- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 12049
Pangkalpinang - Generasi milenial yang memiliki kecenderungan selalu aktif, kreatif dan inovatif merupakan aset bagi pengembangan kualitas penyiaran di tanah air. Kemampuan yang dibekali kepiawaian memanfaatkan teknologi dan saluran media sosial diharapkan dapat membantu mewujudkan siaran yang sehat dan berkualitas.
Pandangan tersebut disampaikan Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, saat menjadi narasumber kegiatan Workshop Literasi Media Digital dengan tema “Peran dan Partisipasi Generasi Milenial dalam Pengawasan Isi Siaran Televisi dan Radio” di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (17/10/2019).
“Untuk dapat mewujudkan kualitas tersebut mereka dapat melakukan penetrasi terhadap selera menonton masyarakat dengan cara mengadukan konten yang tidak berkualitas dan memviralkan konten siaran yang baik dan berkualitas,” lanjut Nuning di depan Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Sidiq.
Para mahasiswa yang masuk dalam kelompok milenial, kata Komisioner bidang Kelembagaan KPI Pusat ini, tidak semata-mata hanya menyampaikan pengaduan tetapi secara sistematis dan konstruktif memberikan kontribusi berupa kajian untuk rumusan kebijakan penyiaran di Indonesia. “Rumusan kebijakan ini akan menjadi masukan dan bahan pertimbangan lain dari sudut pandang akademis yang bisa digunakan untuk pengembangan kebijakan penyiaran sekarang maupun ke depan,” tambah Nuning.
Selain itu, lanjut Nuning, mahasiswa harus ikut mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan program siaran melalui gerakan literasi media. “Upaya memberikan literasi kepada masyarakat ini harus dilakukan secara massif dan tanpa lelah. Sebagai mahasiswa, kita ikut bertanggungjawab menyampaikan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi publik,” katanya saat dihubungi kpi.go.id.
Dalam kesempatan itu, Nuning berharap dan mendorong seluruh civitas akademika IAIN Syaikh Abdurrahman Sidiq untuk melakukan penelitian dan kajian tentang dinamika penyiaran. Penelitian dan kajian ini nantinya akan jadi rujukan bagi industri penyiaran khususnya di wilayah Bangka-Belitung. ***