Jakarta – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI Pusat), Yuliandre Darwis, meminta kalangan akademis khususnya mahasiswa terlibat dalam mewujudkan media yang sehat. Media sehat akan terlihat dari informasi yang disampaikannya yakni berisikan hal-hal yang membangun dan positif. Hal itu disampaikannya saat menerima kedatangan mahasiwa Universitas Gunadarma di Kantor KPI Pusat, Jumat (24/11/2017).
“Kritisi terhadap media dan terus memberikan literasi media kepada masyarakat untuk pandai-pandai memilih dan memanfaatkan media dapat dilakukan kalian. Posisi kalian sangat penting dalam pengembangan dan pembentukan media yang sehat,” kata Andre, panggilan akrabnya.
Saat ini, perkembangan media sangat cepat dan hal itu terkadang sulit diantisipasi baik secara regulasi maupun pribadi. Informasi yang dengan sangat mudah didapatkan publik yang terkadang tanpa lagi mengivestigasi asal muasal dan kebenaran berita tersebut.
“Masyarakat harus disadarkan dengan memberi literasi kepada mereka untuk lebih berhati-hati dan bijak menerima setiap informasi yang masuk,” jelas Andre.
Berdasarkan data dan penelitian, orang Indonesia saat ini lebih banyak main smartphone hingga 180 menit dan menonton televisi sebanyak 131 menit. “Konsumsi internet sudah sangat tinggi dan ini juga harus ada penyadaran atau literasi,” kata Andre.
Menurut Yuliandre, media harus seimbang dengan menjaga bobot tanggungjawab yang dipanggul sejajar dengan kebebasan berpendapat. Media memiliki fungsi yang mulia yakni sebagai pendidik, pemberi hiburan yang sehat, perekat dan kontrol sosial, ekonomi dan budaya.
“Dalam kaitan ini, KPI memiliki kewajiban menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi mahasiswa,” katanya. ***