Profil Singkat Lembaga Penyiaran Televisi Eropa

   Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh European Federation of Journalists menekankan semakin besarnya masalah konsentrasi media di Uni Eropa dan sekitarnya sehinga dibutuhkan langkah-langkah nyata untuk melindungi pluralitas media.
    Masalah konsentrasi media kini menjadi masalah politik serius di Eropa karena pesatnya transformasi media global dan berkembangnya teknologi informasi baru yang memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi dari sejumlah sumber yang mudah: telepon, komputer, iPod, Satelit TV, Digital Radio, koran, saluran televisi, dsb. Banyak politisi Eropa, khususnya yang duduk di Parlemen Eropa, telah seringkali menyatakan kekhawatirannya atas pertumbuhan perusahaan-perusahaan media raksasa yang kini juga sangat memengaruhi dunia perdagangan dan politik, dan dikhawatirkan mengancam keberagaman dan pluralitas (diversity and pluralism) di masyarakat. Dua bahaya yang bisa mengancam adalah: terciptanya kekuatan pasar yang bisa mengarah ke monopoli sehingga mengganggu kompetisi, dan jika ini terjadi, maka kemungkinan besar sejumlah media akan memangkas pluralitas, keberagaman, dan kebebasan isi informasinya. Bahaya yang pertama berkaitan erat dengan ekonomi, sedangkan yang kedua berkaitan dengan nilai-nilai demokrasi.
    Selama 10 tahun terakhir, konsentrasi media terus meningkat di seluruh Eropa. Dominasi beberapa gelintir perusahaan transnasional atas media memunculkan dua fenomena: kepemilikan media tidak lagi bersifat lokal, dan kepemilikan tersebut tidak lagi terbatas pada pasar nasional tetapi sudah menjangkau transnasional (antar negara) dan bahkan multikontinental (antar benua). Oleh karena itu, regulasi media nasional tidak lagi bisa diterapkan dan aturan kompetisi ekonomi juga sulit dijalankan.
    Di wilayah Eropa Timur Tengah, investasi asing sangat diperlukan. Namun, sebaran dan penetrasi kelompok-kelompok media dari negara-negara Barat telah mencegah atau menyulitkan berkembangnya kelompok-kelompok media lokal atau nasional di negara-negara Balkan ini. Di bidang penyiaran, televisi komersial dan radio banyak dimiliki oleh peruahaan yang sama, yaitu SBS (Scandinavian Broadcasting System). Sebenarnya lembaga penyiaran publik diminta untuk melakukan keberagaman isi, namun faktanya tidak selalu demikian.
    Hal lain yang menjadi kekhawatiran adalah transparansi kepemilikan. Kepemilikian media semakin saling terkait dan tidak mudah mengidentifikasinya. Banyak orang yang tidak lagi mengetahui siapa memiliki apa. Bahkan datanya pun tidak ada, sehingga membuat pemahaman atas kekuatan pasarnya tidak mudah. Transparansi sangat penting bagi tegaknya pluralitas dan demokrasi.


RAKSASA JARINGAN TV DI EROPA


1.    BERTELSMANN AG

Kelompok ini merupakan perusahaan media terbesar di Eropa dan salah satu 10 besar kelompok media dunia. Perusahaan ini menjadi contoh nyata tentang perusahaan transnasional bahkan transkontinental. Penghasilan terbesarnya diperoleh di Eropa, tidak termasuk Jerman, sebesar 42.2%, di Jerman 29.7%), dan di Amerika Serikat 22.4%. Kiprahnya di dunia penyiaran dilakukan melalui RTL Group. Bertelsmann AG menguasai 31 jaringan televisi dan 30 radio di 10 negara, dan menjual produksi siarannya ke seluruh dunia. Jaringan televisinya termasuk saluran-saluran RTL Television di Jerman, M6 di Perancis, Five di UK, Saluran-saluran RTL di negara-negara Benelux, Kroasia dan Hungaria, serta Antenna 3 di Spanyol. Fremantle Media adalah anak perusahaan RTL Group dan merupakan salah satu pencipta dan produsen terbesar atas merek-merek program di dunia yang dijual di lebih dari 40 negara.

