsung dan virtual dari Kantor KPI Pusat, Jakarta.
Komisioner KPI Pusat, Mimah Susanti menjelaskan, pemberian penghargaan Anugerah Syiar Ramadan tetap diadakan karena komitmen lembaga penyiaran yang setia menyajikan program acara khusus Ramadan berkualitas bagi masyarakat.
“Memang anugerah ini tidak bisa diselenggarakan seperti biasa dan berbeda karena diadakan dalam kondisi pendemi. Kami tetap menyadari penghargaan ini harus tetap dilakukan karena KPI harus memberikan apresiasi kepada lembaga penyiaran yang tetap menyajikan program Ramadan yang baik dan berkualitas. Ini bagian dari pemicu lembaga penyiaran untuk membuat program yang baik dan berkualitas,” jelasnya di sela-sela jumpa pers sesaat sebelum acara anugerah dimulai.
Menurut Mimah Susanti, penilaian atas tayangan program siaran ramadan menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Dalam melakukan penilaian, KPI melakukan verifikasi awal terhadap 74 program Ramadan yang tayang selama satu bulan. Dari 74 program siaran yang diverifikasi tersebut, didapatkan 39 program yang berhak menjadi nominasi dari 9 kategori penganugerahan. Beberapa program Ramadan yang merupakan program re-run, tidak ikut dinilai oleh KPI dalam penganugerahan ini.
Sementara itu, Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, menyampaikan nomine dan pemenang anugerah diputuskan melalui rapat dewan juri yang terdiri dari Komisioner KPI Pusat, Komisi I DPR RI, MUI, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
Berikut ini adalah nama-nama pemenang kategori dalam Anugerah Syiar Ramadan 2020/1441 H:
1. Pemenang Kategori Program Liputan Khusus Ramadan : Seputar Inews Pagi (Anak Pesantren) - RCTI
2. Pemenang Kategori Program Ajang Bakat : Beraksi Di Rumah Saja - Indosiar
3. Pemenang Kategori Program Dakwah Talkshow : Sahur Time - Kompas TV
4. Pemenang Kategori Program Dakwah Non Talkshow (Ceramah) : Asmaul Husna - Metro TV
5. Pemenang Kategori Program Dakwah Non Talkshow (Kultum) : Mutiara Hati - SCTV
6. Pemenang Kategori Program Sinetron : Para Pencari Tuhan Jilid 13 - SCTV
7. Pemenang Kategori Program Film Animasi : Lorong Waktu - SCTV
8. Pemenang Kategori Program Ramadan Future dan Dokumenter : Mesjid Bersejarah Nusantara - RTV
9. Pemenang Kategori Program Ramadan Wisata Budaya : Muslim Travelers - Net TV
10. Pemenang Kategori Televisi Terbaik Ramadan 2020 : Stasiun Televisi SCTV
11. Pemenang Kategori Penyanyi Pria Muda Inspiratif : Fildan Rahayu
12. Pemenang Kategori Penyanyi Wanita Muda Inspiratif : Nada Umayatul Awaliyah
13. Pemenang Kategori Dai Muda Inspiratif : Muhammad Azhari Nasution
14. Pemenang Kategori Daiah Muda Inspiratif : Mumpuni Handayayekti
15. Pemenang Kategori Qori Muda Inspiratif : Muzammil Hasballah
16. Pemenang Kategori Qoriah Muda Inspiratif : Nadia Hawasyi
17. Pemenang Kategori Host Muda Inspiratif : Lesti Andriyani
18. Pemenang Kategori Grup Musik Muda Inspiratif : The Amazing Putri Bani Harun (TAPBH)
Jakarta - Penganugerahan atas program siaran berkualitas di bulan Ramadhan kembali digelar oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora). Anugerah Syiar Ramadhan 1441 H/ 2020M yang digelar pada 11 Juli 2020, merupakan wujud apresiasi terhadap lembaga penyiaran yang konsisten menghadirkan program siaran yang selaras dengan nilai, semangat dan spiritualitas Ramadan.
Meski merupakan penganugerahan rutin setiap tahun, penyelenggaraan tahun ini tentunya menjadi berbeda mengingat kondisi pandemi wabah Covid-19. KPI menyadari sepenuhnya bahwa Lembaga Penyiaran menghadapi berbagai tantangan dalam proses produksi program siaran, khususnya pada bulan suci Ramadan 1441 Hijriah/2020 M. Tayangan yang disajikan Lembaga Penyiaran pun didominasi program yang disiarkan ulang (re-run) dan program yang dikemas ulang (repackage).
Oleh karena itu, pada Anugerah Siaran Ramadan tahun ini, penilaian atas tayangan program siaran ramadan menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Dalam melakukan penilaian, KPI melakukan verifikasi awal terhadap 74 program Ramadan yang tayang selama satu bulan. Dari 74 program siaran yang diverifikasi tersebut, didapatkan 39 program yang berhak menjadi nominasi dari 9 kategori penganugerahan. Beberapa program Ramadan yang merupakan program re-run, tidak ikut dinilai oleh KPI dalam penganugerahan ini.
