Banten -- Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Banten Periode 2021-2024 resmi dilantik Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, Rabu (29/12/2021). Dalam sambutannya Andika mengatakan tayangan TV dan siaran radio yang dinikmati masyarakat Banten masih sangat Jakartasentris.

“Siaran televisi yang diterima masyarakat masih didominasi hegemoni selera, kebutuhan, dan standar nilai Jakarta. Selera Jakarta disuguhkan ke masyarakat yang plural dan multikultural, termasuk di Banten,” kata Andika .

Menurut Andika, isi siaran, terutama sinetron, info selebriti dan sebagian reality show banyak menampilkan gaya hidup kota besar yang hedonis, dan tidak memberikan nilai edukasi bagi khalayak pemirsa di daerah.

“Untuk itu, saya mengajak segenap jajaran KPID Provinsi Banten untuk mengedepankan program isi siaran media televisi dan radio dengan mengedepankan kearifan lokal dan nilai-nilai yang memiliki kebermanfaatan,” ujarnya.

Meningkatkan kesadaran lembaga penyiaran untuk menyuguhkan program siaran yang berkualitas, kata Andika, memacu persaingan yang sehat antar lembaga penyiaran, mendorong lembaga penyiaran memproduksi dan menyiarkan program siaran yang dapat membentuk jati diri bangsa dan membentuk identitas kultur Banten sebagai daerah yang religius dan berdaya saing juga harus senantiasa terus dilakukan.

Lebih jauh Andika berharap, KPID Provinsi Banten senantiasa bersinergi dengan institusi Media TV dan Radio, dalam menjadikan media televisi dan radio sebagai ruang publik yang memang selayaknya menjadi the market places of ideas, atau tempat penawaran berbagai gagasan. Serta dapat terus menyebarluaskan potensi-potensi daerah kepada masyarakat luas khususnya untuk pengembangan ekonomi melalui investasi dan pengembangan sektor pariwisata.

Selanjutnya Andika juga mengaku berkomitmen untuk mendorong Pemprov Banten mendukung keberadaan KPID Banten, mengingat peran strategis KPID Banten dalam mengawasi dan membentuk persepsi dan pengetahuan masyarakat terkait informasi yang benar dan perlu. Andika meminta kebijakan dan program kerja Pemerintah Daerah di Banten dapat tersosialisasikan dengan baik dan benar kepada masyarakat melalui lembaga-lembaga penyiaran lokal yang ada di Banten.

“Yang juga paling penting saat ini adalah perlu dipompakannya semangat optimisme kepada masyarakat mengenai bangkitnya kembali kita dari pandemi Covid-19,” tandas Andika.

Dalam pelantikan tersebut, turut hadir Komisioner KPI Pusat, Mohamad Reza. Pada saat menyampaikan sambutannya mewakili Ketua KPI Pusat, Reza menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang telah memberikan dukungan kepada KPID dalam menjalankan tugas dan fungsinya. **(Editor: MR)

Jakarta - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Bidang Kelembagaan, Nuning Rodiyah, menerima penghargaan perempuan inspiratif dari Hiaplolo Institute Filantropi Indonesia, untuk kategori “Tokoh Perempuan Inspiratif Dalam Pengawasan Pemberitaan”.  Penghargaan tersebut diterima Nuning dalam acara “Perempuan Bicara & Pemberian Penghargaan Kepada 22 Tokoh Perempuan Inspiratif Ibu Bumi” yang diselengggarakan di Auditorium Perpusatakaan Nasional, (27/12). 

Direktur Hiapolo Instute Sitti A Amahoru mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas kiprah perempuan-perempuan Indonesia yang banyak memberi kontribusi dalam pembangunan bangsa. Hal ini juga merujuk pada yang berlalu di 93 tahun lalu, saat perempuan Indonseia menggelar kongres perempuan yang menjadi momentum pergerakan perempuan dalam memberi kontribusi pada kemerdekaan.  “Dalam rangka merefleksikan momentum bersejarah Kongres Perempuan Indonesia atau Hari Ibu, Hiapolo Filantropi Indonesia akan terus mengapresiasi dan memberikan penganugerahan penghargaan untuk perempuan inspiratif yang berprestasi dalam mencapai cita-cita Indonesia maju, baik melalui gagasan, domestic, ekonomi pembangunan, sosial politik, agama dan lain-lain,” ujar Sitti. Dirinya juga meyakini jika perempuan unggul, maka Indonesia akan maju, karena perempuan merupakan rahim sebuah peradaban. Penghargaan ini didedikasikan untuk perempuan-perempuan inspiratif yang telah menyumbangkan pemikiran, gagasan dan tenaga demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik. 

