Jakarta - Monopoli peringkat program acara televisi atau rating di Indonesia dikuasai oleh perusahaan Nielsen Media Research. Hasil rating di antaranya memuat peringkat program acara yang paling banyak ditonton.

Rating dijadikan acuan oleh lembaga penyiaran dalam pembuatan program acara. Selain itu memacu para produser untuk membuat program acara sesuai dengan rating Nielsen. Tapi semua itu dilakukan untuk mengejar target pasar yang berpengaruh besar pada pemasang iklan.

Itulah salah satu tema pembicaraan dalam audiensi pengurus Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) dengan  Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang berlangsung di Kantor KPI Pusat, Jakarta, Jumat, 19 September 2014. 

Dalam Audensi itu, pengurus ISKI disambut oleh lima komisioner, yakni Ketua KPI Pusat Judhariksawan, Komisioner lainnya, Sujarwanto Rahmat Arifin, Agatha Lily, Fajar Arianto Isnugroho, dan Amirudin. Sedangkan dari pengurus ISKI hadir Ketua ISKI Yuliandre Darwis, Wakil Bendahara Umum Billy Pranata, Hubungan Media Cetak Irwan Setiawan, dan beberapa pengurus ISKI periode 2013-2017.

Dalam sambutannya, Judhariksawan meyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian ISKI terhadap kondisi penyiaran saat ini. Selain itu, Judha menjelaskan tantangan penyiaran dan agenda KPI dalam beberapa tahun ke depan. Di antaranya masalah monopoli ratting dan mempengaruhi isi siaran lembaga penyiaran, penyusunan kompetensi untuk tenaga penyiaran yang akan memasuki Masyarakat ekonomi Asean 2015, penyiaran perbatasan, revisi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), dan pemenuhan 10 persen siaran lokal oleh lembaga penyiaran berjaringan.

"Untuk menyukseskan semua program itu, KPI juga butuh dorongan semua pihak dan penguatan ke publik. Mungkin dari seluruh program agenda KPI ada yang bisa sinergi dengan ISKI untuk mendukung dan mendorong agar terciptanya siaran yang semakin berkualitas," kata Judharikswasan.

Sementara itu Andre yang juga nama panggilan Ketua ISKI berharap, agar KPI secara lembaga bisa menjadi rumah besar komunikasi di Indonesia. Dia menuturkan bagaimana dalam era demokrasi saat ini  pola komunikasi dalam penguatan opini publik kian mendapat posisi di era perkembangan teknologi informasi saat ini. 

"Ada beberapa hal yang bisa disinergikan atau bisa dalam bentuk kerjasama dengan KPI, di antaranya tentang rating yang juga menjadi salah satu perhatian kami," ujar Andre.

Dukungan pembentukan rating alternatif yang akan dibuat KPI datang dari pengurus ISKI lainnya, yakni Iwan Setiawan. Menurut Iwan, konsep rating alternatif yang akan dikembangkan KPI yang menyertakan dunia kampus di daerah sebagai rating alternatif untuk lembaga penyiaran selain dari AC Nielson.

"Kalau bisa KPI bisa membuat alternatif rating kualtitatif dan kuantitatif. Apalagi sampelnya di seluruh wilayah Indonesia yang menyertakan pihak kampus di seluruh daerah," kata Iwan.

Untuk memfasilitasi semua itu, Andre mengatakan, untuk pembentukan dunia penyiaran yang sehat lembaganya siap membantu KPI dan bisa menyertakan asosiasi progarm studi komunikasi di seluruh kampus di Indonesia. Selain itu pakar ahli yang dimiliki ISKI baik yang berada di Jakarta maupun ISKI yang berada di daerah.

Jakarta – KPI Pusat melalui Komisioner bidang Isi Siaran melakukan silahturahmi dan dialog langsung dengan kalangan artis, rumah produksi, kameramen, produser, tim kreatif dan para kru yang terlibat langsung dalam produksi acara Pesbukers ANTV, Kamis, 19 September 2014, di studio ANTV kawasan Kuningan, Jakarta.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban tersebut, pihak ANTV menyatakan niat untuk memperbaiki dan mengurangi kesalahan dalam acara Pesbukers dan acara produksi ANTV lainnya.

