- Detail
- Ditulis oleh RG
- Dilihat: 1659
Bandung - Program Religi, Kuis, News, Olahraga dan Komedi menjadi lima program terfavorit masyarakat Jawa Barat khususnya di Kota Bandung. Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Adiyana Slamet dalam acara Expose Hasil Penelitian "Survei Persepsi Kualitas Siaran Televisi, Radio dan layanan over the top (OTT) di Kota Bandung" bersama Asosiasi Televisi dan Radio pada Rabu (28/2/2024).
Dari survei tersebut dijelaskan Adiyana ditemukan adanya televisi dan radio yang masuk ke dalam Top Of Mind pilihan masyarakat seperti Indosiar, RCTI dan SCTV untuk Top Share Televisi SSJ. Divia TV, ANTV dan MQTV untuk Top Share Televisi Lokal, Cakra FM, Dahlia FM dan Rama FM untuk Top Share Radio.
"Merujuk dari survei yang dilakukan pada Oktober hingga Desember 2023 di Kota Bandung menunjukan bahwa masyarakat menyukai program religi (710 poin) , kuis (700 poin) , news (700 poin) , olahraga (600 poin) dan komedi (600 poin)," katanya.
Besarnya minat masyarakat terhadap lima program terfavorit ini pun dijelaskan Adiyana, berbanding lurus dengan tingginya minat masyarakat dalam menyaksikan TV maupun mendengarkan radio."Kita lihat dalam hasil survei ini pun, minat masyarakat untuk menonton TV dan mendengarkan radio masih cukup tinggi, dengan kisaran waktu 0 hingga 3 jam per harinya," katanya.
Meski begitu ia mengingatkan, agar lembaga penyiaran terus berkarya mengingat penggunaan gadget terus meningkat di Kota Bandung. "Lima program favorit ini bisa menjadi rujukan untuk lembaga penyiaran untuk berinovasi, apalagi kalau kita melihat tren data penggunaan gadget dengan TV terus meningkat,” tuturnya.
Terlebih, kata dia, saat ini adanya OTT pun senantiasa menjadi tantangan lain untuk lembaga penyiaran.
Sementara itu, apresiasi besar pun di berikan Asosiasi Televisi dan Radio untuk KPID Jabar, seperti diutarakan Ketua Pengurus Daerah PRSSNI Jawa Barat, Joesoef Siregar.
Survei ini dilakukan dengan melibatkan 400 responden di 30 kecamatan di Kota Bandung dengan metodelogi wawancara terstruktur tatap muka.
Menurutnya, survei ini mampu membuka mata lembaga penyiaran untuk melihat seperti apa keinginan pasar saat ini. "Kami merasa ini membuka cara pandang untuk melakukan siaran, ternyata kami tidak bisa siaran seperti yang sudah-sudah. Harus merubah itu dari gambaran survei ini," ujar Joesoef. Red dari KPID Jabar