Semarang – Calon komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah menjalani sesi Tes Wawancara, Senin (27/7/2020).

Selain memaparkan makalah yang telah dibuat, mereka juga dicecar terkait integritas dan kemampuan jika dipercaya mengemban posisi, pada lembaga independen tersebut.

Menurut Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KPID Jateng Periode 2020-2023, Ahmad Darodji, sesi wawancara dilakukan dalam dua hari Senin (27/7/2020)-Selasa (28/7/2020). Masing-masing diikuti oleh 12 peserta dari total 24 calon komisioner, yang sebelumnya telah mengikuti Tes Psikologis pada Jumat (24/7/2020).

Sesi wawancara berlangsung bervariasi, antara 15-20 menit. Empat tim seleksi melakukan tanya jawab berdasarkan makalah yang telah dibuat sebelumnya.

“Kita hati-hati menempatkan komisioner, apakah orang itu sudah siap atau tidak. Kita pastikan ia tidak punya masalah, dan mengerti terkait dunia penyiaran. Nah itu tadi yang kita eksplor. Apakah yang bersangkutan memahami permasalahan sesuai tugas dan fungsi yang ia hadapi,” katanya di Gedung Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah.

Darodji menjelaskan, tugas seorang komisioner cukup kompleks. Tak hanya mengemban sebagai polisi di dunia penyiaran, namun mereka juga harus terbebas dari konflik kepentingan.

“Termasuk integritas yang kita tanyakan, jangan sampai terjadi seperti yang kemarin-kemarin (dugaan pelanggaran etis),” tegas Darodji.

Dari 24 calon komisioner yang dites, nantinya akan disusutkan menjadi 14 nama. Selanjutnya, nama-nama mereka akan dilaporkan pada DPRD dan Gubernur Jawa Tengah.

Seorang peserta tes wawancara, Juma’i mengaku dicecar pertanyaan seputar undang-undang penyiaran.

“Kita ditanya seputar makalah kita, orientasinya seperti apa, selain itu tujuan mendaftar sebagai komisioner apa. Kemudian terkait penerapan undang-undang penyiaran,” paparnya. Red dari Rakyatjateng.fajar.com

 

 

Kajen -- Pilkada tahun 2020 yang rencananya diselenggarakan secara serentak pada 9 Desember mendatang, perlu peran serta media penyiaran untuk ikut mensukseskan. Salah satunya adalah peran radio dan televisi untuk aktif mengedukasi publik terkait pendidikan politik.

Harapan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua KPID Provinsi Jawa Tengah, Asep Cuwantoro, dalam dialog "Sosialisasi Siaran Pilkada Dimasa Pandemi" di Radio K FM, Kabupaten Pekalongan, Rabu (22/7/2020).

Menurut Asep, masa pandemi dengan segala pembatasan kegiatan maka optimalisasi siaran pilkada akan sangat membantu. "Radio sekarang sudah harus mulai aktif melakukan siaran pemilukada seperti pemberitaan, ILM, dan dialog," katanya.

Radio, lanjut Asep, jangan mengambil langkah aman dengan tidak melakukan siaran Pilkada sehingga jadi jauh dari sanksi. "Selama tidak ada niatan untuk berpihak pada pasangan tertentu Insy Allah aman dari pelanggaran," tegasnya.

Komisioner KPU Kabupaten Pekalongan, Achyar Budi Pranoto, hadir sebagai narasumber dialog menyampaikan bahwa saat ini KPU sedang melakukan tahapan Coklit Pilkada. "Kami sudah mulai bekerja setelah sebelumnya terpending karena ada Covid-19," kata Achyar.

KPU, lanjut Achyar, meskipun ada hambatan pandemi akan berupaya maksimal melaksaksanakan semua tahapan sesuai acuan PKPU 5 dan 6 tahun 2020 demi suksesnya Pilkada.

Narasumber lainnya, Ahmad Dzul Fahmi selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Pekalongan, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam pengawasan Pilkada 2020. 

"Dalam regulasi kan pengawasan ini juga berlaku bagi seluruh masyarakat. Maka saya mengajak masyarakat untuk mengawasi agar tercipta pesta demokrasi yang ideal, aman, dan sesuai harapan," pungkas Fahmi. Red dari KPID Jateng

 

 

Surabaya - Pencegahan Covid-19 memerlukan partisipasi semua pihak. Satu diantaranya adalah lembaga penyiaran televisi dan radio yang selama ini menyebarkan informasi kepada masyarakat melalui kanal-kanal publik.