Dalam kesempatan tersebut, penghargaan yang diterima Nuning, didedikasikan untuk seluruh perempuan Indonesi ayang mengisi ruang-ruang publik dengan menjaga kebijakan yang tetap berpihak pada kepentingan perempuan, pro perempuan. Dirinya pun menyampaikan apresiasi pada seluruh jurnalis media yang telah memproduksi berita-berita dalam konteks pemberdayaan bagi perempuan Indonesia. 

Bersama Nuning, ada 21 nama perempuan lain yang juga mendapat penghargaan dengan kategori yang berbeda-beda. Nama-nama lain itu adalah Hetifah Sjaifudian, Susi Pudjiastuti, Nur Asia Sandiaga Uno, Annisa Pohan Yudhoyono, Widya Pratiwi Murad, Sadiah Uluputty, Siti Azizah, Fahira Idris, Premi Larasi, Elisabeth Ratu Rante Allo, Susiana, Nilam Sari Lawira, Ely TOisuta, Ulfiah, Lindsey Afsari Puteri, Kirana Kejora, Hafidah Farwa, Ariroh Rezeki Matanari, Isyana Kurniasari Konoras, Anisah, dan Estetika Handayani.

 

 

Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan penghargaan khusus seumur hidup atau “Lifetime Achievement” kepada mendiang Jakob Oetama dalam Anugerah KPI 2021. Jakob dianggap sebagai salah satu tokoh pers yang telah berjasa dan berkontribusi nyata bagi perkembangan industri media termasuk penyiaran.

Penghargaan disampaikan langsung Ketua KPI Pusat, kepada perwakilan Kompas Gramedia yang hadir dalam acara puncak Anugerah KPI 2021 di Studio Emtec, Indosiar, Jumat (17/12/2021) malam.

Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, penghargaan “Lifetime Achievement” untuk Jakob Oetama disepakati secara bulat oleh Dewan Juri Anugerah KPI 2021. Menurutnya, pendiri Surat Kabar Harian Kompas ini dinilai memiliki perhatian besar dan pemikiran yang konkrit pada perkembangan media di tanah air termasuk media penyiaran.

“Beliau juga memiliki komitmen dan konsistensi dalam dunia pers atau jurnalistik dan hal itu tidak pernah berubah sampai akhir. Sebagai tokoh pers dan media yang dimilikinya, beliau juga konsisten berada pada posisi yang netral. Melalui pers beliau ikut serta menegakkan demokrasi dan menjadi corong kebenaran,” kata Mulyo Hadi setelah diserahkannya penghargaan tersebut.

Bahkan, komitmen tersebut juga diwujudkan Jakob dalam mengembangkan media penyiaran. “Media penyiaran yang berada dalam satu payung bersama yakni Kompas TV, arahnya siarannya untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat selalui dikedepankan. Hal ini sangat kami apresiasi tinggi dan patut menjadi contoh bagi yang lain,” kata Mulyo.  

Sementara itu, perwakilan dari Kompas Gremedia, Rikard Bangun, saat menerima penghargaan tersebut menyampaikan, Jakob Oetama merupakan tokoh inspiratif yang hampir dalam setiap diskusi jarang sekali bicara tentang Kompas Gramedia, tetapi mengajak semua orang untuk berpikir dan berbuat sesuatu bersama-sama berkontribusi untuk Indonesia yang lebih maju.

“Kami berterimakasih kepada KPI yang telah memberikan energi baru dan dorongan untuk bersama-sama menatap Indonesia yang lebih baik, make Indonesia great again,” ujarnya.

Berdasarkan biografi, Jakob Oetama adalah seorang pria kelahiran Magelang Jawa tengah yang merupakan salah satu pendiri surat kabar Kompas. Putra dari seorang pensiunan guru ini tumbuh besar di daerah Yogyakarta. Begitu lulus dari SMA Seminari di Yogyakarta, Jakob sempat berprofesi sebagai guru SMP di dua sekolah yaitu SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith di Jakarta. Pada tahun 1955, sebelum ia mengambil pendidikan Ilmu Sejarah di sekolah Guru, Jakarta, Jakob sempat bekerja sebagai redaktur Mingguan Penabur Jakarta.

