Jakarta – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengajak para orang tua untuk sebisa mungkin menyempatkan waktu mendampingi anak ketika menyaksikan siaran televisi. Peran orang tua sangat krusial  memberi pemahaman terhadap anak ketika tayangan yang ditonton tidak sesuai dengan klasifikasi usia dan perkembangan mereka.

Permintaan itu disampaikan Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, saat menjadi salah satu narasumber webinar yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bekerjasama dengan Masyarakat Peduli Media dengan tajuk “Siaran Ramah Anak”, Kamis (27/8/2020) siang.

Menurut Nuning, perhatian orang tua terhadap anak makin penting pada saat sekarang di tengah pandemic Covid-20 yang menyebabkan anak harus belajar di rumah sehingga secara tidak langsung menambah waktu mereka menikmati siaran televisi. 

“Sayangnya, siaran televisi tidak semuanya diperuntukan bagi mereka karena terdiri atas berbagai klasifikasi program acara. Dan anak-anak ini menonton TV hampir sepanjang hari. Jadi jelas butuh pendampingan dari orang tua agar mereka tidak salah menonton tayangan,” tegas Komisioner bidang Kelembagaan ini.

Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) disebutkan bahwa sejak masa pandemi dan anak harus belajar dari rumah, kegiatan yang paling banyak dilakukan anak selain belajar adalah nonton TV dan youtube.

Atas dasar itu, KPI juga meminta kepada seluruh lembaga penyiaran untuk selalu menghadirkan tayangan yang ramah anak. “Kami juga meminta kepada orang tua untuk melakukan pendampingan kepada anak saat menonton televisi,” ulang Nuning.

Dalam kesempatan itu, Nuning juga mengajak Kementerian PPPA untuk bersama-sama melakukan literasi secara massif kepada seluruh masyarakat pemirsa televisi dari berbagai kalangan masyarakat, khususnya orang tua dan anak, agar memiliki kepedulian terhadap asupan informasi anaknya sehingga apa yang diterima  mereka terjamin kualitasnya.

“Kami sangat peduli dengan perlindungan anak dan remaja dalam isi siaran. Karenanya, kami mohon kepada seluruh orang tua untuk sebisa mungkin peduli atas kebutuhan anaknya terutama berkaitan dengan asupan informasi dan hiburan yang mereka tonton di televisi,” tandas Nuning.

Sementara itu, Sekretaris Deputi Perlindungan Anak KPPPA, Dermawan, menyambut baik ajakan dari KPI untuk memberi literasi media pada masyarakat. Menurutnya, hal ini akan memberikan kontribusi positif terhadap tumbuh kembang anak di kemudian hari. ***

 

Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyelenggarakan Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) 2020. Anugerah ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi untuk lembaga penyiaran, TV dan radio, yang telah memberikan karya terbaiknya berupa program siaran khusus anak sepanjang tahun ini. Rencananya, para pemenang APRA akan diumumkan pada Sabtu (29/8/2020) siang, mulai pukul 13.00 WIB. Pengumuman pemenang dan acara puncak APRA 2020 dapat disaksikan secara live streaming melalui media sosial KPI Pusat. Berikut ini adalah program-program yang menjadi nominee Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2020: 

