Batam – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tak akan berhenti mengupayakan penguatan penyiaran nasional di wilayah-wilayah perbatasan dengan negara tetangga. Penguatan ini dinilai krusial karena menyangkut masa depan kehidupan berkebangsaan. 

Pandangan tersebut disampaikan, Ketua KPI Pusat Judhariksawan dalam pembukaan Workshop Penyiaran Perbatasan yang diselenggarakan KPI Pusat di ruang serba guna Dinas Pemuda dan Olahraga, kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis, 4 Juni 2015.

Menurut Judha, penguatan penyiaran merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi Negara dengan menyediakan informasi bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia tanpa terkecuali termasuk wilayah perbatasan. “Informasi merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia yang seyogyanya ada tanpa memandang perbedaan,” katanya di depan peserta Workshop yang setengahnya merupakan perwakilan KPID yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara lain.

Ironi sudah terjadi sebagian dari penduduk di wilayah perbatasan justru lebih kenal presiden negara sebelah ketimbang presidennya. Bahkan, mereka lebih tahu informasi politik yang terjadi di negara yang bukan tempat dirinya berada.

Karena itu, kata Judha, Gugus Tugas yang sudah dibentuk KPI beberapa tahun lalu akan bekerja keras mewujudkan kehampaan sekaligus penguatan penyiaran di wilayah perbatasan dengan siaran-siaran lokal dan nasional yang tentunya lebih baik dan berkualitas dari siaran asing.

Kepala Dinas Infokom Provinsi Kepri Ridwan Hamta, mewakili Gubernur Provinsi Kepri mengatakan akan berupaya memutus isolasi ketiadaan informasi di wilayah perbatasan khususnya di Kepri yang memiliki 2408 pulau yang tersebar hingga ke perbatasan Vietnam, Philipina dan Tiongkok di Utara.

Menurut Ridwan, langkah pihaknya untuk memutus isolasi tersebut memang berat karena geografis Provinsi Kepri yang terdiri ribuan pulau kecil terpisah oleh lautan. “Tiap pulau kadang hanya diisi tidak lebih dari seratus orang dan kadang letaknya berjauhan,” katanya.

Dirinya begitu berharap permasalahan penyiaran atau ketiadaan informasi nasional di wilayah-wilayah perbatasan dapat diselesaikan melalui strategi yang mumpuni. Perhatian dan keterlibatan semua pihak terkait menjadi mesin utama untuk mewujudkan hal itu. Karena itu, dia berterimakasih kepada KPI yang penuh perhatian berupaya memecahkan persoalan penyiaran di wilayah perbatasan.

Usai pidato  beliau, acara workshop sesi pertama langsung digelar dengan menghadirkan narasumber Ketua KPI Pusat Judhariksawan, Komisioner KPI Pusat Azimah Subagijo, Pengamat Intelijen Wawan Purwanto, dan Perwakilan Dirjen SDPPI Kemen Kominfo, Gusti A. Laksamana dengan moderator Anggota KPID Kepri.  ***

 
Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.