Semarang -- Program riset indeks Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terhadap kualitas program siaran televisi yang sudah dicanangkan tujuh tahun lalu diharapkan dapat mengurai ketergantungan lembaga penyiaran TV pada rating. Selain itu, riset yang bekerjasama dengan 12 Perguruan Tinggi Negeri di 12 Kota ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas program siaran televisi. 

Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, di sela-sela pembukaan Workshop Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV Tahun 2021 di Semarang, Sabtu (17/4/2021). Kegiatan riset indeks di Semarang, KPI bekerjasama dengan Universitas Diponegoro (Undip).

"Program riset ini merupakan program prioritas KPI dengan Bappenas dengan maksud mengurai ketergantungan penyiaran TV dengan rating. Riset ini pun menjadi salah satu masukan bagi KPI untuk membuat bahan panduan bagi pemirsa. Masukan dari akademisi menjadi bahan kami untuk bicara dengan pemangku kepentingan dan lembaga penyiaran," jelas Mulyo kepada peserta workshop.

Pertimbangan lain diselenggarakannya riset ini, selain sebagai bahan masukan serta untuk meningkatkan kualitas siaran adalah salah satu bentuk penilaian KPI pada seluruh program siaran yang diawasi. Sekarang ini, ada 18 siaran televisi berjaringan yang diawasi atau dipantau langsung KPI. 

Terkait penilaian program tersebut, KPI menjadikan hasil riset ini sebagai bahan pertimbangan membuat kebijakan terutama terkait tiga kategori program siaran yakni infotainmen, variety show dan sinetron. Misalnya, untuk sinetron yang kerap kali tayang tanpa perencanaan matang. Memang ada pengecualian untuk beberapa sinetron, tapi jumlahnya tak siginifikan. 

"Kebanyakan tayangan sinetron seperti tidak ada ujung ceritanya dan kejar tayang setiap hari. Bagaimana bisa berharap kualitas dari sinetron seperti itu. Kecuali sinetron Para Pencari Tuhan yang  perencanaan cerita dan penggarapannya sangat baik dan disiapkan sudah jauh-jauh hari. Karena itu, kami mencoba membuat kebijakan dengan LSF supaya yang masuk ke lembaga tersebut dalam bentuk satu musim tayang. Jadi yang masuk dapur sensor paket yang telah jadi dari hasil yang direncanakan dengan matang dan jelas. LSF juga ingin melibatkan kementerian dan lembaga lain agar sinetron kita dapat berubah dalam produksinya," kata Mulyo Hadi.

Komisioner bidang Isi Siaran ini juga menyampaikan bahwa riset ini sebagai instrumen untuk masyarakat dalam memilah dan memilih siaran televisi. Selain itu, hasil riset juga dapat dijadikan basis data penelitian dan pengawalan isi siaran. "Hasil riset ini pun penting bagi civil society dan kelompok-kelompok atau komunitas pemantau penyiaran dalam mendorong perbaikan konten televisi. Saya berharap penilaian evaluatif atas program yang menjadi sample riset dapat dimunculkan agar pelaku industri bisa menjadikannya sebagai referensi perbaikan program" ujar Mulyo.

Sementara itu, Rektor Undip, diwakili Dekan FISIP, Hardi Warsono mengatakan, riset ini merupakan bagian dari Tri Darma kalangan perguruan tinggi yakni sebagai pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Menurutnya, penelitian ini merupakan bentuk pengayaan materi yang dapat disampaikan ke mahasiswa. "Hasil riset ini akan membentuk konsentrasi yang terang bagi masyarakat. Dengan pakar-pakar yang kredibel, termasuk dari kampus di luar Undip dan lembaga pemerhati penyiaran, maka hasilnya akan dapat dipertanggungjawabkan," katanya.

Selain itu, kegiatan penelitian terhadap segala masalah yang berkembang akan menciptakan hasil yang nyata dan menghasilkan inovasi serta solusi yang dapat memberikan manfaat langsung dalam pebagai bidang termasuk penyiaran.

"Memang dalam hal ini ada tarikan antara rating dan kualitas siaran. Belum tentu yang ratingnya bagus berkualitas. Undip sendiri dengan visinya mendukung riset yang unggul dan tentunya mendukung riset KPI ini," tegasnya.

Hardi juga menyatakan riset yang ditawarkan KPI dinilai sebagai riset terapan yang hasilnya dapat diterima langsung oleh masyarakat yang tujuan utama memajukan penyiaran di tanah air.

Di awal acara, dalam sambutannya, Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, menyampaikan terimakasih kepada perguruan tinggi khususnya Universitas Diponegoro atas keterlibatannya dalam kegiatan riset indeks KPI di tahun ini.  Menurutnya, Undip merupakan salah satu mitra yang luar biasa dalam sumbangsih pemikiran terhadap pengembangan kualitas penyiaran di negeri ini. 

"Kita sudah lakukan kerjasama ini selama tujuh tahun dan Undip telah memberikan kontribusi yang luar biasa," tutur Agung. ***

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.