Banjarmasin -- Penyiaran memiliki pengaruh besar terhadap penguatan karakter serta kemajuan bangsa. Untuk  mewujudkan hal besar itu, penyiaran harus menjadi teladan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan yang ada di negeri ini melalui sajian siaran yang mendidik, baik dan berkualitas. Hal itu disampaikan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Sutarto Hadi, di sela-sela pembukaan Workshop Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV 2021 yang diselenggarakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Banjarmasin, Sabtu (17/4/2021).

Menurut Sutarto, peningkatan kualitas penyiaran khususnya siaran TV mesti dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya lewat program riset yang diselenggarakan KPI. Upaya ini harus terus dilakukan agar peningkatkan dan pengembangan kualitas siaran tetap terjaga. 

"Pelaksanaan riset ini harus terus berjalan dan berkelanjutan. Riset ini dapat menyadarkan kita untuk meningkatkan kualitas siaran karena ini penting bagi bangsa dan negara Indonesia. Saya mengapresiasi apa yang dilakukan KPI melalui riset ini," katanya di depan peserta Workshop Riset yang sebellum acara telah melewati tes swab antigen.

Selain apresiasi, Sutarto menyampaikan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan KPI kepada ULM atas keterlibatan pelaksanaan riset indeks kualitas siaran TV yang telah berjalan sejak tujuh tahun lalu. 

Koordinator Bidang Isi Siaran KPI Pusat, Mimah Susanti, berharap kerjasama dengan perguruan tinggi dalam riset yang diselenggarakan di 12 Kota termasuk dengan ULM tetap terjalin. Menurutnya, riset ini bertujuan menciptkan konten siaran TV yang berkualitas dengan berbasis data. 

"Program riset ini didasari dari kegelisahan yang dialami oleh masyarakat mengenai kualitas program televisi. Sebagai pengawas, kami juga menilai perlunya pembenahan agar kualitas siaran televisi tidak hanya bergantung atau mengedepankan rating dan iklan yang masuk saja. Upaya ini agar kualitas siaran tidak menurun yang dapat berakibat pada tidak adanya essensi edukasi yang terkandung di dalam siaran tersebut," jelas Santi penuh harap.

Sementara itu, Koordinator Bidang Komunikasi Bappenas, Dewi Sri Setyaningsih, berharap program riset indeks kualitas siaran TV ini dapat mencapai target lebih dari yang ditetapkan yang sesuai dengan arah kebijakan RPJPN 2005-2025. Menurutnya, salah satu arah kebijakan RPJPN adalah meningkatkan kualitas siaran. 

"Lembaga penyiaran harus memenuhi standar dan memperhatikan pengaduan masyarakat mengenai tayangan-tayangan yang meresahkan. Jangan hanya mengejar rating saja tanpa diimbangi kualitas yang mumpuni," katanya.

Berdasarkan hasil riset mulai dari tahun 2017-2020, kualitas tayangan televisi terus mengalami perbaikan. Menurut Dewi, hal yang perlu diperbaiki dalam siaran yakni nilai edukasi dalam setiap program. "Masih banyak siaran televisi yang mengarah kepada entertainmen dan hiburan semata sehingga hal tersebut masih menjadi pekerjaan rumah untuk KPI," tuturnya.

Setelah kegiatan workshop, acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU (memorandum of understanding) atau perjanjian kerja sama antara Universitas Lambung Mangkurat dengan KPI. Penandatangan kerjasama ini dilakukan langsung Rektor ULM Prof. H. Sutarto Hadi, dan Komisioner KPI Pusat, Mimah Susanti. Turut hadir konsultan Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi, Dekan FIKOM IISIP Jakarta, Dr. Mulharnetty Syas. **

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.