1. KATEGORI PROGRAM ANIMASI INDONESIA

a. Santri Boy – ANTV

b. Riska dan Si Gembul – MNC TV

c. Nussa – Trans TV

d. Rico The Series – Trans TV

e. Petualangan Si Unyil – Trans 7 

2. KATEGORI PROGRAM ANIMASI ASING

a. Tayo – RTV

b. Omar & Hana RTV

c. Go Go Bus – Trans 7

d. Upin Ipin – MNC TV

e. Masha and The Bear – ANTV

3. KATEGORI PROGRAM DOKUMENTER

a. Cerita Sabtu - TVRI

b. Cerita Minggu Pagi – TVRi

c. Kami Anak Indonesia – TVRI

4. KATEGORI PROGRAM FEATURE

a. Berdaya dari yang Tak Berdaya – Jawa Pos

b. Si Bolang – Trans 7

c. My Little Hero – MyTV

5. KATEGORI PROGRAM VARIETY SHOW

a. Buah Hatiku Sayang – TVRI

b. Dubi Dubi Dam – RTV

c. Michael Tjandra Luar Biasa – RTV

d. AM Booster: “Anak Berprestasi” – MYTV

6. KATEGORI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK INDONESIA

a. Asiknya Menggambar – TVRI

b. Fun Time – RTV

c. Inspirasi Kita – Jawapos

d. Laptop Si Unyil – Trans7

7. KATEGORI PROGRAM ANAK RADIO

a. Lagu dan Belajarnya Anak Wamena (LABEWA) – RRI Wamena

b. Anak Ceria – RRI Lhokseumawe

c. Dunia Anak – RRI Denpasar

d. Dongeng Milik Anak dan Orang Tua (DOMIKADO) – V Radio, MNC

e. Radio Kecil – RRI Manokwari (Pro 1) 

8. KATEGORI PROGRAM RADIO PEDULI ANAK 2020

a. Cerita Anak – Sonora FM

b. Salam Sapa Anak Sholeh – Radio Muadz

c. Dunia Dongeng – SP FM Makassar

d. Aku Anak Indonesia – Radio Sangkala Sampit

e. Dunia Anak – RRI Pontianak

f. Classy Junior - Radio Classy FM

9. Kategori Televisi Terbaik Program Anak (Pemenang diumumkan pada saat acara)

10. Kategori Televisi Ramah Anak 2020 (Pemenang diumumkan pada saat acara)

 

Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyampaikan apresiasi untuk Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI atas konsistensi dan komitmennya menayangkan program-program siaran yang selaras dengan nilai dan etika yang ada dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012. 

Demikian disampaikan Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, saat menjadi salah satu narasumber program siaran “Indonesia Bicara” Spesial HUT TVRI ke 58 di Studio 4 Newsroom TVRI, Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2020) malam.

"TVRI ini adalah stasiun televisi yang jumlah sanksinya paling sedikit. Ini artinya, TVRI selalu berkomitmen menayangkan program siaran yang sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku di Indonesia,” kata Agung. 

Agung berharap, memasuki usia ke 58 tahun, sebagai TV publik, TVRI dapat terus berkembang dan maju serta menjadi contoh bagi seluruh TV di tanah air. “Saya juga berharap TVRI untuk terus menyampaikan informasi yang baik dan mendidik yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.

Dalam talkshow tersebut, Agung juga menyinggung soal urgensi digitalisasi penyiaran di tanah air. Menurutnya, digitalisasi bisa memberikan beberapa manfaat bagi publik diantaranya kualitas gambar dan suara yang lebih jernih. Selain itu, teknologi ini sangat efisien dalam penggunaan spektrum frekuensi dan memiliki potensi keuntungan dari digital dividen.

Selain Agung, turut hadir Pengamat Pertelevisian, Dr. Ishadi SK, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Prof. Hendry Subiakto dan pengamat media sosial, Maman Suherman. **

 

 

Jakarta – Pemberian penghargaan terhadap program siaran ramah anak di tahun 2020 kembali diselenggarakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Penghargaan ini bertujuan untuk memberikan stimulasi pada lembaga penyiaran agar senantiasa menggunakan perspektif perlindungan anak pada setiap program siaran anak. 

Hal ini disampaikan oleh Mimah Susanti selaku Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran, setelah menerima hasil penilaian penetapan nominasi Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) 2020, di kantor KPI Pusat. 

Santi mengatakan,  tema yang diusung dalam APRA tahun ini, Siaran Ramah, Anak Sehat di Rumah”. Penghargaan ini memiliki nilai yang sangat penting mengingat selama Pandemi Covid 19 ini terjadi peningkatan secara signifikan jumlah  anak yang menonton televisi. Selain digunakan sebagai sarana belajar dari rumah, televisi juga menjadi medium hiburan yang ekonomis bagi keluarga sepanjang diberlakukannya pembatasan sosial demi menangkal penyebaran Covid-19. Untuk itu KPI berkepentingan memberikan apresiasi atas kinerja lembaga penyiaran yang menghadirkan program siaran anak yang berkualitas dan dapat mendukung aktivitas anak-anak di rumah saja. 

