(Jakarta) - Masyarakat seharusnya tidak membandingkan TVRI dengan televisi swasta lain, karena keduanya tidak sepadan untuk dibandingkan. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, TVRI mengemban misi “merah putih” dalam setiap program siaran. Hal tersebut disampaikan oleh Erina Tobing, Direktur Teknis TVRI dalam acara audiensi yang dilakukan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dengan jajaran direksi TVRI di kantor TVRI Pusat (14/3).

Saat ini, TVRI mempunya 30 stasiun regional yang masing-masingnya harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Berbeda dengan televisi swasta yang sebagian besar memiliki satu stasiun lengkap dan terpusat di Jakarta. Selain itu, TVRI pun memiliki batasan dari regulasi yang ada di negara ini dalam pengelolaan anggarannya. “Tidak fair jadinya, membandingkan TVRI dengan TV swasta lainnya”, tegas Erina.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Ketua KPI Pusat Mochamad Riyanto, komisioner KPI Pusat lainnya Azimah SUbagijo, Idy Muzayyad, serta Direktur Utama TVRI Farhat Syukri, Erina mengakui adanya tuntutan yang tinggi dari masyarakat untuk kualitas siaran TVRI. Namun demikian Erina juga meminta masyarakat memahami bahwa jangkauan layanan siaran TVRI bukan sekedar daerah Jakarta ataupun pulau Jawa. Masih banyak masyarakat yang butuh siaran edukasi tentang cara menggemukkan tomat dan cabe, atau cara menjaring ikan di laut dalam jumlah yang banyak, ujar Erina.

Hal-hal sederhana itu, ujar Erina, memang tidak dirasa penting untuk masyarakat Jakarta ataupun pulau Jawa. Namun berbeda responnya bagi masyarakat Indonesia di pulau-pulau terpencil seperti Saumlaki-Maluku Tenggara Barat, Kepulauan Talaud, ataupun di wilayah yang tidak terjangkau siaran televisi swasta.

Sementara itu bagi KPI, TVRI sebenarnya merupakan penyeimbang di masyakat di antara beragamnya televisi swasta dengan segala muatannya. Menurut Riyanto, KPI mendukung eksistensi TVRI dalam menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia melalui penyiaran. Belum lagi, untuk wilayah perbatasan, TVRI memiliki peran yang sangat strategis untuk keutuhan bangsa. “Memang TVRI memiliki beban dalam merawat bangsa ini”, ujar Riyanto. Sudah sangat wajar jika negara pun memberikan perhatian yang lebih kepada TVRI yang sekarang memiliki 388 pemancar yang 116 diantaranya dalam kondisi rusak. Padahal, bagaimanapun juga TVRI lah stasiun televisi yang paling dekat dengan publik, masyarakat Indonesia, pungkas Riyanto.

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.