- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 8331
Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, saat menjadi narasumber kegiatan Literasi Media menyambut Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke 86 di Banjarmasin, Sabtu (30/3/2019).
Banjarmasin – Orangtua harus berperan aktif mengawasi apa yang ditonton anak-anaknya. Pengawasan ini untuk memastikan anak-anak tersebut menonton tayangan sesuai dengan klasifikasi mereka, tidak berdampak buruk dan mendidik. Permintaan tersebut disampaikan Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, saat menjadi narasumber kegiatan Literasi Media menyambut Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke 86 di Banjarmasin, Sabtu (30/3/2019).
Nuning menjelaskan, meskipun siaran televisi sekarang relatif lebih baik ketimbang sebelumnya, namun kecerdasan pemirsa untuk memilih tayangan tetap diperlukan. Pilihan ini untuk menentukan tayangan yang pantas dan memang baik untuk disaksikan.
“Akibat target mengejar rating, hampir semua siaran televisi sama modelnya yang terkadang tidak berisikan hal mendidik. Ketika ini terjadi, carikan program yang baik, berkualitas dan mendidik. Ayo kita buat gerakan pindah program ke yang mendidik dan berkualitas,” katanya.
Menurut Nuning, pilihan publik terhadap sebuah program akan menentukan seperti apa model layar kaca lembaga penyiaran. “Jika semua masyarakat menonton tayangan yang mendidik dan berkualitas hal ini akan menempatkan tayangan tersebut memperoleh rating tinggi. Kondisi ini akan mengarahkan televisi memproduksi membuat tayangan yang mendidik dan berkualitas tersebut,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Nuning mengajak orangtua untuk juga menonton tayangan berkualitas dan tidak membiarkan anak-anak mengendalikan sendiri remote dan gadgetnya. “Menjadi televisi dan gadget sebagai penenang buat anak-anak itu tidak baik. Terlebih soal gadget, karena tidak ada filter dan pengawasan terhadap media ini,” paparnya kepada peserta literasi yang sebagian besar ibu-ibu PKK di Banjarmasin.
Narasumber lain seminar menambahkan, anak-anak memiliki kerentanan dan mudah terpengaruh dari apa yang mereka tonton. “Mereka belum memiliki filter dan mudah terpapar langsung nilai-nilai yang ada ditayangan tersebut karenanya peran orangtua sangat penting untuk mengawasi apa yang anak-anak mereka asup,” katanya.
Selain itu, orangtua harus melakukan pembagian terhadap waktu anak-anak. “Yang paling benar adalah sepertiga waktu mereka untuk sekolah, sepertiga untuk mereka istirahat dan sepertiga untuk mereka berktifitas termasuk bermain,” jelas narasumber tersebut. ***