2.    LAGADÈRE

Kelompok ini merupakan perusahaan multi-media multinasional. Selain menguasai jaringan penerbitan buku, majalah, distribusi produk media, produksi film, penyiaran radio, dsb., kelompok ini juga merambah dunia penyiaran televisi. Lagardère Active menggarap produksi film dan televisi serta penyiaran radio. Melalui ’gulli’, jaringan televisi Perancis, kelompok ini juga merambah dunia televisi dengan mengoperasikan saluran-saluran televisi terestrial, satelit, kabel, dan Internet Protocol. Sebagian siarannya untuk khalayak anak-anak dan operasinya bekerjasama dengan Lagardère Active dan France Télévisions. Program siaran anak-anaknya dikerjasamakan dengan France 3,  satsiun televisi terbesar kedua di Perancis yang memiliki jaringan France 2, France 4, France 5, dan France Ô.

3.    AXEL SPRINGER VERLAG

Axel Springer Verlag merupakan salah satu perusahaan multimedia terbesar di Eropa, dengan pendapatan sekitar 2.9 milyar poundsterling. Perusahaan ini aktif di 36 negara, termasuk Hungaria, Polandia, Republik Czech, Rusia, Jerman, Perancis, spanyol, dan Switzerland. Axel menguasai lebih dari 230 koran dan majalah, lebih dari 80 produk penjualan online, dan sejumlah saluran televisi dan radio.
Axel Springer merupakan penerbit terbesar koran di Jerman dan salah satu perusahaan media global. Di Jerman, perusahaan ini merupakan penerbit koran Bild, yang merupakan koran nasional harian terlaris di Eropa, dengan jumlah oplah sekitar 4,5 juta. Bisnis utama kelompok ini adalah koran, majalah, dan saluran digital. Seperti perusahaan-perusahaan global lainnya, Axel Springer juga merambah dunia televisi dengan mengakuisisi satsiun televisi ProSiebenSat1.
ProSiebenSat1 merupakan konglomerat media Eropa yang mengoperasikan  televisi komersial, saluran TV Berbayar, dan radio. Kini, dengan 28 stasiun televisi dan pemirsanya yang berjumlah lebih dari 62 juta rumah tangga, ProSiebenSat1 menjadi salah satu kelompok media terbesar di Eropa. Bisnis utamanya memang televisi dan portofolionya beragam dari stasiun TV, kabel eins, dan sixx to ProSiebenSat1 Networld sampai toko video online, program TV Digital Berbayar, dan layanan bergerak/mobile lainnya. Jaringan operasi televisinya ada di Swedia (Kanal 5 dan kanal 9), Norwegia (TV Norge, MAX, The Voice, FEM), dan Hungaria (TV2, FEM3, PRO4). Secara keseluruhan, ProSiebensat1 memiliki 27 saluran televisi di 10 negara.

4.   SCANDINAVIAN BROADCASTING SYSTEM SA

    SBS adalah perusahaan yang bermarkas di Luxemburg tetapi dimiliki oleh perusahaan Amerika. Sejak akhir tahun 1980an, perusahaan ini terus berkembang dan mengakuisisi stasiun-stasiun televisi di Eropa. Di sektor televisi, SBS memiliki 10 stasiun televisi di 7 negara.  Perusahaan ini mengoperasikan TV Norge (Norwegia), TVDanmark dan kanal 5 (Denmark) serta Kanal 4 (Swedia). Di Belgia, SBS punya VT4 dan VijfTV. Di Netherland ada SBS6, sebuah stasiun TV satelit ke kabel dengan jangkauan nasional. Di Hungaria, perusahaan ini mendirikan TV komersial TV2. Tahun 2004, perusahaan ini meluncurkan Irisz, saluran hiburan wanita, sebuah saluran satelit ke kabel. SBS juga meluncurkan stasiun teleivisi digital pertamanya dengan nama ’The Voice TV’ di Denmark, yang kemudian diikuti di Finlandia, Norwegia, dan Swedia. Di Rumania, SBS secara penuh memiliki Prima TV yang jangkauannya 87% wilayah negara tersebut dengan distribusi satelit ke kabel.
    Disamping stasiun-stasiun televisi di atas, SBS juga mengakuisisi C More dari Baker Capital dan Nordic Capital. C More adalah penyedia hiburan berbayar yang terkenal di Norwegia dengan pelanggan sejumlah 770,000 yang tersebar di Swedia, Norwegia, Finlandia, dan Denmark. Di Belanda, SBS memiliki dan mengoperasikan Veronica.

