Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengapresiasi usaha Indosiar dalam membuat program-program baru terkait ajang bakat untuk generasi muda. Selain itu, kepatuhan Indosiar atas regulasi penyiaran juga layak diapresiasi, karena dalam rentang waktu Januari hingga Desember 2022, Indosiar bersih dari sanksi KPI. Hal ini disampaikan Mimah Susanti, anggota KPI Pusat bidang kelembagaan saat menghadiri Evaluasi Tahunan 2022 Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) Televisi Berjaringan PT Indosiar Visual Mandiri, di kantor KPI Pusat, (12/3). 

Dalam evaluasi ini terungkap bahwa sepanjang tahun 2022, tidak ada satu pun sanksi yang diterima oleh Indosiar. Komisioner KPI Pusat Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran Tulus Santoso mengatakan, pada tahun 2021 Indosiar menerima 4 sanksi teguran tertulis dan dua apresiasi melalui Anugerah KPI 2021. Adapun penghargaan pada tahun 2022 Indosiar menerima satu penghargaan dan lima nominasi penghargaan. Namun demikian, Tulus juga mengungkap dugaan pelanggaran siaran mencapai 105 dari aduan yang disampaikan publik kepada KPI. 

Selain membahas sanksi dan apresiasi, dalam forum ini juga disampaikan hasil evaluasi KPI terhadap program siaran lokal sebagai implementasi dari sistem stasiun berjaringan. Komisioner KPI Pusat Koordinator Bidang Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran M Hasrul Hasan mengatakan, dalam catatan KPI di bulan November dan Desember 2022, Indosiar tidak menayangan program siaran lokal. Selain itu, Hasrul mengungkap, program siaran lokal Indosiar belum memenuhi ketentuan tayang di waktu produktif. Meskipun, untuk penggunaan bahasa daerah dan produksi konten lokal, sudah sesuai dengen ketentuan perundang-undangan. 

Masalah konten lokal pada stasiun anak jaringan sebenarnya menjadi perhatian penuh dari KPI Daerah. Komisioner KPI Pusat Koordinator Bidang Kelembagaan I Made Sunarsa mengungkap, rata-rata orang daerah mengeluhkan penempatan konten lokal di waktu yang tidak produktif, jam tiga pagi misalnya. Harapannya Indosiar dapat memperbaiki penempatan siaran lokal ini, agar kebermanfaatan siaran bagi publik dapat lebih optimal. 

Apresiasi kepada Indosiar juga disampaikan Wakil Ketua KPI Pusat Mohamad Reza terkait komitmen pelaksanaan Analog Switch Off (ASO). Reza menghargai usaha Indosiar dalam pemenuhan Set Top Box ke masyarakat tidak mampu di daerah, sehingga akses informasi publik lewat televisi digital dapat dipenuhi. Dalam kesempatan tersebut Reza juga mengingatkan pada Indosiar agar memberi ruang dan waktu yang seimbang pada seluruh kontestan politik, mengingat saat ini sudah memasuki tahapan pemilu, sekalipun tahapan kampanye belum tiba. “Menyambut tahun pemilu ini, kita harapkan pelaksanaannya dapat berlangsung secara damai,” ujar Reza. 

Dari pihak Indosiar, hadir dalam Evaluasi Tahunan ini, Harsiwi Ahmad selaku Direktur SCM, Gilang Iskandar selaku Corporate Secretary SCM, dan Ekin Gabriel selaku Deputy Director Program Indosiar. Menanggapi catatan program siaran lokal yang disampaikan KPI, Harwisi Ahmad menjelaskan pada rentang waktu November-Desember 2022, Indosiar menyiarkan tayangan ulang Piala Dunia 2022, sehingga program siaran lokal jadi tergeser. Sedangkan terkait konten program siaran lokal, Harsiwi menerangkan bahwa pihaknya sudah melakukan pembinaan pada rumah-rumah produksi lokal yang bekerja sama dengan Indosiar untuk dapat meningkatkan kemampuan produksi, sehingga kualitasnya pun dapat hadir dengan baik dan tidak Cuma asal tayang, ujar Harsiwi. 

Adapun mengenai pelaksanaan ASO, Harsiwi sepakat hadirnya siaran digital memunculkan kegairahan baru di masyarakat dengan banyaknya saluran televisi dan kualitas tampilan jauh lebih kinclong. Harus diakui, sebagai akibat ASO, kepemirsaan jadi fluktuatif. Namun Harsiwi menyadari ini masih masa transisi yang akan menuju stabilitas. Mayoritas Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Indosiar digunakan untuk sosialisasi ASO. “Bahkan kita gunakan bahasa lokal untuk sosialisasi ASO, dengan menggunakan talent dari daerah,” ujarnya. Harapannya dengan sosialisasi ini, masyarakat langsung memberi STB secara mandri dan segera menerima manfaat siaran digital dengan baik. 

Harsiwi juga menjelaskan tentang komitmen Indosiar dalam menjaga keberimbangan siaran pada tahun pemilu sekarang. Semua pihak sudah kami beri ruang yang sama, ujarnya. “Bahkan saat ulang tahun Indosiar kami mengundang semua partai politik,” ujarnya. Kalau memang perlu, kami akan tembuskan suratnya sebagai bukti komitmen kami menegakkan keberimbangan. 

Sementara itu Gilang Iskandar menghargai usaha KPI dalam melakukan penilaian kualitatif atas program siaran lewat Indeks Kualitas Program Siaran Televisi. Bagi televisi sendiri, ujar Gilang, selain idealisme ada juga sisi komersil yang harus dipertimbangkan. Indosiar mengambil resiko tinggi dengan menghadirkan program Indonesia juga yang ratingnya belum tentu baik. Namun itulah komitmen Indosiar dalam memberi ruang bagi anak-anak berprestasi di Indonesia, bukan hanya dalam bidang seni. Juara matematika dan IPA dapat muncul sehingga anak-anak dapat berprestasi di bidang apapun, Indosiar memberi wadahnya. 

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.