Sekalipun dengan keterbatasan yang ada akibat pandemi Covid-19, KPI Pusat tetap selektif dalam menilai dan mempertimbangkan kualitas program siaran yang telah memenuhi syarat untuk diperlombakan dalam Anugerah Syiar Ramadan tahun ini. Untuk mendapatkan penilaian program siaran Ramadan terbaik tahun ini, KPI telah membentuk tim juri yang terdiri dari unsur Pimpinan KPI Pusat, Komisi I DPR RI, MUI, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
Adapun dalam melakukan penilaian kriteria yang digunakan oleh KPI meliputi, kesesuaian dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 &SPS), tidak pernah mendapatkan sanksi dari KPI dan selaras dengan nilai-nilai keagamaan yang dianut oleh masyarakat dalam menjalankan ibadah Ramadan, serta sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19. Selain itu, program siaran merupakan produksi baru, atau sekurang-kurangnya merupakan repackage dari program yang pernah tayang sebelumnya.
Dengan mengusung tema “Spiritualitas Siaran Ramadan di Tengah Pandemi”, tim juri Anugerah Syiar Ramadan melakukan penilaian terhadap 9 (sembilan) kategori program acara Ramadan terbaik dan 1 (satu) televisi terbaik Ramadan, yang terdiri dari:
1. Program Liputan Ramadan
2. Program Ramadan Dokumenter
3. Program Ramadan Wisata Budaya
4. Program Dakwah Talk Show
5. Program Dakwah Non Talk Show (Kultum)
6. Program Dakwah Non Talk Show (Ceramah)
7. Program Film Animasi
8. Program Sinetron
9. Program Ajang Bakat
10. Program Televisi Terbaik Syiar Ramadan 2020
Selain itu, dalam Anugerah Syiar Ramadan 2020, Kementerian Pemuda dan Olah Raga turut memberikan penghargaan bagi generasi muda yang banyak memberikan inspirasi. Kategori penghargaan tersebut adalah:
1. Aktor Muda
2. Aktris Muda Inspiratif
3. Penyanyi Muda Inspiratif
4. Penyanyi Wanita Muda Inspiratif
5. Dai Muda Inspiratif
6. Dai’ah Muda Inspiratif
7. Qori Muda Inspiratif
8. Qori’ah Muda Inspiratif
9. Host Muda Inspiratif
10. Grup Music Muda Inspiratif
Puncak acara Anugerah Syiar Ramadan Tahun 2020 ini akan diselenggarakan melalui webinar yang juga disiarkan secara langsung melalui akun media sosial KPI. KPI berharap, penganugerahan ini dapat terus memicu semangat lembaga penyiaran untuk tetap menghadirkan program-program berkualitas di tengah masyarakat. Selain itu, siaran yang edukatif dan mencerahkan, sebagaimana yang menjadi semangat spiritualitas Ramadan, dapat menjadi teraplikasi dalam program siaran regular sepanjang tahun.
Berdasarkan berita acara rapat dewan juri Anugerah Syiar Ramadan 2020, ditetapkan nominasi untuk 9 kategori Anugerah Syiar Ramadan 2020, sebagai berikut:
1. Kategori Program Liputan Khusus Ramadan
- Kompas Siang (Inspirasi Ramadan) - Kompas TV
- Metro Siang (Jelajah 1000 Masjid) - Metro TV
- Pesan Ramadan - TV One
- Semangat Ramadan - RTV
- Seputar Inews Pagi (Anak Pesantren) - RCTI
2. Kategori Program Ajang Bakat
- Beraksi Di Rumah Saja – Indosiar
- Di Rumah Kita Bisa – Metro TV
- Hafiz Indonesia 2020 – RCTI
- Qasidah Fest – TVRI
- Syair Ramadan – GTV
3. Kategori Program Dakwah Talkshow
- Dialog Ramadan Bersama Din Samsudin – TVRI
- Indahnya Ramadan Bersama Ustad Abdul Somad & Sahabat – TV One
- Ramadan Penuh Rahmat – Metro TV
- Sahur Time – Kompas TV
- Tafsir Al Misbah – Metro TV
4. Kategori Program Dakwah Non Talkshow (Ceramah)
- Asmaul Husna – Metro TV
- Damai Indonesiku – TV One
- Hikmah Saur – RTV
- Islam Itu Indah – Trans TV
- Kisah Nabi – iNews
5. Kategori Program Dakwah Non Talkshow (Kultum)
- Cahaya Hati Ramadan – Metro TV
- Cahaya Tauhid AA Gym – MNC TV
- Kurma – Kompas TV
- Mutiara Hati – SCTV
- Rahmatan Lilalamin – iNews
6. Kategori Program Sinetron
- Amanah Wali 4 - RCTI
- Dunia Terbalik - RCTI
- Para Pencari Tuhan Jilid 13 – SCTV
7. Kategori Program Film Animasi
- Lorong Waktu - SCTV
- Nussa - Trans TV
- Si Entong - MNC TV
8. Kategori Program Ramadan Future dan Dokumenter
- Islampedia - Trans 7
- Mesjid Bersejarah Nusantara - RTV
- Pesona Islam - TV One
- Ramadan Kareem - Net TV
9. Kategori Program Ramadan Wisata Budaya
- Jejak Islam - TVRI
- Masak Enak Ramadan - Net TV
- Muslim Travelers - Net TV
- Serba Serbi Islam – Trans TV
10. Kategori Televisi Terbaik Ramadan 2020 (Pemenang diumumkan langsung)
Program Reality show yg sangat membantu para masyarakat kalangan bawah, khususnya bagi mereka yg sedang terlilit hutang, program ini sangat mengharukan bagi penontonnya, dan harusnya kita harus lebih bersyukur lagi, karena memiliki nasib yg mungkin sedikit lebih baik dari mereka.