5.   Central European Media Enterprises Ltd. (CME)

    Perusahaan ini merupakan investor asing dari Amerika yang menanamkan modalnya di beberapa negara Eropa Tengah.  CME mengoperasikan jaringan dan stasiun-stasiun televisi di Eropa Tengah dan Eropa Timur. Bersama partnernya, CME mengoperasikan 9 jaringan di 6 negara dan menjadi pemimpin pasar di Rumania, Republik Slovakia, Slovenia, Ukraina, dan Republik Czech. Di masing-masing negara tersebut, CME bekerjasama dengan perusahaan lokal dan mengoperasikan Nova TV di Kroasia, TV Nova di Republik Czech, PRO TV, Acasa di Rumania, Markiza TV di Republik Slovakia, POP TV dan Kanal A di Slovenia dan Studi 1+1 di Ukraina. CME adalah perusahaan Bermuda dengan anak-anak oerusahaan yang tersebar di Netherland, London, dan di masing-masing negara yang menjadi operasi bisnisnya. Tahun 2004, CME meningkatkan operasi bisnisnya di Rumania dengan meluncurkan saluran kabel ke dua yang diberi nama PRO CINEMA. Dan tahun 2005, CME mengakuisisi 100% TV Nova Group.

5.   LIBERTY GLOBAL

    Liberty Global merupakan salah satu contoh preusan yang mengembangkan minat investasinya di bidang perkembangan teknologi yang terjadi di sektor media.  Perusahaan ini merupakan merger antara Liberty media dan UnitedGlobal.com dan kemudian Bergerac di bidang distribusi broadband dan isi siaran yang beroperasi di luar Amerika Serikat, khusunya di Eropa, Asia, dan The Americas. Melalui anak-anak preusan dan afiliasinya, Liberty Global menjadi salah satu operador televisi kabel terbesar dalam hal jumlah pelanggannya di luar Amerika Serikat. Di Eropa, operasinya dilakukan melalui Liberty Global Europe Inc., sebuah anak perusahaannya juga. Liberty Globakl Europe ini memberikan layanan di 13 negara Eropa dan operasinya dibagi dalam dua bagian utama: UPC Broadband dan Chellomedia. Disamping itu, perusahaan ini memiliki saham 19% atas SBS. Melalui jaringan Broadbandnya, Liberty Global mengoperasikan jaringan kabel terbesar di Netherland, Perancis, Austria, Polandia, Hungaria, Republik Czech, Republik Slovakia, dan Slovania. Sementara di Norwegia, Liberty Global merupakan operador jaringan kabel terbesar kedua dalam hal jumlah pelanggannya.
     

