Mataram - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Nusa Tenggara Barat (NTB) gencar mengkampanyekan siaran sehat untuk rakyat dengan menggelar Sharing Session Jurnalistik NTB Bangkit, bekerjasama dengan Yayasan Pundi Amal Peduli kasih SCTV dan Indosiar.
Untuk memperkuat kampanye siaran sehat, KPID NTB menggandeng kampus UIN Mataram untuk mengadakan berkerja sama. Proses penandatangan MoU sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
Ketua KPID NTB, Yusron Saudi, mengatakan agar mahasiswa lebih bergairah dan berkreatifitas dengan menghadirkan acara-acara yang bervariasi. Menurutnya, MoU antara KPID dengan institusi pendidikan dipandang cukup strategis.
“KPID betul-betul ingin menggaungkan penyiaran sehat untuk rakyat dengan menggandeng semua pihak. Melalui MoU ini kami berharap, mahasiswa lebih peduli dan lebih berpartisipasi aktif. Kami tahu di sini ada jurusan komunikasi,” katanya.
Yusron berharap ke depan mahasiswa lebih melek siaran di NTB. Serta lebih banyak memberikan siaran sehat dan terus memantau siaran yang ada.
Sementara itu, Rektor UIN Mataram, Prof Dr Mutawali M.Ag mengatakan, kedatangan KPID sebagai respon positif atas keberadaan UIN Mataram. Apalagi di NTB, UIN menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki radio. “Kunjungan mereka akan jadi motivasi, khususnya bagi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK). Untuk terus berkreasi, dan mengembangkan radio,” kata Mutawalli.
Kesempatan bertemu KPID digunakan Rektor untuk berdiskusi tentang pengembangan televisi di kampus UIN Mataram. Mutawalli menilai di era digital, keberadaan radio dan televisi sangat penting. Red dari Radar Mandalika