Ketua Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) Provinsi Jatim, Ahmad Afif Amrullah dalam Media Gathering Persiapan New Normal Life di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Kamis (9/7) mengatakan, sejak awal pandemi terjadi di Indonesia, KPI Pusat segera mengeluarkan surat edaran yang ditindaklanjuti oleh seluruh KPID di Indonesia. Dengan demikian, berbagai macam upaya pencegahan dan sosialisasi mengenai penyebaran Covid-19 bisa diketahui oleh masyarakat.

KPID Jatim sendiri segera berkoordinasi dengan seluruh lembaga penyiaran televisi dan radio yang ada di Jatim melalui jaringan komunikasi dalam jaringan. "Alhamdulillah, semuanya saling peduli dan saling membantu untuk mendukung pemerintah daerah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat melalui iklan layanan masyarakat dan berbagai program siaran lainnya," katanya.

KPID Jatim perlu memberikan apresiasi khusus kepada sejumlah lembaga penyiaran yang dinilai maksimal berpartisipasi melaksanakan Surat Edaran KPI Pusat Nomor 156/K/ KPI/31.2/03/2020 tentang Peran Serta Lembaga Penyiaran dalam Penanggulangan Persebaran Wabah Corona.

Pada Media Gathering juga diberikan penghargaan kepada TV dan radio diantaranya, JTV, TV9, SBO, BBS TV, Arek TV, Surabaya TV, TV One Surabaya, iNews Surabaya, Trans7 Surabaya, Kompas TV Surabaya, TVRI Jatim, Metro TV Surabaya, dan SCTV.

Sedangkan dari radio penghargaan diberikankepada RRI Surabaya, Suara Surabaya, Gen FM Surabaya, Elshinta FM Surabaya, Suara Muslim Surabaya, Mercury FM Surabaya, Smart FM Surabaya, JJ FM Surabaya, Pass FM Surabaya, dan Sindo Trijaya FM Surabaya.

Selain itu, ada juga Asosiasi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Jatim dan Pengurus Daerah Persatuan Rasio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) Jatim.

"Prinsipnya kami mengapresiasi semua lembaga penyiaran di Jatim yang sudah sangat luar biasa berperan dalam sosialisasi dan edukasi pencegahan Covid-19. Dan berdasarkan hasil monitoring tim KPID Jatim, TV dan radio tersebut yang kami lihat layak untuk mendapatkan apresiasi khusus. Sementara masih di Surabaya Raya dulu, setelah ini penghargaan juga akan kami berikan kepada TV dan radio diluar Surabaya Raya," kata Afif. Red dari Kominfo Jatim

 

 

Denpasar – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali (KPID Bali) akhirnya menyerahkan penghargaan kepada pemenang Lomba Iklan Layanan Masyarakat (ILM) COVID-19 Lembaga Penyiaran Radio Tahun 2020 di ruang Sandat, Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi Bali. Sebelumnya, pemenang sudah ditetapkan oleh dewan juri pada 10 Juni 2020 bertempat di Ruang Rapat KPID Bali.

Juri penilai terdiri dari Agung Suprio selaku Ketua KPI Pusat, I Nyoman Adnyana, SH., MM selaku Ketua Komisi I DPRD Bali, Drs. I Made Rentin, AP., M.Si selaku perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, serta Komisioner KPID Bali.

Lomba ILM COVID-19 ini dibagi menjadi tiga kategori diantaranya: Informatif, Edukatif dan Berbahasa Bali ditambah satu kategori Favorit yang merupakan kategori dengan penilaian diberikan langsung kepada masyarakat umum. Pemenang lomba yang menerima apresiasi dari KPID Bali diantaranya, kategori Informatif : RRI Singaraja (Juara 1), Radio AR (Juara 2) dan Radio Sonora (Juara 3). Kategori Edukatif : Radio Plus (Juara 1), Radio Srinadi (Juara 2) dan Radio Elkoga Bali (Juara 3). Selanjutnya kategori Berbahasa Bali: Radio Publik Kabupaten Bangli (Juara 1), Radio Genta (Juara 2) dan Radio Hexon Singaraja (Juara 3) serta kategori Favorit yang dipilih oleh masyarakat jatuh kepada Radio Cassanova.

Menurut I Wayan Sudiarsa selaku Ketua Panitia Lomba Iklan Layanan Masyarakat COVID-19, apresiasi menjadi penting untuk diberikan kepada Lembaga Penyiaran Radio karena dengan penghargaan ini diharapkan setiap radio yang beroperasi di Provinsi Bali dapat berkontribusi secara nyata dalam mengedukasi masyarakat di tengah pandemi. Hal ini dilakukan agar tak terjadi kepanikan di tengah masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang sedang melanda Indonesia.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua KPID Bali, I Made Sunarsa, SE. “Tentu kami sangat mengharapkan peran serta Lembaga Penyiaran khususnya radio di tengah pandemi COVID-19 ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Hal ini karena masih banyak masyarakat yang mengisi waktunya untuk mendengarkan radio.