5.   THE MODERN TIMES GROUP

    Modern Times Group adalah sebuah perusahaan media Swedia. MTG menguasai antara lain Viasat. Viasat adalah sebuah kelompok saluran televisi, termasuk TV3 (TV komersial pertama di Swedia), ZTV, Viasat Sportr dan TV1000.  Tahun 2011 MTG meluncurkan saluran TV berbayar di Uganda dan Tanzania. Disamping itu, MTG juga meluncurkan Viasat History (Saluran TV yang menyiarkan dokumenteri), dan Viasat Nature in Uganda dan Tanzania sebagai tindak lanjut penandatangan perjanjian distribusi dengan operator TV terestrial digital Star Times yang juga akan melibatkan salauran-saluran TV berbayarnya yang ditawarkan di Nigeria. Jadi sampai sekarang sudah ada Viasat History, Viasat Nature, dan Viasat Kejahatan. Viasat History, Viasat Nature, Viasat Explorer, dan Viasat Crime sudah mengoperasikan TV berbayarnya di Nigeria dan  TV Kabelnya di Kenya. Kini MTG memiliki stasiun televisi di Norwegia, Swedia, Finlandia, Denmark, Latvia, Estonia, Lithuania, Polandia, Republi Czech, Hungaria, Slovenia, Slovakia, Rumania, dan Bulgaria. Disamping itu, 31 dari saluran Viasat disiarkan di luar UK dari markasnya di London.


LEGISLASI PENYIARAN DI EROPA


Dari EFJ (European Federation of Journalists)

1.    Organisasi ini percaya bahwa jurnalis professional, yang tergabung dalam organisasi atau perserikatan yang bebas dan independent, memainkan peran penting dalam penciptaan dan pemeliharaan budaya media yang demokratis.

2.    Oganisasi ini percaya bahwa penegakan demokrasi tergantung pada pelaksanaan kebebasan berekspresi dan keadilan sosial di seluruh dunia. Oleh karena itu, EFJ yakin bahwa demokrasi akan terlaksana dengan baik jika ada pemahaman atas peran khusus media dalam masyarakat demokratis.

3.    EFJ percaya bahwa media harus menghormati dan menjalankan prinsip-prinsip etika dan profesi kebebasan pers yang menjadi landasan kebebasan berekspresi dan berpendapat.

4.    EFJ menyatakan bahwa pembatasan konsentrasi kepemilikan dan penyusunan undang-undang anti-trust di tingkat Eropa adalah satu prasyarat terciptanya media yang independen dan demokratis di Eropa dan oleh karena itu harus diperlakukan sebagai prioritas.

5.    EFJ percaya bahwa proses terjadinya monopoli kepemilikan media pada tingkat nasional dan transnasional akan mengurangi jumlah sumber-sumber informasi  independen yang tersedia bagi publik dan oleh karena itu akan menjadi ancaman bagi keberagaman kepemilikan dan pluralitas isi.

6.    Oleh karena itu, undang-undang tentang konsentrasi kepemilikan di tingkat Eropa harus:

6.1.    mengharmoniskan peraturan perundangan nasional yang mengatur konsentrasi kepemilikan media di tingkat yang paling tinggi.
6.2.    membatasi perluasan aktivitas kelompok media yang dilakukan melalui merger, anti-trust, dan kepemilikan silang.
6.3.    mengatur kegiatan-kegiatan kelompok-kelompok media berbasis komunitas di negara-negara yang akan menjadi anggota European Union.
6.4.    mengharuskan perusahaan-perusahaan media transnasional untuk mengekspos dan melaporkan seluruh kegiatan global mereka di masing-masing negara dimana mereka beroperasi.
6.5.    membatasi konsentrasi kepemilikan media.
6.6.    melakukan divestasi jika tingkat konsentrasi kepemilikannya tidak sesuai lagi dengan undang-undang yang berlaku.


CATATAN TAMBAHAN TENTANG KONSENTRASI KEPEMILIKAN

1.    Peraturan-peraturan tradisional, yang dipakai untuk mengatur kepemilikian media, seperti batas sirkulasi, batas penjualan/pendapatan, dan larangan-larangan dalam penempatan modal atau pembelian saham, telah dicabut dan dihapus di sebagian besar negara anggota EU dan kini diberlakukan undang-undang persaingan usaha. Di beberapa negara anggota EU, sudah tidak ada lagi aturan-aturan sektor khusus untuk media. Di negara-negara lainnya, peraturan sektor khusus tersebut masih berlaku, misalnya di Austria, jerman, irlandia, dan UK. Aturan-aturan sektor khusus itu antara lain, misalnya: pembatasan kepemilikan saham pemirsa atas perusahaan penyiaran televisi. Negara-negara seperti Denmark, Finlandia, Polandia, Portugal, dan Swedia masih memberlakukan peraturan tentang kepemilikan lintas media. Dulu batas kepemilikan saham adalah 15% - 20%, tapi kini menjadi 30% - 50%. Di UK, peraturan tentang kepemilikan lokal telah dihapus sesuai dengan Media Ownership Order tahun 2011.

