Sineas Riri Riza dan Mira Lesmana.

 

Jakarta – Sineas Riri Riza dan Mira Lesmana, pembuat Film Anak terkenal “Laskar Pelangi”, “Petualangan Sherina” dan yang terakhir “Kulari Ke Pantai”, berharap media televisi memberi ruang bagi tayangan anak-anak. Pasalnya, tontonan yang tidak sesuai dengan usia anak-anak terlalu dominan.  

“Saya berharap tayangan televisi di Indonesia kembali memiliki waktu-waktu yang cukup untuk anak-anak. Karena menurut saya, terlalu banyak anak-anak yang akhirnya menonton tayangan yang tidak sesuai dengan usia,” kata Mira Lesmana, saat ditemui kpi.go.id di Kantornya Miles Film, beberapa waktu lalu. 

Sebagai produser, kata Mira, harus tahu persis membuat film untuk siapa, usia berapa, karena setiap jenjang usia itu mempunyai tontonannya masing-masing. Untuk anak-anak haruslah tayangan yang cocok untuk mereka. 

Sementara itu, Riri Riza, mengharapkan semua pelaku industri penyiaran menyadari bahwa televisi merupakan media yang sangat terbuka dan tidak punya batasan sama. Jadi alangkah baiknya setiap pertimbangan dalam memproduksi program  itu dengan mempertimbangkan bahwa bisa jadi akan ditonton oleh anak-anak. 

“Ini sudah menjadi iklim kenyataan kita bahwa semua televisi gratisan atau yang bisa diakses oleh publik mestinya diproduksi dengan kesadaran,” kata Riri. 

Terkait penyelenggarakan Anugerah Penyiaran Ramah Anak oleh KPI, Mira menilai kegiatan ini sangat baik sebagai pengingat bahwa anak-anak Indonesia butuh tontonan yang baik. Bagaimana pun tontonan sangat berpengaruh kepada perilaku, cara berpikir, dan bagaimana mereka berinteraksi di luar sana. 

“Harapan saya ke depan televisi dapat memiliki tayangan yang cocok untuk anak-anak dan Anugerah ini tetap terus dilaksanakan untuk mengingatkan kita apa yang dibutuhkan,” kata Mira.   

Orangtua harus ikut berperan menjadi pendamping anak-anaknya. Karena tanpa disadari ketika orangtua menonton tayangan dewasa, anak-anak ada disampingnya. “Orangtua harus mencarikan tontonan yang sesuai bagi anak-anak,” tambah Mira. 

Riri Riza juga mengimbau anak-anak memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca buku. “Coba membaca buku di perpustakaan. Dengan membaca kita jadi lebih aktif berpikir dan memberi ruang kita berimajinasi. Terus, tonton film-film yang sesuai dengan peruntukan anak-anak. Menonton film yang sesuai usia akan memperluas wawasan kita dan membuat paham persoalan kita sendiri. Dengan begitu, kita akan mempunyai kebiasaan untuk mendengarkan dan menceritakan,” paparnya.

Terkait peringatan Hari Anak Nasional, Mira berharap, anak Indonesia bisa terbuka, merangkul toleransi, bisa menghargai satu sama lain, serta bisa merayakan perbedaan. “Anak-anak juga harus dekat dengan alam walaupun dunia sekarang sudah sangat dengat dengan teknologi tetapi alam tetap menjadi teman baik anak Indonesia,” pintanya. 

Sementara Riri Riza berharap anak Indonesia tetap membiasakan dirinya bermain di luar merayakan apapun yang dimiliki. “Negeri ini sangat luas, pantainya banyak, gunungnya banyak kalau jalan naik kereta bisa jauh melihat ke luar. Hal itu harus dinikmati anak-anak Indonesia dan itu akan memberikan kenangan masa kecil yang indah,” paparnya menutup pembicaraan dengan kpi.go.id. ***

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.