Ketua bidang Isi Siaran yang juga Anggota KPI Pusat, S. Rahmat  Arifin mengatakan, KPI memiliki peran dan fungsi dalam pengembangan dan pengawasan isi siaran. Salah satu tanggungjawab itu adalah dengan kegiatan seperti ini. Menurutnya, diskusi secara langsung dengan pihak-pihak yang terlibat dalam produksi sebuah acara diharapkan dapat membuka dan memahami aturan penyiaran, mana yang tidak boleh dan mana yang boleh.

“Kita perlu menyamakan persepsi mengenai penyiaran agar kita tahu batasan yang boleh dan tidak boleh. Kami tidak ingin membatasi kreatifitas karena memang kreatifitas itu tidak boleh mati. Ngelawak itu tidak dilarang, namun hal itu ada batasannya,” jelas Rahmat.

Hal senada juga disampaikan Komisioner KPI Pusat, Agatha Lily. Menurutnya, semua pihak yang terlibat dalam sebuah produksi acara harus sadar dan mengikuti aturan yang boleh dan tidak ditayangkan.

Dialog seperti ini, kata Lily, sangat baik untuk menyamakan persepsi untuk menciptakan penyiaran yang sehat dan berkualitas serta lebih baik. “Saya optimis melalui pertemuan seperti ini akan membuka hal yang baru untuk kemajuan dan kebaikan penyiaran kita,” kata Lily penuh keyakinan.

Disela-sela diskusi, KPI ditanya mengenai tindak lanjut ketika ada pengaduan dari masyarakat yang meminta sebuah tayangan dihentikan. Menanggapi pertanyaan itu, Rahmat mengatakan pihaknya memiliki prosedur penjatuhan sanksi. Pengaduan yang masuk ke KPI akan dianalisis untuk dilihat apakah melanggar P3 dan SPS KPI. “Walapun ada sejuta pengaduan masuk, jika tidak ada yang melanggar, KPI tidak akan menjatuhkan sanksi atau teguran,” tegasnya.

Setelah dialog, Anggota KPI Pusat beserta rombongan diajak berkunjung ke studio produksi acara Pesbukers yang sedang berkemas untuk siaran secara langsung. ***
 

Jakarta – Ketua KPI Pusat, Judhariksawan, bersama Anggota KPI Pusat bidang Kelembagaan, Fajar Arifianto Isnugroho, menerima kunjungan Tim Seleksi (Timsel) Rekruitmen Calon Anggota KPID Jawa Barat periode 2014-2017 di kantor KPI Pusat, Jakarta, Selasa, 16 September 2014. Adapun tim seleksi yang hadir antara lain, Lex Laksamana, Atie Rachmiatie, dan Deddy berserta rombongan. Mereka menanyakan dan meminta masukan kepada KPI Pusat terkait rekruitmen Calon Anggota KPID.



Jakarta – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menyelenggarakan fokus grup diskusi (FGD) dengan topik “Tayangan yang Sehat untuk Anak”, Selasa, 16 September 2014, di kantor KPI Pusat, Jakarta. FGD yang dipimpin Komisioner bidang Isi Siaran KPI Pusat antara lain Wakil Ketua KPI Pusat, Idy Muzayyad, Anggota KPI Pusat, Agatha Lily dan S. Rahmat Arifin, meghadirkan narasumber dari Yayasan Pengembangan Media Anak, Bobby Guntarto, dan Yayasan Kita dan Buah Hati, Elly Risman.  FGD ini mengundang pihak-pihak yang peduli dengan tayangan anak antara lain dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Muslimat NU dan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI).