Ia melanjutkan studinya dalam bidang jurnalisme dengan mengambil pendidikan di Perguruan Publisistik Jakarta dan Jurusan Publisistik di universitas Gajah Mada Yogyakarta. Pada tahun 1963, bersama P.K. Ojong terilhami oleh majalah Reader’s Digest asal Amerika dan mendirikan majalah yang bernama Intisari yang bertemakan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi. Majalah yang terbit setiap satu bulan sekali itu pertama kali secara resmi diterbitkan pada bulan Agustus 1963. Dua tahun setelah majalah intisari terbit, tepatnya pada tanggal 28 Juni 1965, Jakob dengan ojong kembali bekerja sama dalam mendirikan sebuah surat kabar harian yang diberi nama Kompas.

Pria yang mendapatkan gelar doctor honoris causa ke-18 Universitas Gajah Mada ini terkenal akrab dengan banyak rekan wartawan senior seperti Adinegoro, Padad Harahap, Kamis Pari, Mochtar lubis, dan Rosihan Anwar. Jakob mengatakan bahwa mereka semua memiliki jiwa humaniora dan prinsip jurnalistik yang amat teguh dan hal tersebut lah yang membuatnya terinspirasi hingga mampu menjadikan dirinya seperti sekarang. ***

 

 

Jakarta -- Presiden Joko Widodo mengatakan, media penyiaran (TV dan radio) harus mampu meningkatkan level kompetensinya dengan inovasi dan kreatifitas agar tak kalah bersaing dengan media-media berbasis internet. 

“Sehingga media penyiaran mampu menyajikan informasi dan konten-konten yang makin menarik dan sekaligus membawa pesan yang berkualitas, ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta berkontribusi pada kemajuan Indonesia,” kata Presiden dalam video sambutannya di acara Anugerah KPI 2021 yang disiarkan secara langsung oleh Indosiar, Jumat (17/12/2021) malam.

Saat ini, lanjut Presiden, media penyiaran atau media mainstream bukan lagi menjadi satu-satunya rujukan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan hiburan. Namun begitu, peralihan sistem siaran dari analog ke digital akan memberi kesempatan yang baik bagi media penyiaran karena masyarakat akan memperoleh banyak tayangan yang bermutu.

Presiden juga berharap komitmen lembaga penyiaran, TV dan radio, untuk terus menghadirkan siaran yang sehat, edukatif, berkualitas dan menginspirasi tidak berhenti. Media penyiaran mesti dapat menjaga kredibilitas sebagai landasan kepercayaan. “Tidak mudah terseret arus dan tergoda untuk mengejar sensasi sesaat yang hanya mengejar rating dan share,” ujarnya.

Dalam kesemparan itu, Presiden Joko Widodo meminta kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk semakin pro aktif untuk mengawal kualitas konten media penyiaran. Menurutnya, aduan masyarakat perlu direspon dengan cepat dan transparan dan bersikap tegas jika ada tayangan yang merugikan kepentingan publik. 

“Harus juga mendorong media penyiaran melahirkan lebih banyak karya-karya kreatif yang berkualitas yang mencerminkan semangat cita-cita penyiaran Indonesia,” tandasnya. 

Pada Anugerah tahun ini, KPI memberikan sebanyak 25 penghargaan. Adapun kategori penghargaan terbagi atas 14 penghargaan Kategori Televisi, 3 penghargaan Kategori Radio, dan 8 Penghargaan Khusus. Penghargaan Kategori Televisi yakni: Program Anak, Program Animasi, Program Drama Seri, Program Film Televisi, Program Talkshow Berita, Program Talkshow Non-Berita, Program Wisata Budaya, Program Berita/Jurnalistik, Program Peduli Perempuan, Program Peduli Disabilitas, Program Dokumenter, Program Iklan Layanan Masyarakat, Program Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal, Program Konten Lokal Televisi Berjaringan. Sementara untuk Kategori Radio yakni : Program Radio Wisata Budaya, Program Radio Iklan Layanan Masyarakat dan Program Radio Penyiaran Peduli Perbatasan dan Daerah tertinggal. Serta Penghargaan Khusus diantaranya Penghargaan Radio Komunitas Terbaik, Penghargaan Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran, Penghargaan Lembaga Penyiaran Televisi Peduli Pandemi, Penghargaan Lembaga Penyiaran Radio Peduli Pandemi, Penghargaan Kepala Daerah Inspirasi Penyiaran, Penghargaan Lembaga Penyiaran Peduli Potensi Muda Indonesia, Penghargaan Perguruan Tinggi Peduli Penyiaran, dan Penghargaan Lifetime Achievement.***   

 

Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali menggelar Anugerah KPI dengan mengusung tema “New Normal TV dan Radio”. Pada penganugerahan KPI 2021, tayangan yang dinilai adalah yang disiarkan di televisi dan radio pada November 2020 hingga Oktober 2021. KPI Pusat mengapresiasi semangat teman-teman televisi dan radio yang ikut serta dalam Anugerah KPI tahun ini. Ada 50 stasiun radio yang berpartisipasi untuk 3 kategori yang dilombakan dalam Anugerah KPI, meliputi program wisata budaya, peduli perbatasan dan daerah tertinggal, serta Iklan Layanan Masyarakat (ILM) radio. Sedangkan untuk kategori Radio Komunitas Terbaik, terdapat 5 radio komunitas yang diunggulkan untuk menjadi yang terbaik

Sepanjang proses penilaian, KPI menerima materi siaran dari radio sebanyak 143 program siaran yang kemudian diseleksi dan menghasilkan 38 program siaran untuk dinilai dewan juri. Penilaian dewan juri menghasilkan 12 program siaran untuk menjadi nominator. 

Adapun untuk materi penilaian dari televisi, terdapat 18 televisi yang ikut serta. Terdiri atas 17 televisi swasta yang bersiaran jaringan serta 1 Lembaga Penyiaran Publik, TVRI. Dari ke-18 televisi tersebut, KPI Pusat menerima 205 program siaran yang setelah diseleksi oleh tim, menghasilkan 172 program siaran untuk dinilai oleh dewan juri pada 14 kategori.  Akhirnya, penilaian dewan juri menghasilkan 68 program siaran untuk menjadi nominator. 

Dalam melakukan seleksi untuk semua program siaran yang diterima KPI baik dari radio atau pun dari televisi, kriterianya adalah, tidak terdapat muatan pelanggaran P3 & SPS, tidak pernah mendapatkan sanksi selama satu tahun terakhir, dan program siaran yang dikirimkan merupakan fresh program atau minimal repackage, bukan re-run atau ditayangkan ulang. Selain dilakukan oleh tim KPI Pusat dalam melakukan verifikasi dan seleksi awal, penilaian untuk Anugerah KPI 2021 melibatkan 30 dewan juri yang terdiri atas: Komisi I DPR RI,  perwakilan dari kementerian dan lembaga, Lembaga Sensor Film (LSF), budayawan, akademisi,  pengamat media, hingga jurnalis senior. Tentunya, dalam penjurian ini juga melibatkan Komisioner KPI Pusat dan Sekretaris KPI. 

 

Nominasi Anugerah KPI 2021

 

I. Kategori Program Anak

1. Anak Indonesia – TVRI

2. Hafidz Indonesia – RCTI

3. Masak Asik – NET.

4. Si Bolang – Trans 7

5. Stroberi – RTV

 

II. Kategori Program Animasi

1. Doa Anak Soleh – MNC TV

2. Hafiz dan Hafizah – NET.

3. Kiko – RCTI

4. Petualangan Si Unyil – Trans 7

5. Riko The Series - RTV

 

III. Kategori Program Drama Seri

1. Amanah Wali – RCTI

2. Bismillah Cinta – Indosiar

3. Ikatan Cinta – RCTI

4. Para Pencari Tuhan Jilid 14– SCTV

5. Rumah Bidadari – SCTV

 

IV. Kategori Program FTV

1. Amanah Wali “Kakus-Kasus” – RCTI

2. FTV “Bintang Jatuh di Hatiku” – GTV

3. Pintu Berkah: Doa Tulus Ibu Angkat Yang Berbuah Hidayah – Indosiar

4. Preman Pensiun “Manusia Merdeka” – RCTI

5. Sinema Wajah Indonesia “Tertuduh Sukses” – SCTV

 

V. Kategori Program Talkshow Berita

1. Apa Kabar Indonesia Malam – tvOne

2. BUMN Menjawab – JPM TV

3. CNN Indonesia Connected – Trans TV

4. Forum Fristian – TVRI

5. Rosi – Kompas TV

 

VI. Kategori Program Talkshow Non Berita

1. Gus Miftah – iNews

2. Hidup Sehat – tvOne

3. Kalam Hati – Kompas TV

4. Michael Tjandra – RTV

5. Susi Cek Ombak – Metro TV

 

VII. Kategori Program Televisi Wisata Budaya 

1. Jejak Petualang – Trans 7

2. Pesona Nusantara – tvOne

3. Pesona Indonesia Kaltim – TVRI

4. Travel Addict – GTV

5. Wajah Indonesia – iNews 

 

