Jakarta – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengundang lembaga penyiaran berlangganan (LPB) mendiskusikan persoalan sejumlah konten dari luar yang dinilai melanggar aturan P3 dan SPS KPI tahun 2012, Senin, 3 Agustus 2015.

Koordinator bidang Isi Siaran sekaligus Komisioner KPI Pusat, Agatha Lily di awal pertemuan menyatakan, pertemuan ini juga untuk mendengarkan masukan langsung dari kalangan operator pay TV di Indonesia terkait persoalan konten yang bermasalah tersebut. “Kami ingin mendapatkan masukan sebanyak-banyaknya dari lembaga penyiaran berlangganan. Masukan ini sangat berguna bagi kami,” kata Lily yang di damping Komisioner bidang Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran KPI Pusat, Azimah Subagijo.

Sementara, Komisioner KPI Pusat, Azimah Subagijo mengatakan, KPI menginginkan pembahasan bersama dengan LPB untuk membuat konten yang aman dan nyaman buat masyarakat. “Kita sudah ketat di free to air, tapi lolos di LPB. Kita paham LPB hanya sekedar menyalurkan konten. Tapi, keamanan dan kenyamanan masyarakat perlu diperhatikan,” tambahnya.

Usai penjelasan kedua Komisioner tersebut, beberapa perwakilan LPB menyambut baik upaya KPI memperbaiki isi konten khususnya konten luar di LPB yang dinilai melanggar dan tidak tepat untuk budaya di Indonesia. Namun mereka menyatakan perlu beberapa waktu untuk menyesuaikan dan menjalankan aturan yang dibuat KPI.

Terkait pentingnya self sensorship atau pengawasan internal, beberapa dari LPB yang hadir menyatakan perlu beberapa pertimbangan karena menyangkut pembiayaan tambahan. Pasalnya, beberapa dari operator tersebut masih mengembangkan diri di tengah persaingan dengan LPB yang ada di tanah air.

“Kami mengusulkan kepada KPI mengadakan pertemuan langsung dengan pihak operator dan juga channelnya untuk membahas persoalan ini,” kata salah satu perwakilan dari Orange TV.

Rencananya, KPI akan kembali mengadakan pertemuan sejenis bertajuk diskusi dengan LPB. KPI juga sedang menggodok aturan khusus atau P3SPS bagi lembaga penyiaran berlangganan. ***

Jakarta - Program siaran Ramadhan di televisi tahun ini semakin semarak. Demikian juga dari segi jumlah, dari 15 Sistem Siaran Jaringan (SSJ) ada 62 program acara Ramadhan yang tayang di televisi.

Hal itu dikemukakan Ketua KPI Pusat Judhariksawan dalam acara Penghargaan Program Siaran Ramadhan 2015 di Ruang Serbaguna Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat No. 9, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Juli 2015. Menurut Judha, KPI mengapresiasi upaya Lembaga Penyiaran dalam menyajikan siaran televisi bagi umat Islam selama pelaksanaan Ramadhan.

"Dari 62 program acara itu bersifat tuntunan dan tontonan. Kami bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) senantiasa megawasi program siaran Ramadhan dan kami akan sampaikan penghargaan untuk program acara terbaik," kata Judha. Lebih lanjut Judha menjelaskan, KPI dan MUI juga menemukan siaran yang tidak sesuai dengan spirit Ramadhan.

Judha mencontohkan masih ditemukan siaran yang masih menggunakan kata-kata kasar, merendahkan martabat manusia, dan yang lainnya. Menurutnya, siaran seperti itu agar tidak diproduksi pada Ramadhan berikutnya. 

Dalam acara itu juga hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq, Ketua Bidang Infokom MUI Pusat S. Sinansari Ecip, dan perwakilan pimpinan lembaga negara lainnya. 

Sinansari Ecip menjelaskan, tayangan Ramadhan tahun ini mengalami peningkatan kualitas dibandingkan dengan Ramadhan tahun lalu. Menurutnya, tantangan televisi setelah Ramadhan adalah tetap menjaga kualitas siaran usai Ramadhan. Sedangkan Mahfudz Siddiq dalam sambutannya mengatakan televisi memiliki peluang besar dalam menyampaikan kebaikan kepada penonton. Mahfudz berharap kualitas siaran Ramadhan akan sama baiknya dengan bulan-bulan lainnya. 

Dalam sesi sambutan Rudiantara mengaku senang dengan semakin membaiknya kualitas siaran televisi selama Ramadhan. Rudiantara juga meminta kepada KPI agar membuat raport tentang kualitas program siaran televisi. "Isinya apa saja yang harus diperbaiki. Raport ini nanti kami gunakan sebagai bahan acuan perpanjangan izin siaran Lembaga Penyiaran," ujar Rudiantara.

