Jakarta – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengundang I-News TV untuk berdialog mengenai beberapa program acara di televisi tersebut. Dialog yang berlangsung pada Kamis siang, 30 Juli 2015, di ruang rapat kantor KPI Pusat, dihadiri langsung Koordinator bidang Isi Siaran sekaligus Komisioner KPI Pusat, Agatha Lily dan Komisioner KPI bidang Isi Siaran Sujarwanto Rahmat Arifin.

Dimuka pertemuan, S. Rahmat Arifin mengatakan, dialog ini bertujuan membangun komunikasi dengan lembaga penyiaran sekaligus memberikan masukan untuk peningkatan isi siaran lembaga penyiaran yang bersangkutan.

Kemudian, Rahmat menjabarkan hal-hal yang perlu diperhatikan I-News TV seperti kehati-hatian dalam penayangan berita yang mengandung unsur kekerasaan. Adegan kekerasaan dalam bentuk apapun sangat riskan dan berdampak kurang baik terhadap pemirsa khususnya anak-anak dan remaja. “Sebaiknya adegan pemukulan atau perusakan terhadap orang maupun benda jangan ditayangkan atau juga di blur secara maksimal,” katanya di depan perwakilan I-News TV yang hadir dalam dialog.

Selain itu, lanjut Rahmat, aspek perlindungan terhadap anak-anak dan remaja menjadi hal yang utama dalam penayangan berita. Pemberitaan terkait kasus kekerasaan atau asusila terhadap anak-anak harus diperhatikan dengan cermat dan jangan sampai akibat pemberitaan itu menimbulkan unsur traumatik terhadap anak-anak dan remaja tersebut di masa yang akan datang.

“Baik korban ataupun pelaku tindakan asusila yang di bawah umur tidak boleh terungkap identitasnya, baik itu data pribadi maupun keluarga. Mereka harus dilindungi. Ini untuk menjaga masa depan mereka dikemudian hari,” kata Rahmat.  

Rahmat menyatakan perlunya peningkatan kualitas atau cita rasa juranalistik kita. Ini untuk mengubah hal-hal yang dianggap misalnya terlalu histeris tanpa meninggalkan unsur faktanya.

Sementara, Komisioner KPI Agatha Lily menambahkan pentingnya pengontrolan berlapis untuk program sebelum ditayangkan. Ini untuk meminimalisir pelanggaran atau juga adegan-adegan yang tidak pantas ditayangkan. “Kualiti kontrol ini memang akan menimbulkan beban biaya bagi lembaga, tapi ini berefek baik untuk keamanan tayang,” paparnya.

Menanggapi masukan KPI Pusat, perwakilan I-News TV, Driantama menyampaikan terimakasihnya. Drian menilai, masukan dari KPI Pusat penting untuk membangun kualitas isi tayangan lembaga penyiaran. “Kami siap bekerjasama dan kami memang memerlukan masukan-masukan seperti ini. Kami juga minta KPI Pusat melakukan sosialisasi aturan P3 dan SPS di lingkungan I-News TV,” tuturnya yang langsung diamini dua Komisioner KPI Pusat tersebut. ***

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.