Jakarta - Televisi harus mendukung masyarakat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan menghadirkan tayangan-tayangan yang positif. Karenanya hiburan berlebihan yang muncul di televisi pada bulan Ramadhan, harus dikoreksi. Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, dalam acara Breakfast Meeting di kantor Kemenkominfo (24/6).

Dalam acara yang juga dihadiri Ketua Komisi Penyiaran Indonesia  (KPI) Pusat, Judhariksawan,  disampaikan pula oleh Tifatul soal agenda pemilihan presiden, siaran piala dunia dan persiapan mudik lebaran. Dirinya mengharapkan, siaran piala dunia juga tidak mengganggu kekhusyuan ummat Islam dalam melakukan ibadah ramadhan.

Imbauan Tifatul ini menindaklanjuti pertemuan pada bulan Maret lalu, saat Menkominfo mengumpulkan pimpinan lembaga penyiaran untuk  persiapan program ramadhan.  “Imbauan sudah disampaikan sejak 4 bulan sebelum ramadhan, agar lembaga penyiaran dapat menyesuaikan”, ujar Tifatul. Bahkan KPI pun sudah menindaklanjutinya dengan mengadakan sarasehan program ramadhan bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dien Syamsuddin dan tokoh Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi.

Ke depan, terkait pemantauan siaran ramadhan ini, KPI Pusat bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia untuk memberikan penilaian terhadap program-program di televisi sepanjang bulan ramadhan ini. Evaluasi program ramadhan akan dilakukan pada 4 Juli 2014, untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepatuhan lembaga penyiaran menjalankan imbauan dari KPI dan Menkominfo tersebut.

Breakfast meeting ini juga dihadiri oleh Ketua MUI bidang Informasi dan Komunikasi, Sinansari Ecip, dan komisioner KPI Pusat lainnya, Fajar Arifianto Isnugroho, Azimah Subagijo dan Agatha Lily.

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.