2.    Kini sebagian besar otoritas peraturan di Eropa hanya mengandalkan pada laporan perusahaan untuk monitoring. Mereka tidak mewajibkan laporan tahunan perusahaan, dan laporan perusahaan tidak harus disajikan secara umum. Kondisi ini membuat monitoring oleh publik menjadi sulit. Disamping itu, perusahaan-perusahaan media kini semakin berskala multinasional, dan ini menyebabkan berkurangnya kemampuan para negara anggota EU untuk memonitor kepemilikan media dan kegiatan-kegiatan para direktur eksekutif dan non-eksekutif perusahaan-perusahaan media tersebut.  Kondisi ini berbeda dengan kondisi di Amerika Serikat, dimana para perusahaan media diwajibkan menyerahkan laporan kwartal dan tahunan kepada US Securities and Exchange Commission. Di Amerika, Komisi ini memiliki kewenangan dari Konggres untuk menuntut perusahaan ke pengadilan jika perusahaan tersebut didapati melanggar undang-undang perusahaan.

3.    Akan tetapi kini di EU sudah ada perubahan. Berdasarkan EU Transparancy Directive 2004 dan Recommendations 2007, kini setiap perusahaan media diwajibkan menyerahkan laporan keuangan tengah tahunan kepada pihak yang berwenang atas implementasi peraturan perundang-undangan. Namun, langkah ini dirasa tidak cukup karena laporannya tidak diekspos di publik.

4.    Disamping itu, dalam EU Works Council Directive terdapat ayat yang menyatakan bahwa perusahaan, yang memiliki karyawan 1,000 atau lebih, diwajibkan melaporkan kegiatan-kegiatannya kepada Serikat Pekerjanya  dan melakukan konsultasi atas keputusan-keputusan perusahaan.

5.    Sebuah pasar dikatakan ’concentrated’ jika ia didominasi oleh sejumlah perusahaan. Semakin kecil jumlah perusahaan di sebuah pasar, semakin besar kekuatan yang akan dimiliki oleh sebuah perusahaan. Pasar yang sangat terkonsentrasi biasanya menjadi hambatan bagi para pendatang baru yang ingin memasuki pasar tersebut. Dalam menentukan pasar media, misalnya, para ahli ekonomi biasanya membedakan dua jenis konsentrasi: konsentrasi kepemilikan dan konsentrasi pasar. Konsentrasi kepemilikan adalah tingkat dimana sebuah industri dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan secara individu. Konsentrasi kepemilikan dianggap berbahaya bagi masyarakat demokratis karena ia bisa menyebabkan merosotnya keberagaman ekspresi/opini.

6.    Ada juga ahli ekonomi yang membagi konsentrasi menjadi dua: within-industry dan across-industry. Konsentrasi yang pertama merupakan hal umum yang terjadi dan istilah yang digunakan untuk menggambarkannya antara lain monopoli, oligopoli, dsb. Sedangkan konsentrasi yang kedua terjadi melalui merger, akuisisi. Di within-concentration, pelaku usaha menguasai industri yang sama, sementara di across-concentration pelaku usaha menguasai usaha-usaha berbeda di industri yang sejenis. Kasus across-concentration banyak terjadi dan dilakukan oleh antara lain: Time Warner, Viacom, Disney, News Corporation, dsb.