FGD yang berlangsung mulai pagi hingga lewat tengah hari ini dimaksudkan mengumpulkan berbagai masukan dan sudut pandang mengenai tayangan anak yang dikaitkan dengan rencana KPI yang akan melakukan revisi terhadap P3 dan SPS KPI tahun 2012.***

Jakarta - Sebagai bentuk apresiasi karya-karya terbaik insan pertelevisian, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali menyelenggarakan Anugerah KPI 2014. Anugerah KPI merupakan program rutin tahunan yang diselenggarakan sebagai ajang kompetisi program-program siaran terbaik di Indonesia.

Komisioner Bidang Isi Siaran KPI Pusat Sujarwanto Rahmat Arifin mengatakan, tidak sedikit lembaga penyiaran yang berupaya menghadirkan program siaran yang  sehat dan berkualitas. Bahkan menurutnya, beberapa program siaran sering mendapat pujian dan rekomendasi dari berbagai kalangan dan kelompok masyarakat. 

"Inilah yang mendorong KPI untuk turut memberikan apresiasi kepada lembaga penyiaran baik televisi maupun radio yang telah berupaya untuk menyiarkan sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia," kata Rahmat di Kantor KPI Pusat, Kamis, 11 September 2014.

Dengan adanya Anugerah KPI yang diselenggarakan setiap tahun, diharapkan dapat mendorong industri televisi terus berkarya dalam menghasilkan program-program terbaik, bukan hanya program yang banyak penontonnya (Rating), tapi juga tontonan yang sehat dan berkualitas.

Dalam Anugerah KPI 2014, ada sembilan kategori penghargaan yang akan diperebutkan, yakni 1). Program Anak-Anak, 2). Program Sinetron, 3). Program Film Televisi (FTV), 4). Program Berita Terbaik, 5). Program Presenter Talkshow Terbaik, 6). Program Talkshow, 7). Program Feature Budaya (Radio dan Televisi), 8). Lembaga Penyiaran Peduli Perbatasan (Radio dan Televisi), dan 9). Lifetime Achievement.

Peserta yang dapat berpartisipasi dalam program Anugerah KPI 2014, terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok lembaga penyiaran televisi berjaringan, baik publik maupun swasta, dan kelompok lembaga penyiaran radio dan televisi lokal, dan komunitas.

Untuk lembaga penyiaran televisi yang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah lembaga penyiaran televisi berjaringan, baik Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) maupun Lembaga Penyiaran Publik (LPP), dan dapat mengikuti seluruh kategori kecuali, Lifetime Achievement. 

Sedangkan lembaga penyiaran radio dan televisi lokal dapat berpartisipasi dalam Anugerah KPI 2014 diutamakan lembaga penyiaran yang aktif dalam kegiatan Anugerah KPID (KPID Award). Kategori program yang dapat diikuti adalah kategori, Program Berita Terbaik, Program Presenter Berita Terbaik, Program Talkshow, Program Feature Budaya, dan kategori Lembaga Penyiaran Peduli Perbatasan. Mekanisme kepesertaannya diajukan oleh KPID.

Pendaftaran program Anugerah KPI 2014 dimulai sejak 1 – 30 September 2014. Masing-masing peserta dapat mengirimkan program terbaik untuk setiap kategori yang dimiliki sebanyak 1 episode yang tayang pada periode 1 Oktober 2013 – 31 Agustus 2014.  Materi  tersebut direkam dalam kepingan DVD, masing-masing 5 copy untuk setiap judul. Pada setiap keping DVD, wajib mencantumkan: 1). Nama Stasiun TV/Radio, 2).Kategori Program, 3). Judul dan Episode, 4). Tanggal/Bulan/Tahun Penayangan. Semua materi dikirimkan ke Kantor KPI Pusat Jalan Gajah Mada No. 8 Lt. VI Jakarta 10120. Materi paling lambat diterima pada Jumat, 26 September 2014, Pukul 21.00 WIB.

Malam puncak Anugerah KPI 2014 direncanakan digelar pada bulan November 2014. Dalam perhelatan ini, KPI bekerja sama dengan TV Publik dan Televisi Berjaringan sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk penyelenggaraan acara, mulai dari tempat, perlengkapan, pengisi acara, penayangan acara di televisi. Malam Anugerah KPI 2014 ditayangkan Indosiar. 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.