Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerjasama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta mengadakan Workshop Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV 2019 di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Jakarta – Selain berlangsung di Denpasar, Semarang dan Yogyakarta, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga menyelenggarakan Workshop Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV 2019 di Jakarta, Senin (15/4/2019). Bekerjasama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta, workshop ini untuk memberi pembekalan kepada tim panel ahli sebelum melakukan penilaian terhadap tayangan yang menjadi kajian Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV 2019.
Dalam sambutannya, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis mengatakan, pihaknya berkomitmen melakukan riset ini untuk memberi pembanding atau masukan alternatif terhadap kualitas siaran televisi. “Hasil survei lembaga lain lebih bersifat kuantitaf dimana hanya melihat dari jumlah masyarakat yang menonton suatu kategori. Sedangkan pola yang dilakukan KPI dalam melakukan riset adalah kuantitatif dan kualitas,” katanya.
Tahun ini, lanjut Andre, panggilan akrabnya, fokus riset KPI lebih kepada pendalaman dari kuisioner. “Workshop ini sangat penting bagi panelis. Setelah itu, panelis akan melakukan e-riset yaitu mengisi penilaian tayangan secara online. Semua panel ahli akan menilai semua tayangan yang akan ditonton,” jelasnya.
Dalam melakukan riset ini, Andre mengatakan menggunakan proses penilaian secara panel ahli dan secara surveyor. Dengan demikian, akan dapat dilihat secara kuantitatif apakah masyarakat menonton televisi.
Sementara itu, Rektor UPN Jakarta, Erna Herawati, mengucapkan terimakasih atas dipercayanya UPN Jakarta terlibat dalam Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV 2019. Menurutnya, melakukan riset bagi kampus adalah napas yang setiap saat dilakukan. “Untuk kebaikan khalayak luas maka UPN memiliki tanggung jawab untuk dapat membantu semaksimal mungkin agar penyiaran di Indonesia dapat lebih baik lagi sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa,” katanya.
Dia berharap keterlibatan UPN dalam riset ini dapat menjadi semangat yang positif dan hasilnya menjadi kebutuhan bagi semua pihak untuk bisa membawa kearah yang lebih baik. “UPN berkomitmen memberikan bantuan dan dukungan 100%, bahkan lebih untuk menuju ke arah yang lebih baik itu,” tutur Erna.
Erna Herawati mengatakan, Mahasiswa UPN Jakarta yang berjumlah 9000 dapat dilibatkan menjadi agen KPI untuk menyosialisasikan tentang penyiaran yang sehat karena para mahasiswa juga memiliki keluarga. “Dari sini diharapkan mahasiswa menjadi corong dalam menyampaikan informasi, sehingga menjadi multilevel yang baik. UPN juga merupakan salah satu kampus bela negara dalam melakukan kebaikan dalam riset,” paparnya. ***