Acara ditutup dengan pembacaan program acara terbaik dan apresiasi program acara Ramadhan dan penyerahan tanda penghargaan kepada perwakilan Lembaga Penyiaran.

 

Sekolah P3SPS telah memasuki angkatan III. Program bimbingan teknis yang diperuntukkan untuk semua kalangan mulai dari praktisi lembaga penyiaran, mahasiswa hingga masyarakat umum ini akan diselenggarakan pada 11 - 13 Agustus 2015 di Kantor KPI Pusat. Sekolah P3SPS merupakan salah satu upaya Komisi Penyiaran Indonesia untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam menjamin profesionalitas di bidang penyiara, seperti yang telah diamanatkan undang-undang.

Dalam pelaksanaannya, Peserta Sekolah P3SPS tidak dipungut biaya apapun. Penyelenggaraannya ditanggung oleh APBN. Berdasarkan hasil pendaftaran, berikut nama peserta Sekolah P3SPS angkatan III:

 

No Nama Lembaga
1 TOTO SUSILO TRANS 7
2 YUSDY WIBOWO TRANS 7
3 BERNA DIAN NET.TV
4  TITO ANDRO PRADIPTA  METRO TV
5 SANTI RAHARTO METRO TV
6 DODY WIJAYA METRO TV
7 WINDY VARISTIN TV MU
8 M. SURYA SYAHPUTRA TV MU
9 IMAM FEBRIAN TV MU
10 NUR FUAD INDOSIAR
11 RAHMANIA TEHRIMELLE GLOBAL TV
12 RAZI HISYAM GLOBAL TV
13 GURITNO HIMANTORO MNC TV
14 LAMSIYAN MNC TV
15 FAJRIAH SAFRIL MNC TV
16 WADDI ARMI RRI PRO3 JKT
17 LITA HARIYANI SCTV
18 ERDI TAUFIK SCTV
19 DONNY KURNIAWAN SCTV
20 PURNAMA YUDHA MNC TV
21 WANDA AYU A UMUM
22 USSY KARUNDENG TVRI
23 RUDY WIDIATMOKO NET.TV
24 MARINA NET.TV
25 ELISABETH PAULI INDIKA FM
26 AHMAD SETIAWAN  ELSHINTA
27 ERLIN SEPTIYANA ELSHINTA
28 BERNADUS NUGROHO RCTI
29 AM FIKRI RCTI
30 SAPTONO RCTI


 

Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Mejelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menyelenggarakan Penghargaan Program Siaran Ramadhan 2015. Acara ini adalah ajang penghargaan untuk program siaran yang tayang selama Ramadhan dengan parameter siaran yang sesuai dengan aturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), relevan dengan spirit Ramadhan, dan siaran yang menghibur sekaligus mendidik bagi pemirsa. 

Dalam pengawasan siaran Ramadhan, selain bekerjasama dengan MUI, KPI juga melibatkan masyarakat melalui saluran aduan dan apresiasi atas tayangan siaran yang tayang di televisi. Dari hasil pengawasan itu dilakukan sejumlah proses penilaian hingga didapatkan program acara yang layak diganjar penghargaan.

Berbeda pada tahun sebelumnya, KPI dan MUI memberikan apresiasi untuk  sejumlah program acara. Namun tahun mengalami beberapa perubahan, dengan pembagian jenis penghargaan untuk seluruh program yang tayang selama Ramadhan, yakni penghargaan untuk program siaran Ramadhan terbaik dan Apresiasi Program Siaran Ramadhan. 

Penghargaan program acara terbaik diberikan untuk tayangan yang dianggap memenuhi kriteria, Kualitas; substansi materi yang relevan dan kontekstual dengan Ramadhan, Kreativitas; Pengemasan yang menarik dan disukai pemirsa, Orisinalitas; keaslian ide program, dan Kontinuitas; konsistensi dan survive. 

Program acara Ramadhan terbaik diberikan untuk empat jenis kategori program acara, yakni Talent Show, Feature/Dokumenter, Sinetron, dan Reality Show. Sedangkan untuk Apresiasi Program Acara Ramadhan diberikan untuk seluruh jenis program, lintas genre program acara yang memenuhi kriteria baik.