PROFIL LEMBAGA PENYIARAN TV DI BEBERAPA NEGARA EROPA

AUSTRIA

Austria merupakan satu-satunya negara Eropa yang masih menguasai monopoli atas transmisi program-program televisinya melalu stasiun ORF. Saluran ini merupakan penyiaran terestrial yang dipancarluaskan secara nasional melalui ORF1 dan ORF2 bersama dengan 9 televisi lokal. Alasan utama monopoli adalah kelangkaan frekuensi dan karena Austria terletak di daerah pegunungan sehingga hanya ada 3 frekuensi. Namun demikian stasiun ORF juga mendapatkan saingan dari televisi-televisi Jerman yang siarannya bisa juga diterima oleh 2/3 warga Austria melalui satelit atau kabel.
    Sekitar 32% (1 juta orang lebih) keluarga Austria memiliki koneksi kabel tetapi sebagian besar operator TV kabel di sini merupakan perusahaan kecil. Austria Television (ATV) mengoperasikan saluran kabel  Wien ! dan layanannya didistribusikan melalui kabel dan satelit. United Pan-Europe Communication memiliki 26% saham atas ATV. Sedangkan saham UPC Telecable sebesar 95% dimiliki oleh kelompok perusahaan yang bermarkas di Netherland dan sudah memiliki lima jaringan di kota-kota dan masing-masing kota memiliki sisa saham yang 5%.  45% keluarga Australia memiliki sambungan atau koneksi satelit. Jadi ada sekitar 1.45 juta warga Australia yang bisa menikmati program-program siaran televisi.

    BELGIA

    Belgia memiliki TV publik yang bernama VRT (Vlaamse Radio-en Televisieomroep) dengan dua saluran untuk masyarakat Flemis. Sedangkan untuk masyarakat yang berbahasa Perancis di bagian selatan Belgia, televisinya juga ada dua saluran dan disebut RTBF (Radio-Television Belge de la Communaute Francais). Saluran televisi komersialnya VTM (Vlaamse Televisie Maatschappij mulai beroperasi tahun 1989 dengan mayoritas sahamnya dimiliki oleh Vlaamse Media Holding (kerjasama antara Roulata Media Group dan De Persgroep). VTM memiliki satu lagi saluran, Kanaal 2, dan keduanya menguasai saluran ketiga yang melayani masyarakat Flemis. Namun demikian, siaran-siaran dari negeri tetangga Luxemburg untuk para warga Wallonia yang berbahasa Perancis yang diudarakan oleh televisi RTL TBI dan Club RTL (milik Kelompok Bertelmann) membuat para pemirsa RTBF berpaling.
    Belgia merupakan negara yang paling padat siaran televisi kabelnya di Eropa (94%). Telenet, bersama Callahan Associates, merupakan kelompok penyedia layanan televisi kabel terbesar di Belgia. Telenet melayani sekita 1.5 juta pelanggan. Layanan atelevisi satelit yang langsung diterima di rumah sangat kecil jumlahnya di Belgia. Baik Canal+ maupun VT 4, sebuah layanan free-to-air dari UK oleh SBS Broadcasting, juga diterima melalui kabel.

DENMARK

    Penetrasi pasar layanan TV kabel sekitar 60%, lebih besar dibanding tetangganya, skandinavia, Swedia, dan Norwegia. TV Komersia di Denmark antara lain: TDK (Tele Danmark Kabel TV). Operator TV komersial lainnya adalah Telia Stofer yang memiliki sekitar 600,000 pelanggan. Telia Stofer juga menawarkanakses internet super cepat. Dan TV komersial ketiga yang beroperasi adalah NESA-Kabel TV, yang bermarkas di pulau Zealand dan memiliki sekitar 16.500 pelanggan. Pasar TV satelit dibagi dua antara Canal Digital dan ViaSat yang keduanya bersaing untuk mendapatkan pelanggan di semua daerah Skandinavia. Canal Digital menawarkan Canal+, saluran TV berbayar premium. Canal Digital mengaku memiliki 560,000 pelanggan digital di Denmark, Finlandia, Norwegia, dan Swedia.
    Pesaing utama Canal Digital adalah ViaSat milik Modern Times Group. ViaSat mengaku memiliki 577,000 pelanggan di seluruh Skandinavia dan wilayah negara-negara Baltik. Kelompok MTG, melalui TV3, juga memancarkan siarannya dari London ke wilayah Denmark. Hal ini dimungkinkan karena adanya keringanan aturan periklanan di UK.
    Mulai tahun 2000, ViaSati, Canal Digital, dan TDK setuju untuk melakukan kerjasama dalam pengembangan platform interaktif digital sehingga perusahaan-perusahaan mereka akan berkompetisi dalam bidang isi dan layanan daripada perbedaan teknis.


