- Detail
- Ditulis oleh IRA
- Dilihat: 1401
Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menandatangani kesepahaman dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) dan Yayasan Kinomedia tentang Kerja Sama Dalam Upaya Dukungan Terhadap kesamaan hak dan kebebasan berekspresi kelompok disabilitas pada media penyiaran. Dalam dokumen yang ditandatangani Ketua KPI Pusat Ubaidillah, Direktur Utama LPP RRI I Hendrasmo, dan Ketua Yayasan Kino Media I Made Suarbawa, memiliki tujuan diantaranya mewujudkan industri penyiaran yang inklusif bagi kelompok disabilitas di tanah air. Selain itu, juga bertujuan membangun sinergi antara lembaga penyiaran radio dengan sineas nasional melalui karya film pendek yang inklusif.
Anggota KPI Pusat Bidang Kelembagaan Amin Shabana menjelaskan, kerja sama ini diambil dalam rangka memenuhi hak-hak penyandang disabilitas akan kebutuhan konten siaran. Produksi film radio yang menjadi obyek kerja sama tiga pihak ini, secara teknis akan menambah deskripsi audio bahasa Indonesia agar dapat diakses oleh kelompok disabilitas netra. “Deskripsi audio ini diberikan pada scene film non dialog. Harapannya, penyandang disabilitas netra juga merasakan atmosfer yang terjadi dalam scene tersebut,” ujar Amin.
Sebenarnya kesadaran penambahan deskripsi audio sudah dilakukan oleh para sineas Indonesia. Untuk mengoptimalkan hal ini, tambah Amin, dibutuhkan kehadiran negara. Untuk itu KPI mengambil peran pada posisi penting ini guna memenuhi hak-hak penyandang disabilitas dalam mendapatkan akses yang optimal pada konten siaran. KPI berharap adanya sinergi yang positif dari para pemangku kepentingan penyiaran, sehingga program film radio ini memberi kebermanfaatan yang lebih luas.
KPI sendiri, ujar Amin, sudah menyampaikan inisiatif program film radio sebagai program unggulan kepada Sekretariat ASEAN. Hal ini sebagai inisiatif inklusivitas konten siaran pada penyiaran digital. Amin juga berkomitmen agar cakupan dan daya jangkau program ini menjadi lebih luas, dengan meluaskan kerja sama di kalangan sineas Indonesia.
Sementara itu Ketua KPI Pusat Ubaidillah menyampaikan pula harapannya agar kesempatan yang sama diperoleh kelompok disabilitas dalam menikmati konten siaran, sebagaimana amanat undang-undang. “Selama ini KPI selalu menerima aspirasi dari berbagai kelompok disabilitas, misalnya untuk keberadaan bahasa isyarat di televisi,” ujarnya. Harapan kami, selain menerima akses siaran, kelompok ini juga mendapat kesempatan untuk ikut berkiprah di dunia penyiaran.
Kerja sama KPI, RRI dan Kino Media merupakan adaptasi dan juga inovasi dalam rangka memenuhi kepentingan teman-temen disabilitas. “Saya berharap, program-program inovatif dalam meningkatkan kualitas siaran dan juga keterjangkauan siaran untuk sebanyak mungkin kelompok masyarakat, tetap memperhatikan aturan yang berlaku dan tidak mengganggu kepentingan teman-teman komunitas difabel,” pungkasnya.