Selain itu, apresiasi ini kami berikan agar radio semakin termotivasi untuk membuat konten-konten berkualitas dan berguna bagi masyarakat dan ini juga bagian dari tugas kami memperkuat Lembaga Penyiaran,” ujar Made Sunarsa yang juga menjadi bagian dari tim pemantau indeks kualitas penyiaran di Bali yang diselenggarakan oleh KPI Pusat.

“Sinergi dari Lembaga Penyiaran dengan pemerintah juga sangat diharapkan di tengah pandemi COVID-19. Tanpa adanya sinergi antar lembaga, maka waktu untuk menanggulangi pandemi ini maka akan semakin lama dan hal tersebut tentu tak diinginkan oleh semua pihak,” tegas I Nyoman Adnyana selaku Ketua Komisi I DPRD Bali dalam sambutannya.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bali, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali, Ketua PHDI Bali, Ketua Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Kepala Balai Monitoring SFR Kelas I Denpasar dan juga perwakilan Lembaga Penyiaran Radio yang berhasil menjadi pemenang dalam Lomba ILM COVID-19 yang diselenggarakan oleh KPID Bali. Red dari radar bali jawa pos.com

 

Polman - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Sulawesi Barat terus menggaungkan gerakan literasi sejuta pemirsa. Kali ini, gerakan yang digagas KPI Pusat ini menyasar sejumlah mahasiswa  dari Universitas As'ariyah Mandar (Unasman) Polewali Mandar (Polman), Senin (6/7/2020).

 Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim,  Rektor Unasman Chuduriah Sahabuddin, dan praktisi Komunikasi yang juga pemilik media Penyiaran "Mario FM" Rusman Toni, menjadi pembicara pada forum ini. 

Acara ini juga dihadir Ketua KPID Sulbar April Ashari Hardi dan Wakil Ketua KPID Sulbar Budiman Imran. 

Rektor Unasman Chuduriah Sahabuddin mengapresiasi kegiatan literasi ini sebagai bentuk implementasi dari penandatangan kesepakatan bersama dengan KPID Sulbar tahun lalu. 

"Pelaksanaan Literasi ini yang dilakukan KPID, merupakan yang kedua setelah goes to kampus, kami dri unasman sangat bangga salah stu perguruan tinggi sulbar menjadi target progran kerja KPID," kata Chuduriah.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim menegaskan program literasi yang dilakukan KPID Sulbar makin masif dan sangat membantu masyarakat utuk mendapat informasi yang baik dan menghantar menjadi negeri Indonesia emas. 

"Kita butuhkan kemampuan memfilter informasi, salah satunya melalui gerakan literasi sejuta pemisah dan pendengar yang  dilakuian KPID ini," ujar Politis Partai Nasdem ini.

Menyangkut New Normal dengan penanggulangan Pandemi Covid -19, salah satu pemuda pejuang pembentukan Sulbar ini menegaskan kebijakan pusat saat ini benar benar memperihatinkan situasi dan kondisi di daerah karena kita tidak tahu kapan Covid ini akan berakhir dan ini berpengaruh pada aspek ekonomi, sosial, dan penyiaran. 

"Dari menyelamatkan aspek ekonomi, kebijakan pemerintah pusat dan daerah tidak boleh coba-coba memberikan kebijakan lock down dan PSBB di negara ini karena akan mempengaruhi ekonomi," jelasnya.

Selain ekonomi, aspek sosial juga berpengaruh,  kita tidak bisa bertatap mula secara langsung dalam menyusun program kerja. "Untung ada aplikaai zoom meeting yang bisa memberikan dan mempertemukan kita meskipun manfaatnya tidak efektif," kata Rahim.

Dalam kegiatan yang dipandu Komisioner Bidang Kelembagaan KPID Sulbar Sri Ayuningsih, ini, Rahim juga menegaskan aspek yang ketiga yang juga berpengaruh atas dampak Covid-19 ini adalah aspek penyiaran. 

"Dengan keterbatasan mendapatkan sumber informasi, maka sebagai langkah pencegahan kita tidak boleh menelan secara mentah-mentah, namun kita harus memilah dan menyaring agar mental kita tidak rusak," jelasnya. Red dari Saudagarnews.id

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.