Palu – Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) pada 1 April, kini sudah akan menjadi agenda tetap nasional. Penetapan agenda nasional itu akan dimulai dari Kota Palu, Sulawesi Tengah yang nantinya ditandai dengan penandatanganan tugu prasasti oleh Presiden Joko Widodo. Karena itu, Harsiarnas tahun ini akan dibangkitkan semangatnya melalui penetapan Harsiarnas dan itu dimulai dari Palu sesuai dengan sub tema “Dari Palu Indonesia Bicara Baik”.

Berangkat dari sub tema ini, menurut Sekretaris Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulteng, Ibrahim Lagandeng, dari Palu, Indonesia akan berbicara baik.
“Dalam artian bahwa di Hari Penyiaran Nasional nanti, kita akan mengajak seluruh masyarakat Indonesia, teristimewa masyarakat Sulteng untuk menyampaikan dan mendengarkan hal-hal yang benar dan anti berita hoax,” katanya saat ditemui SultengTerkini.Com di ruang kerjanya, Senin (19/3/2018).Imbauan serupa ini terus saja digaungkan dalam rangka menyongsong Harsiarnas ke 85 di Sulteng, baik itu dilakukan melalui sosialisasi rumah-rumah ibadah, sekolah-sekolah bahkan di tempat-tempat umumpun terus dilakukan. Dengan harapan bahwa di peringatan Harsiarnas yang akan ditetapkan pada 1 April 2018 mendatang akan menjadi momentum sejarah bagi bangsa ini dalam perjuangan memerangi berita hoax.“Dari sinilah cikal bakal Indonesia berbicara baik dalam memerangi hoax,” katanya.

Terkait soal kesiapan Sulteng sebagai tuan rumah peringatan Harsiarnas ke 85 tahun 2018, Ibrahim mengaku sudah mencapai 80 persen.Karena katanya, ada beberapa agenda kegiatan yang sudah dipersiapkan menjelang puncak Harsiarnas 1 April, diantaranya kampanye Indonesia Bicara Baik, ada kegiatan sekolah P3SPS kerjasama dengan Fakultas MIPA Untad (28-29 Maret), Giat Diskusi Buku Penyiaran Kerjasama dengan Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM) yang pelaksanaannya di Perpustakaan Mini Nemu Buku di Jalan Tanjung Tururuka (20 Maret).

Sementara pada puncak Harsiarnas pada 1 April mendatang, ada jalan sehat literasi media, Pentas Seni Budaya di salah satu hotel Palu, Festival Media (30 Maret-1 April) di Lapangan Pogombo Kantor Gubernur, peresmian prasasti penyiaran dan penganugerahan pegiat penyiaran.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Sulteng Moh Nizam mengatakan, di Hari Penyiaran Nasional ke 85 tahun ini, diharapkan lembaga-lembaga penyiaran lebih banyak mengangkat dan mengapresiasi tayangan kearifan lokal dengan mengutamakan kepentingan bersama, bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, golongan, apalagi ekonomi.“Dimensi sejarah penyiaran menjadi inspirasi yang seharusnya dihidupkan kembali,” katanya.

Menyinggung soal sub tema, dari Sulawesi Tengah Indonesia Berbicara Baik, Nizam berpendapat hal ini dimaknai agar bagaimana masyarakat itu bisa menyampaikan dan menerima hal-hal yang benar dan anti terhadap berita hoax. “Jadi bukan hanya sekadar slogan dari Sulawesi Tengah Indonesia Berbicara Baik, namun diharapkan nantinya masyarakat kita bisa lebih cerdas dalam menerima dan menyebarkan informasi, seiring dengan perkembangan teknologi yang tentunya sangat besar pengaruhnya, banyak penyebaran berita-berita bohong, banyak informasi-informasi yang menyesatkan serta desas-desus yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” jelas Nizam ditemui di tempat terpisah.

Untuk itu, Nizam mengajak, melalui slogan dari Sulawesi Tengah Indonesia Berbicara Baik, mari bulatkan tekad dan mengampanyekan itu kepada masyarakat untuk anti dan memerangi hoax. SultengTerkini.Com

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.