Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) segera mengumumkan pemenang Digital Movie Awards 2020 “Menjaga Indonesia”, Senin (7/11/2020) mendatang. Hingga batas waktu yang telah ditentukan, panitia telah menerima sebanyak 110 pendaftar yang datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Setelah diseleksi secara administrasi, ada 95 karya film pendek yang memenuhi syarat untuk dipertarungkan pada kategori umum dan pelajar. KPI menyampaikan terima kasih atas antusiasme peserta yang masuk dari berbagai wilayah termasuk dari daerah perbatasan. Waktu yang singkat bukan kendala. Meski secara kuantitas dan kualitas akan lebih baik jika kompetisi ini diberikan rentang waktu persiapan bagi peserta yang lebih lama. Tema yang agak spesifik menjadikan tantangan tersendiri bagi peserta.
Saat ini, tim juri lomba tengah melakukan penilaian terhadap seluruh karya yang telah melalui proses kurasi dari tim kurator KPI sebelum diserahkan kepada Dewan Juri. Nantinya, Dewan Juri akan memutuskan para pemenang lomba ini. Adapun Dewan Juri ini antara lain Lola Amaria, Teuku Rifnu, Rommy Fibri Hardiyanto (LSF), Benny Benke, dan Fadhilah Mathar (BAKTI Kementerian Kominfo)
Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, mengatakan keputusan pemenang sepenuhnya ada di Dewan Juri yang secara kualitas dan kualifikasi telah teruji, berpengalaman, dan mewakili kepentingan lembaga penyelenggara. “Kami berharap pemenang kompetisi film pendek ini adalah karya-karya yang bermutu, bernilai, dan terbaik. Karenanya, Dewan Juri yang menilai adalah orang-orang pilihan,” katanya.
Dia menjelaskan, seluruh karya yang masuk ke panitia melalui proses verifikasi dan seleksi yang ketat. Semua film harus selaras dengan nilai-nilai yang ada dalam aturan khususnya Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) KPI tahun 2012 dan ketentuan kompetisi ini.
“Ini artinya tidak boleh ada unsur yang bertentangan seperti siaran kekerasan, pornografi, SARA, anti NKRI dan hal lain yang dilarang dalam P3SPS. Hal-hal dasar ini menjadi perhatian utama tim kurasi kami dalam menyeleksi seluruh film yang dilombakan. Kita menginginkan film yang memang berkualitas secara isi tapi juga selaras dengan regulasi,” ujar Mulyo usai rapat dengan Dewan Juri, Sabtu (5/12/2020) .
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Juri, Lola Amaria, menyatakan seluruh karya film pendek yang masuk dalam klasifikasi adalah film-film terbaik. Dia sangat mengapresiasi antusiasme peserta ikut dalam lomba film pendek ini. “Semuanya kami anggap baik dan tidak ada yang jelek. Semuanya patut dihargai meskipun tidak menang,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Dewan Juri sekaligus Aktor Peraih Piala Citra FFI, Teuku Rifnu. Menurutnya, semua karya yang ikut lomba ini adalah pemenang. “Tetap semangat dan terus berkarya buat sineas Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Benny Benke, Jurnalis dan juga Penyair, berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan berkelanjutan. Menurutnya, kompetisi film menjadi wadah para kreator Indonesia untuk membuktikan kemampuannya. Sebagai kompetisi yang pertama dalam waktu penyelenggaraan yang sangat singkat, animo peserta ternyata luar biasa. ***