Terdapat sepuluh kategori yang dilombakan dalam APRA 2020, yakni, Program Film Animasi Anak Indonesia, Program Film Animasi Anak Asing, Program Dokumenter Anak, Program Variety show Anak, Program Talkshow Anak, Program feature Anak, Program Pendidikan Anak Indonesia, Program Anak Radio, Program Anak Radio, Program Radio Peduli Anak 2020, Program Televisi Terbaik 2020 dan Televisi Peduli Siaran Anak 2020.

Dalam penentuan nominasi yang bersaing mendapatkan penghargaan dari KPI ini, dilakukan penyortiran terhadap program siaran anak yang hadir selama setahun.  Kriteria utama dalam penilaian adalah kepatuhan terhadap regulasi penyiaran, yakni Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) dan Undang-Undang nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran. “Artinya semua program ini kita crosscheck lagi catatannya, apakah pernah mendapat sanksi dari KPI atau belum,” terang Santi. 

Selain program televisi, penghargaan juga diberikan pada program siaran anak di radio. Untuk penghargaan terhadap radio, ujar Santi, KPI berkoordinasi dengan KPI Daerah guna melakukan pengecekan terhadap catatan kepatuhan radio-radio tersebut pada P3 & SPS. “Dari rekomendasi KPI daerah tersebut, didapat 46 program siaran dari radio untuk beberapa kategori yang dinilai layak mendapatkan penghargaan,” ujar Santi.

Adapun penilaian atas tiap program yang dilombakan dilakukan para juri dengan kompetensi dan keahlian yang dapat dipertanggungjawabkan. Para juri tersebut berasal dari KPI, Komisi I DPR RI, Komisi 10 DPR RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan tokoh pemerhati anak. 

Setelah dilakukan penilaian terhadap 56 program televisi dan 46 program radio, Rapat Juri pada tanggal 25 Agustus 2020 menetapkan nominasi Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2020, sebagai berikut: 

1. KATEGORI PROGRAM ANIMASI INDONESIA

a. Santri Boy – ANTV

b. Riska dan Si Gembul – MNC TV

c. Nussa – Trans TV

d. Rico The Series – Trans TV

e. Petualangan Si Unyil – Trans 7 

2. KATEGORI PROGRAM ANIMASI ASING

a. Tayo – RTV

b. Omar & Hana RTV

c. Go Go Bus – Trans 7

d. Upin Ipin – MNC TV

e. Masha and The Bear – ANTV

3. KATEGORI PROGRAM DOKUMENTER

a. Cerita Sabtu - TVRI

b. Cerita Minggu Pagi – TVRi

c. Kami Anak Indonesia – TVRI

4. KATEGORI PROGRAM FEATURE

a. Berdaya dari tak Berdaya – Jawa Pos

b. Si Bolang – Trans 7

c. My Little Hero – MyTV

5. KATEGORI PROGRAM VARIETY SHOW

a. Buah Hatiku Sayang – TVRI

b. Dubi Dubi Dam – RTV

c. Michael Tjandra Luar Biasa – RTV

d. AM Booster: “Anak Berprestasi” – MYTV

6. KATEGORI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK INDONESIA

a. Asiknya Menggambar – TVRI

b. Fun Time – RTV

c. Inspirasi Kita – Jawapos

d. Laptop Si Unyil – Trans7

7. KATEGORI PROGRAM ANAK RADIO

a. Lagu dan Belajarnya Anak Wamena (LABEWA) – RRI Wamena

b. Anak Ceria – RRI Lhokseumawe

c. Dunia Anak – RRI Denpasar

d. Dongeng Milik Anak dan Orang Tua (DOMIKADO) – V Radio, MNC

e. Radio Kecil – RRI Manokwari (Pro 1) 