Berikut nominasi dan kategori program acara terbaik Ramadhan 2015:

Kategori Talent Show:

1. Hafizh Qur’an 2015 (Trans 7)

2. Aksi Junior (Indosiar)

3. Hafidz Indonesia (RCTI)

 

Kategori Feature/Dokumenter:

1. Tegaknya Surau Kami (Trans TV)

2. Muslim Traveler (Net. TV)

3. Risalah (Kompas TV)

4. Musafir Ramadhan (Trans 7)

 

Kategori Sinetron:

1. Tiga Semprul Mengejar Surga (SCTV)

2. Ngantri ke Surga (RCTI)

3. Para Pencari Tuhan Jilid 9 (SCTV)

4. Di bawah Lindungan Abah (Trans TV)

 

Kategori Reality Show:

1. Hijrah Selebriti (Trans TV)

2. Kupenuhi Panggilanmu (RTV)

3. Catatan Harian Dewi Sandra (Trans TV)

 

Program Acara Terbaik Ramadhan 2015:

1. Kategori Talent Show: Hafidz Indonesia (RCTI)

2. Kategori Feature/Dokumenter: Muslim Traveler (Net. TV)

3. Kategori Sinetron: Para Pencari Tuhan Jilid 9 (SCTV)

4. Kategori Reality Show: Kupenuhi Panggilanmu (RTV)

 

Apresiasi Program Ramadhan 2015 diberikan kepada:

1. Aksi Junior (Talent Show - Indosiar)

2. Hafizh Quran 2015 (Talent Show - Trans 7)

3. Di Bawah Lindungan Abah (Sinetron - Trans TV)

4. Cahaya Hati Ramadhan (Ceramah - ANTV)

5. Fatwa (Ceramah - TVRI)

6. Hijab Stories Spesial Ramadhan (Ceramah - TV One)

7. Ngabuburit Ke Pesantren Bareng Opick (Sketsa - MNC TV)

8. Inspirasi Hari Ini (Kultum - iNews)

9. Cerita Hati Ramadhan (Talk Show - Kompas TV)

10. Tafsir Al Mishbah (Talk Show - Metro TV)

11. Rindu Suara Adzan (Reality Show - Global TV)

Jakarta – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengundang I-News TV untuk berdialog mengenai beberapa program acara di televisi tersebut. Dialog yang berlangsung pada Kamis siang, 30 Juli 2015, di ruang rapat kantor KPI Pusat, dihadiri langsung Koordinator bidang Isi Siaran sekaligus Komisioner KPI Pusat, Agatha Lily dan Komisioner KPI bidang Isi Siaran Sujarwanto Rahmat Arifin.

Dimuka pertemuan, S. Rahmat Arifin mengatakan, dialog ini bertujuan membangun komunikasi dengan lembaga penyiaran sekaligus memberikan masukan untuk peningkatan isi siaran lembaga penyiaran yang bersangkutan.

Kemudian, Rahmat menjabarkan hal-hal yang perlu diperhatikan I-News TV seperti kehati-hatian dalam penayangan berita yang mengandung unsur kekerasaan. Adegan kekerasaan dalam bentuk apapun sangat riskan dan berdampak kurang baik terhadap pemirsa khususnya anak-anak dan remaja. “Sebaiknya adegan pemukulan atau perusakan terhadap orang maupun benda jangan ditayangkan atau juga di blur secara maksimal,” katanya di depan perwakilan I-News TV yang hadir dalam dialog.

Selain itu, lanjut Rahmat, aspek perlindungan terhadap anak-anak dan remaja menjadi hal yang utama dalam penayangan berita. Pemberitaan terkait kasus kekerasaan atau asusila terhadap anak-anak harus diperhatikan dengan cermat dan jangan sampai akibat pemberitaan itu menimbulkan unsur traumatik terhadap anak-anak dan remaja tersebut di masa yang akan datang.

“Baik korban ataupun pelaku tindakan asusila yang di bawah umur tidak boleh terungkap identitasnya, baik itu data pribadi maupun keluarga. Mereka harus dilindungi. Ini untuk menjaga masa depan mereka dikemudian hari,” kata Rahmat.  

Rahmat menyatakan perlunya peningkatan kualitas atau cita rasa juranalistik kita. Ini untuk mengubah hal-hal yang dianggap misalnya terlalu histeris tanpa meninggalkan unsur faktanya.

Sementara, Komisioner KPI Agatha Lily menambahkan pentingnya pengontrolan berlapis untuk program sebelum ditayangkan. Ini untuk meminimalisir pelanggaran atau juga adegan-adegan yang tidak pantas ditayangkan. “Kualiti kontrol ini memang akan menimbulkan beban biaya bagi lembaga, tapi ini berefek baik untuk keamanan tayang,” paparnya.

Menanggapi masukan KPI Pusat, perwakilan I-News TV, Driantama menyampaikan terimakasihnya. Drian menilai, masukan dari KPI Pusat penting untuk membangun kualitas isi tayangan lembaga penyiaran. “Kami siap bekerjasama dan kami memang memerlukan masukan-masukan seperti ini. Kami juga minta KPI Pusat melakukan sosialisasi aturan P3 dan SPS di lingkungan I-News TV,” tuturnya yang langsung diamini dua Komisioner KPI Pusat tersebut. ***

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.