- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 369
Lamongan -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Universitas Islam Darul ‘Ulum (UNISDA) Lamongan menandatangani Memorandum of Undesrtanding di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Prosesi penandatangan dilakukan di Gedung Sabudga UNISDA Lamongan, Jawa Timur, Senin (23/9/2024).
Ketua KPI Pusat Ubaidillah mengatakan kerjasama ini akan menguatkan narasi dari imajinasi bangsa Indonesia mewujudkan Indonesia Emas 2045 diusianya yang ke-100 tahun. “Lembaga pendidikan sangat penting bagi kami untuk diajak kolaborasi. UNISDA mempunyai mahasiswa dan pengajar yang mumpuni untuk melahirkan SDM tangguh. Ini bagian integral mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Ubaidillah.
Menurut pria yang akrab disapa Ubaid ini, komposisi demografis yang didominasi oleh usia produktif salah satunya harus dipupuk melalui informasi yang sehat dan ruang perkuliahan yang inklusif. “Biar di KPI mendorong informasi yang berkualitas. Sementara kampus menjadikan dirinya sebagai ruang inklusif untuk anak didiknya agar kreativitas dan inovasinya bisa tumbuh. Jika dua-duanya berjalan, peta jalan Indonesia Emas akan mudah dilalui,” imbuhnya.
Sebagai anak daerah yang lahir di Lamongan, Ubaidillah meminta para mahasiswa untuk tidak berkecil hati. Baginya, kesuksesan ditentukan oleh komitmen dan kesabaran setiap orang melalui prosesnya. “Jangan pernah merasa minder. Saya orang daerah orang desa. Kalau kalian tekun, komitmen, disiplin dalam melewati proses, cita-cita akan mudah digapai. Jangan lupa doanya juga harus seimbang,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Rektor UNISDA Muhammad Hafidh Nashrullah mengatakan agar mahasiswa mengambil pesan penting dalam pelaksanaan kuliah perdana ini. Menurutnya, ambil motivasi dari setiap pemimpin-pemimpin yang berprestasi di level nasional. “Bisa mengikuti kuliah ini dan mengambil motivasi dari Cak Ubaid yang berprestasi di tingkat nasional,” katanya.
Mengenai kualitas informasi di televisi dan radio, Guru Besar UNISDA M. Afif Hasbullah berpesan untuk tidak segan-segan melaporkan ke KPI Pusat. Karena kewenangan menciptakan kualitas penyiaran dibebankan kepada KPI. “Kalau ada sinetron mengandung unsur negatif. Ini diurus Mas Ubaid. Radio-radio seluruh Indonesia dan televisi diawasi beliau,” tuturnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik, Kerjasama, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat Khotimah Suryani, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Syiar Keislaman Aswaja Annahdliyah Mahbub Junaidi, Sekretaris Rektorat, Kepala BPM, Ketua LPPM, Direktur Pascasarjana, para Dekan, Kepala Biro dan Lembaga, Dosen dan Tenaga Pendidikan serta mahasiswa baru UNISDA Lamongan. Met