8. KATEGORI PROGRAM RADIO PEDULI ANAK 2020

a. Cerita Anak – Sonora FM

b. Salam Sapa Anak Sholeh – Radio Muadz

c. Dunia Dongeng – SP FM Makassar

d. Aku Anak Indonesia – Radio Sangkala Sampit

e. Dunia Anak – RRI Pontianak

f. Classy Junior - Radio Classy FM

9. Kategori Televisi Terbaik Program Anak (Pemenang diumumkan pada saat acara)

10. Kategori Televisi Ramah Anak 2020 (Pemenang diumumkan pada saat acara)

Jakarta -- Pemuda harus dapat mengasah dan menggali potensi yang ada di dalam dirinya. Apa yang menjadi kelebihan di dalam dirinya dapat dimanfaatkan untuk membuat inovasi dan kreatifitas yang baik dan positif sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.

Hal itu dikemukakan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Nuning Rodiyah,  dalam Webinar Talks yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan tema “Bangkit Bersama Pemuda Dalam Masa Recovery”, Selasa (25/8/2020).

Menurut Nuning, tantangan yang dihadapi para pemuda pada saat ini akan jauh lebih berat. Namun begitu, setiap tantangan hidup pasti memiliki jalan keluarnya dan salah satunya melalui pengembangan diri. 

“Saya sangat menekankan para pemuda tentang pentingnya menggali potensi diri dan tak kenal lelah untuk kreatif serta inovatif. Dan, kesempatan untuk menguji potensi itu bisa diekspresikan melalui media, diantaranya media digital dan lebih strategis lagi jika mampu mewarnai media tevisi, karena TV adalah yang paling banyak diakses masyarakat untuk mendapatkan informasi,” kata Nuning.

Kesempatan untuk memanfaatkan media sosial ini terbuka untuk siapa saja yang ingin mengembangkan kemampuan dan usaha. Pasalnya selain murah dan efektif, media digital memiliki pengaruh yang besar dan kuat pada semua lini kehidupan. “Tapi juga harus pandai-pandai memanfaatkannya. Gunakan dengan benar dan bijak, karena penggunaan media secara cerdas akan dapat meningkatkan kualitas individu yang menggunakannya,” pinta Komisoner bidang Kelembagaan ini.

Selain itu, lanjut Nuning, potensi lain yang harus dikuasai para pemuda di tengah maraknya konten media baru yakni kemampuan memilah dan memilih asupan informasi yang pantas dan layak untuk diri dan orang lain. “Kemampuan menyeleksi dan mendistirbusikan hal-hal baik dan positif akan memberi dampak yang baik terutama dalam upaya mencegahkan beredarnya berita atau informasi hoax, SARA, pornografi, kekerasan atau yang tidak mendidik,” ujarnya.

Peningkatan SDM dan perhatian untuk pemuda di pelosok

Dalam kesempatan itu, Nuning meminta adanya perhatian khusus untuk pemuda yang ada daerah pelosok yang kurang terjangkau pada akses sarana. Menurutnya, pemerintah harus hadir dan menyiapkan infrastruktur kebutuhan terkait (fasilitas internet). 

“Masa pandemi Covid-19 saat ini, menjadi pemicu dalam percepatan budaya digital pada kehidupan masyarakat. Mereka akan menggunakan fasilitas teknologi digital yang ada dalam menyertai kehidupan sehari hari,” katanya.

Selain itu, lanjut Nuning, tidak kalah pentingnya yakni perlunya proses peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya guna. “Jika individu tidak punya kapasitas, materi yang akan distribusikan akan sia sia. ini harus diperhatikan soal SDM, maka faktor peningkatan SDM harus diperhatikan bersama,” jelasnya.

Dalam webinar hadir narasumber lain yakni Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda Kemenpora, Raka Pariana, alia laksono stafsus menpora, CEO Magalarva.com, Rendria Labde, CEO Bagigaji.id, Khairi Fuady, dan CEO Bahaso.com, Tyovan Ari. **

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.