VIII. Kategori Program Radio Wisata Budaya 

1. Desa Wisata Budaya Wadian Tambai - RRI Banjarmasin

2. Ilham Sang Pemanggil Ikan - RRI Manokwari

3. Oroba Buaya- RRI Gunung Sitoli

4. Sang Bomo Dalam Ritual Pengobatan Suku Sakai - RRI Pekanbaru

5. Tesa To Kaili - Bahasa Daerah Rentan Punah - RRI Palu

 

IX. Kategori Program Berita/ Jurnalistik

1. InLine – Trans 7

2. Kabar Petang – tvOne

3. Realitas – Metro TV

4. Target – Kompas TV

 

X. Kategori Program Peduli Perempuan

1. Berkas Kompas – Kompas TV

2. CNN Indonesia Connected – Trans TV

3. Michael Tjandra Luar Biasa – RTV

4. Newsline – Metro TV

5. Perempuan Bicara – tvOne

 

XI. Kategori ILM Televisi

1. #KalianHarusTau – SCTV

2. 3M – myTV 

3. Harmonisasi Warisan Kemanusiaan dan Budaya – Trans 7

4. New Normal Double Masker – Metro TV

5. Protokol Kesehatan dan Ayo vaksin – Indosiar

 

XII. Kategori Program Televisi Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal 

1. Bakti Untuk Negeri - Metro TV

2. Cerita Militer - Kompas TV

3. Indonesiaku – Trans 7

4. Lensa Indonesia Pagi – RTV

 

XIII. Kategori Program Radio Peduli Perbatasan dan Daerah Tertinggal 

1. Bertaruh Nyawa Demi Bisa Sekolah - RRI Tarakan

2. Cerita Di Batas Negeri "Dusun Yakyu" – RRI Merauke

3. Laporan Mendalam "Turuk Laggai, Perisai Yang Tak Lagi Berbingkai” - RRI Padang

4. Pagelaran Tapal Batas - RRI Atambua 

 

XIV. Kategori Program Peduli Disabilitas

1. CNN Indonesia Connected - Trans TV

2. De Hakims – NET

3. Indonesiaku – Trans 7

4. Newsline – Metro TV

5. Sapa Indonesia Malam– Kompas TV

 

XV. Kategori Program Konten Lokal Televisi Berjaringan

1. Beta Maluku – Indosiar

2. Jogja Karya – NET

3. Kain Endek Bali – RTV

4. Ludruk – Trans TV

5. Topeng – Trans TV

  

XVI. Kategori Program Dokumenter

1. Berkas Kompas “Mental Terpuruk Kala Pagebluk” – Kompas TV

2. Jejak Langkah “Bung Karno dan Islam” – TVRI

3. Lensa Indonesia Pagi “Memburu Damai Hingga ke Negeri Seberang” – RTV

4. Paskibra Kita – Indosiar

5. The Legend Susi Susanti “Nasionalisme Susi Susanti” – Metro TV

 

XVII. Kategori ILM Radio

1. Body Shaming – Prambors

2. Daun Kelor – RRI Fak-Fak

3. Indonesia Tatanan Kehidupan Baru – RRI Bandung

4. Perempuan dan Belis – RRI Ende

5. Waspada Pinjaman Online – RRI Lampung

 

Kategori Khusus : Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran

1. Bali

2. DKI Jakarta

3. Kepulauan Riau

4. Sulawesi Selatan

 

Kategori Khusus : Radio Komunitas Terbaik

1. Radio Bunut FM Kota Sukabumi

2. Radio EBS UNHAS Makassar, Sulawesi Selatan

3. Radio Suara Pusaka, Kendal, Jawa Tengah

4. Radio Swara Waditra, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat

5. Radio Taratak, Sumatera Barat

 

Kategori Khusus:

1. Penghargaan Lembaga Penyiaran Televisi Peduli Pandemi 

2. Penghargaan Lembaga Penyiaran Radio Peduli Pandemi 

3. Penghargaan Kepala Daerah Inspirasi Penyiaran 

4. Penghargaan Lembaga Penyiaran Peduli Potensi Muda Indonesia 

5. Penghargaan Perguruan Tinggi Peduli Penyiaran 

6. Penghargaan Lifetime Achievement

Enam penerima penghargaan untuk kategori khusus akan diumumkan dalam Malam Puncak Anugerah KPI 2021 yang disiarkan pada 17 Desember 2021 dari stasiun televisi Indosiar. Terdapat dua kategori penghargaan yang baru diberikan pada tahun ini, yakni Penghargaan Lembaga Penyiaran Peduli Potensi Muda Indonesia dan Penghargaan Perguruan Tinggi Peduli Penyiaran. 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.