Narasumber sedang memberi presentasi di Seminar dan diskusi Literasi Media dengan mengusung tema “Dari Masyarakat Untuk Bangsa” di Kota Serang, Banten, Senin (18/3/2019) diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan.
Serang - Setiap hari masyarakat diterpa berbagai informasi yang berasal dari berbagai media termasuk televisi dan radio. Informasi yang diterima masyarakat seharusnya tidak langsung diterima begitu saja, namun terlebih dahulu dipahami dengan jelas dan disikapi ketika merespon informasi tersebut. Dan, untuk mencapai sikap itu dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman tentang literasi media.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis, mengatakan program literasi media tidak dapat berjalan dengan baik tanpa peran aktif masyarakat baik itu individu maupun kelompok serta komunitas yang ada di masyarakat.
“Melalui kegiatan Literasi Media, masyarakat tidak hanya mengetahui dan membantu mensosialisasikan tentang tugas pokok dan fungsi KPI, namun juga memahami informasi media dengan baik dan benar,” katanya saat membuka seminar dan diskusi Literasi Media dengan mengusung tema “Dari Masyarakat Untuk Bangsa” di Kota Serang, Banten, Senin (18/3/2019) dan diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan.
Menurut Andre, sikap aktif masyarakat terhadap informasi media sangat penting agar masyarakat dapat memahami informasi yang benar, menyerap informasi yang penting buat mereka dan mengetahui mana informasi hoax serta memahami informasi yang tidak penting buat publik.
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI, H. Jazuli Juwaini, mengatakan bahwa kegiatan Literasi Media ini menjadi bukti keseriusan KPI dalam meliterasi publik. Di tengah kecepatan informasi yang beredar di masyarakat, publik harus memiliki kemampuan filter terhadap informasi media. “Jadilah pembawa berita yang memberi kemaslahatan umat bangsa dan Negara,” ujarnya.
Komisioner KPI Pusat bidang Kelembagaan, Ubaidillah, menambahkan meskipun kewenangan yang dimiliki KPI terbatas, namun pihaknya tetap konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat dalam bidang penyiaran. Untuk itu dibutuhkan sinergi KPI dengan masyarakat untuk mewujudkan siaran yang baik dan berkualitas.
Kegiatan literasi ini menjadi salah satu langkah untuk menguatkan sinergi tersebut. Sebab fungsi pengawasan yang menjadi tugas KPI harus dikuatkan dengan pengawasan yang dilakukan masyarakat. “Karena itulah penting bagi masyarakat memiliki kesadaran bermedia serta memahami informasi media agar dapat menjalankan perannya dengan baik bersama dengan KPI,” katanya.
Guru Besar Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Prof. Ahmad Sihabudin, menilai informasi media dapat mempengaruhi karakter masyarakat. Itulah pentingnya literasi. Literasi tidak hanya diperuntukan bagi masyarakat tapi literasi terhadap media yang menyebarkan informasi seharusnya juga dilakukan literasi.
“Oleh karena itulah penguatan KPI perlu dilakukan seperti KPK. KPI jangan sampai dicuekin dan tak berdaya. Selain itu, kegiatan literasi media seharusnya dikonsepkan secara baik. Karena literasi ini sudah menjadi kebutuhan seharusnya literasi media tidak sebatas dilakukan melalui seminar melainkan juga literasi media seharusnya dimasukan dalam kurikulum pendidikan kita,” jelas Sihabudin,
Dalam kesempatan itu, Ketua Ketua KPID Provinsi Banten, Ade Bujaerimi, yang menjadi moderator acara literasi menegaskan hal yang sama tentang pentingnya literasi agar masyarakat tidak menerima dengan mudah informasi yang datang ke mereka. Tim liputan literasi media KPI