Surabaya – Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi mendapat atensi dari akademisi dan pemerhati media yang diharapkan hasilnya dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam menentukan program siaran berkualitas. Tepatnya, indeks kualitas ini mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat. “Selain riset, perlu juga dibutuhkan langkah konkrit dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dalam mengedukasi masyarakat untuk memilih dan memilah tayangan berkualitas, salah satunya melalui Gerakan Kampung Cerdas Bermedia”, usulan tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Prof. Dr. Bambang Yulianto, pada kegiatan Diskusi Kelompok Terumpun (FGD) Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode I Tahun 2021 di Surabaya. Senin,(31/05/21).

Dengan adanya kegiatan tersebut, besar harapan KPI Pusat mampu mendorong masyarakat agar dapat memulai untuk menonton tayangan yang berkualitas mengacu pada hasil riset yang telah dilakukan oleh para informan ahli, “Jika kegiatan ini dilakukan secara serius dan berkelanjutan, bukan tidak mungkin akan terjadi pola perubahan perilaku masyarakat dalam memilih tayangan dan merubah tren selama ini yang nantinya akan dipenuhi oleh program siaran berkualitas” ujar Bambang.

Seraya mengamini usulan tersebut, Komisioner KPI Pusat Nuning Rodiyah sepakat dengan adanya langkah strategis sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan riset yang sudah berjalan selama 7 tahun. “Usulan kegiatan Kampung Cerdas Bermedia merupakan sebuah terobosan yang memang dibutuhkan saat ini. Oleh sebab itu, KPI akan segera mempersiapkan rencana teknis guna mengimplementasikan hal tersebut dalam waktu dekat” tuturnya.

Perlu diketahui, saat ini KPI Pusat juga telah mempunyai program Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa (GLSP) yang memiliki fokus agenda membidik masyarakat perkotaan dalam merubah pola penonton. Apabila program tersebut dapat dielaborasi dengan kegiatan kampung cerdas bermedia, maka diharapkan akan menjadikan kegiatan (GLSP)  lebih berintegritas dengan capaian target sasaran yang semakin kompleks dan beragam, “Tentu saja kami sangat tertarik dengan usulan program tersebut dan akan mengajukan kerjasama lebih lanjut dengan menggandeng pihak UNESA untuk segera mewujudkan program tersebut” pungkasnya sekaligus membuka kegiatan.

Terpilihnya Surabaya menjadi salah satu kota yang menjadi pelaksana riset bersama 11 kota lainnya berdasarkan pada karakter masyarakat yang sangat beragam dan kompleks, sehingga hasil dari riset kali ini dapat merepresentasikan kualitas tayangan yang nantinya akan diumumkan kepada publik sebagai acuan lembaga penyiaran tanah air untuk memperbaiki kualitas tayangan yang masih berada dibawah standar nilai yang telah ditetapkan oleh KPI Pusat. *

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.