    FINLANDIA

    TTD (Televisi Terestrial Digital) berkembang baik di Finlandia. Digita, anak perusahaan dari TV publik YLE (Yleisradio Oy), diberi tanggungjawab untuk membangun jaringan digital, termasuk mengoperasikan siaran analog dan jaringan transmisi.Telediffusion de France, anak perusahaan France Telecom) memiliki 49% saham Digita.
    Ada tiga perusahaan penyiaran televisi utama di Finlandia: YLE, Channel Four Finland, dan MTV3.
    YLE merupakan televisi publik yang mengoperasikan dua saluran, YLE TV1 dan YLE TV2. Keduanya memiliki pemirsa gabungan sebesar 42%. TV FST yang berbahasa Swedia memiliki slot jatah siaran di saluran-saluran nasional di TV Finland, saluran berlangganan digital non-komersial, dan di TV SVT Europe, yang program siarannya dibuat oleh SVT Swedia, dan tersedia di wilayah-wilayah pantai Swedia. YLE secara penuh 100% memiliki DTT Multiplex A dan 5 slotnya dimanfaatkan dengan versi digital of TV1, TV2, YLE24, YLE Teema (Budaya, ilmu, dan pendidikan), dan FST, saluran televisi yang berbahasa Swedia.
    Saluran Channel Four Finland dimiliki 50% oleh Swelcom, sebuah anak perusahaan dari kelompok media terbesar Finlandia, Sanoma WSOY. Saluran ini menjangkau sekitar 80% penduduk Finlandia dan program siarannya disusun untuk memikat orang kota yang aktif yang masih berusia antara 10 dan 40. Pangsa pasarnya (pemirsanya) sekitar 11%. Versi digital dari C4F disiarkan dengan TTD multiplex C dan induk perusahaannya Sanoma WSOY memiliki saluran lain (Swelcom Fil) pada multiplex yang sama, dan TV Berbayar saluran olahraga pada multiplex B (Suomen Urheilutelevision).
    Perusahaan utama ketiga di Finlandia adalah MTV3 yang dimiliki oleh Alma Media, perusahaan media terbesar kedua di Finlandia. MTV3 merupakan saluran TV komersial papan atas yang memiliki tingkat pemirsa sekitar 40%. MTV3 juga memiliki saluran lainnya yang disebut Sub TV yang memancarkan versi digital dari MTV3.
    Operator kabel terbesar di negeri ini adalah Hellsinki Television (HTV), anak perusahaan Swelcom yang kemudian menjadi milik Sanoma WSOY. HTV memiliki 220.000 pelanggan, disiarkan secara digital penuh, menawarkan akses internet super cepat, dan memiliki layanan broadband konsumen bernama Welho.
    Swelcom mengelola semua operasi Sonama di bidang jaringan telepon bergerak dan tetap, TV kabel, dan TV digital. Sedangkan pesaing dekatnya, Sonera, memiliki 150,000 pelanggan kabel. Sonera punya anak perusahaan bernama Sonera Plaza, salah satu penyedia layanan internet di Finlandia yang memiliki sekitar 240,000 pelanggan. Sonera juga menawarkan akses internet melalui merek Quicknet dan akses internet kecepatan tinggi melalui teknologi ADSL.
    ViaSat Broadcasting, bagian dari konglomerat media Swedia Modern Times Group, mengaku memiliki 577,000 pelanggan di Skandinavia. Akan tetapi, seperti juga yang dilakukan oleh Canal Digital, ViaSat tidak membagi-bagi pelanggannya dengan dasar masing-masing negara.


