Jakarta – Persoalan digitalisasi menjadi salah satu topik dalam workshop di Indonesia Broadcasting Expo (IBX) 2013 di Kartini Expo Balai Kartini, Jumat, 19 April 2013. Dalam pengatarnya, Komisioner KPI Pusat, Judhariksawan mengungkapkan, digitalisasi memberi banyak peluang kepada semua pihak termasuk mahasiswa yang ingin terjun ke dunia penyiaran.

Hanya saja permasalahan alih teknologi dari analog ke digital ini, kata Judha, pihak begitu menyayangkan sikap Pemerintah Pusat yang tidak banyak melibatkan banyak pihak dalam hal ini.

Belajar mengenai ini dari beberapa negara, KPI melihar proses digitalisasi merupakan alih teknologi yang diupayakan jangan sampai merugikan publik. “Sebagai contoh di Amerika Serikat, eksisting diberikan kanal di 6 MHz. Dan diperbolehkan membuat program apapun, itu menjadi insentif bagi penyiaran analog yang ingin migrasi,” jelas Judha di depan peserta Workshop yang sebagian besar mahasiswa di bilangan Jakarta dan sekitarnya.

Judha mengusulkan agar tidak ada kerugian bagi eksisting, maka yang harus dilakukan Indonesia adalah meniru Amerika serikat dengan memberikan insentif. Sayangnya, menurut pandangan KPI peralihan teknologi kelihatan seperti dipaksakan. “Mereka dipaksa untuk beralih ke digital, dan dapat merugikan penyelenggara penyiaran,” katanya.

Menurut Judha, di negara lain yang sudah melakukan proses peralihan teknologi dari analog ke digital, migrasi teknologi ke digital oleh eksisting tidak langsung switch. Prosesnya bertahap dan kedua teknolgi dibiarkan hidup berdampingan. Ini supaya masyarakat bisa melihat dan memilih teknologi tersebut.

Judha menyinggung bagaiman proses tender LP3M di Indonesia. Ada beberapa grup yang besar seperti MNC Grup. MNC akan menyewa ke tempat lain jika mereka tidak menang tender tersebut. Mereka harus terpaksa membawa semua perbekalannya dan mengetuk pintu pemenang LP3M. “Ini bisa jadi menimbulkan kompetisi yang tidak sehat,” ungkapnya.

KPI sudah merancang blueprint penyiaran digitalisasi. “Kami berpikir secara nasional. Jika terjadi migrasi ini di daerah yang ekonomi kurang maju, pertanyaannya siapa yang akan mau ikut seleksi LP3M, jika tidak ada, maka dimana peran negara dalam memenuhi informasi,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Judha mengajak semua pihak, untuk berpikir kreatif. “Pada intinya migrasi analog ke digital itu tidak boleh merugikan penyiaran yang ada, karena hal itu hanyalah alih teknologi,” paparnya. Red

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.