- Detail
- Ditulis oleh Super User
- Dilihat: 1491
Padang -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) melakukan sinergi dalam upaya pengembangan industri penyiaran digital di Indonesia. Sinergi saling menguatkan ini akan dituangkan dalam bentuk program yang muaranya menciptakan konten-konten kreatif dan berkualitas.
Anggota KPI Pusat, Amin Shabana mengatakan, kolaborasi antara KPI dan ADKI memiliki tujuan yang sangat jelas. Selain itu, lanjutnya, kepentingan kolaborasi dengan ADKI ini karena industri penyiaran bagian dari industri kreatif nasional.
“Harapannya, kedua lembaga ini bisa saling melakukan sinergi dalam bentuk program," ujarnya di sela-sela acara Pengembangan Eksosistem Penyiaran Digital yang diselenggarakan KPI Pusat di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (15/3/2024).
Terkait hal itu, Amin memandang persiapan ekosistem penyiaran digital menjadi sangat krusial dan harus dilakukan mulai dari hulu ke hilir. Artinya, perlu ada penguatan mulai dari regulasi hingga dukungan bagi para kreator konten.
Ketua ADKI, Fikri El Aziz, menggarisbawahi potensi besar yang dimiliki oleh desa-desa kreatif dalam menghasilkan konten penyiaran yang kreatif dan berkualitas. "Desa kreatif adalah masa depan bagi pariwisata desa. Desa kreatif merupakan bagian dari startup dengan konten-konten kreator yang dapat menghasilkan pemasukan di desa tersebut," ungkapnya.
Dengan demikian, lanjut Fikri, kerjasama antara KPI dan ADKI diharapkan akan memperkuat pembangunan ekosistem penyiaran digital di tingkat lokal.
Praktisi Komunikasi Reno Reymond Okto, menyoroti pentingnya akses informasi sebagai tulang punggung bagi pemberdayaan masyarakat Indonesia. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat sipil menjadi kunci dalam meningkatkan akses informasi publik yang benar dan tepat.
"Tantangan-tantangan dalam mengakses informasi publik perlu diatasi melalui upaya bersama antara lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan publik," tuturnya.
Sementara itu, Anggota KPID Sumbar, Dasrul, memaparkan bagaimana peran penyiaran dalam eksplorasi budaya lokal. "Penyiaran dapat memperkenalkan, mempromosikan, dan mengangkat identitas budaya lokal melalui program-program yang menyoroti warisan budaya, tradisi, bahasa, dan seni lokal," katanya.
Namun, lanjut Dasrul, ada beberapa hambatan yang perlu diatasi, seperti komersialisasi dan globalisasi konten serta keterbatasan sumber daya.
Dengan adanya sinergi antara KPI dan ADKI serta pemahaman mendalam akan peran penyiaran dalam mengangkat budaya lokal, diharapkan industri penyiaran digital di Indonesia dapat semakin berkembang secara berkelanjutan. Melalui kolaborasi yang kuat dan kesadaran akan pentingnya akses informasi dan eksplorasi budaya lokal, Indonesia dapat menjadi pusat kreasi dan inovasi dalam dunia penyiaran digital. Sehingga, cita-cita untuk meningkatkan kualitas dan konten penyiaran digital dapat terwujud dengan baik. Jun Jun/Foto: Agung R