PERANCIS

    Di Perancis, televisi terestrial dikuasai oleh tiga televisi publik milik France Television: France 2, France 3, dan Farance 5 yang secara keseluruhan memiliki pasar pemirsa sebesar 40%. Sedangkan dua saluran televisi komersial, TF1 dan M6, bersama saluran berbayar Canal+, memiliki sekitar 3 juta pelanggan terestrial. Canal+ juga disiarkan melalui kabel dan satelit dan sebagian sahamnya dimiliki oleh Vivendi Universal.
    Sebagian besar saham M6 dimiliki oleh RTL (bagian dari kelompok Bertelsman) dan menargetkan pemirsa remaja. Perkembangan televisi terestrial digital pada awalnya tidak begitu bagus di Perancis dan para penyiar swasta tidak begitu antusias menyambutnya. France Television menambah tiga saluran lagi, disamping transmisi digital saluran analog yang sudah ada dan beroperasi.
    Pada mulanya Perancis membatasi jumlah pelanggan yang boleh dilayani oleh operador TV kabel hanya sampai maksimal 8 juta meskipun AVICAM, asosiasi pedagang meminta angkanya dinaikkan sampai 15 juta. Tahun 2001, Noos (yang dimiliki oleh Suez Lyonnaise Telecom 50.1%, NTL 27%, Morgan Stanley 22.9%) memiliki 857,000 pelanggan, sedangkan France Telecom Cable hanya memiliki sekitar 800,000, dan NC-Numericable, anak perusahaan Canal+, memiliki 712,000 pelanggan.
    Perancis memiliki dua layanan satélite langsung ke rumah-rumah. Yang pertama Canalsatellite, yang dimiliki oleh Canal+ 66% dan LagardE8re 34% yang memiliki 1.8 juta pelanggan tahun 2001. Yang kedua Television par Satellite (TPS), yang dimiliki oleh TF1 66% dan M6 34%, dan tahun 2001 memiliki 1.2 juta pelanggan.


JERMAN

    Jerman memiliki pasar televisi terbesar di Eropa: 50 stasiun televisi nasional pada tahun 2001, 35 diantaranya stasiun televisi komersial dan sisanya televisi publik. Sebagian besar stasiun ini dipancarkan melalui jaringan kabel dan satelit. Namun dua stasiun publik, ARD dan ZDF, masih menggunakan transmisi terestrial.
    Pemerintah Jerman melaporkan bahwa pada pertengahan tahun 2001 hanya 8% warga Jerman yang memakai penerimaan terestrial, 32% menggunakan satelit dan 60% memakai kabel. Namun pada bulan Oktober 2001, jumlah pelanggan TV kabel mencapai 22 juta, dan membuat Jerman menjadi pasar broadband terbesar di Eropa.
    Di Jerman, sejak tahun 1996 para operator swasta diijinkan memmbangun dan mengoperasikan jaringan kabel. Tahun 1998 sebuah peraturan Uni Eropa meminta Deutsche Telecom untuk melakukan divestasi, setelah mengembangkan jaringan kabel selama 20 tahun dan menikmati monopoli.
    Callahan Associates merupakan salah satu pemain baru di pasar televisi kabel Jerman. Perusahaan ini memiliki minat global atas televisi kabel dan komuikasi nirkabel broadband. Tahun 2000, Callahan Associates membeli 55% saham operasi kabel di North Rhine Westfalia dari DT. Kemudian membeli lagi 60% saham DT di Baden-Wurttemberg.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Concentration_of_media_ownership
dan berbagai sumber lainnya

Penerjemah: Agus Satoto, M.Hum
KPI Pusat, April 2012

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.