Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah. Foto by Agung Rahmadiansyah
Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terus mengupayakan peningkatan asupan siaran baik dan berkualitas untuk masyarakat dengan merilis referensi program siaran TV berkualitas khusus Ramadan 2020. Daftar program khusus Ramadan layak tonton ini diharapkan dapat membantu masyarakat memperoleh siaran yang baik dan berkualitas selama bulan puasa dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Program-program siaran yang dinilai layak tonton selama bulan puasa ini merupakan nominee dari Anugerah Syiar Ramadan KPI 2019. Sebelumnya, KPI telah merilis referensi program reguler yang baik dan berkualitas di televisi dalam rangka mendukung kegiatan belajar, bekerja dan beribadah dari rumah untuk mencegah persebaran Covid-19.
Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, menjelaskan daftar program khusus Ramadan yang disampaikan merupakan bagian dari program utama KPI untuk memenuhi keinginan masyarakat akan siaran Ramadan yang baik, layak dan berkualitas. Menurutnya, program yang direferensikan telah melalui seleksi dan penilaian ketat sehingga dapat dinyatakan aman dan pantas disuguhkan ke masyarakat.
“Kita ingin publik menikmati suasana ibadah puasa dengan sajian tayangan yang baik, edukatif, bernilai dan selaras dengan tujuan Ramadan. Keinginan ini harus jadi perhatian lembaga penyiaran,” kata Nuning, Senin (20/4/2020).
Ditambahkan Nuning, pada saat bulan Ramadan pola menonton masyarakat mengalami perubahan. Dia mencatat ada tiga perubahan. Pertama, terjadinya dua kali puncak kepemirsaan menonton yakni pada saat buka puasa dan sahur. Kedua, meningkatnya jumlah penonton anak, khususnya saat jam sahur yang berhimpitan dengan jam dewasa. Ketiga, waktu menonton bersama keluarga jadi lebih banyak.
Menurutnya, dengan perubahan pola tontonan tersebut, ada banyak hal yang harus menjadi perhatian lembaga penyiaran terutama adalah bagaimana untuk selalu menghormati kekhusyukan ibadah Ramadan. Selanjutnya adalah selalu memperhatikan materi program siaran yang ditayangkan dengan tetap mengedepankan prinsip perlindungan anak dan remaja.
“Misalnya pada saat sahur, meskipun berhimpitan dengan rentang waktu program dengan klasifikasi D atau Dewasa, namun alangkah lebih baiknya konten yang ditayangkan aman dan ramah untuk dikonsumsi anak-anak yang pada saat bersamaan sedang turut menonton di saat sahur,” tutur Nuning.
Nuning juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut "Challenge” di Bulan Baik Bicara tentang Hal Baik diantaranya dengan menonton siaran-siaran baik serta merekomendasikan kepada penonton lain untuk turut serta bicara siaran baik di bulan baik dengan turut merekomendasikan program-program tersebut melalui berbagai media.
Dalam kesempatan itu, Nuning mengatakan, pihaknya akan kembali merilis program khusus Ramadan setelah Ramadan berjalan satu minggu. “Program ini merupakan program baru dan belum masuk daftar referensi KPI,” tandasnya. ***