Palembang -- Dalam era digital yang semakin pesat, perubahan pola konsumsi media masyarakat kini semakin terasa. Persaingan ketat antara media nasional, seperti radio, dan platform digital baru seperti YouTube dan Instagram telah mengubah cara orang mengakses informasi dan hiburan, terutama di kalangan generasi muda.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatra Selatan (Sumsel), Herfriady, mengungkapkan bahwa media baru dengan durasi singkat dan cepat telah mengubah kebiasaan konsumsi masyarakat.
"Media baru telah mengubah pola konsumsi masyarakat. Kini, dengan durasi yang pendek dan cepat, orang lebih memilih konten yang langsung padat dan mudah dicerna. Ini menyebabkan radio menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan relevansinya," ungkap Herfriady
Meski begitu, Herfriady menekankan bahwa meskipun media baru semakin dominan, radio masih memiliki peran penting dalam fungsi hiburan dan pendidikan. Namun, untuk tetap menarik perhatian audiens muda, terutama generasi Z, radio perlu berinovasi.
"Dulu radio banyak berperan sebagai hiburan utama, tapi kini, kita perlu lebih kreatif. Kita harus mengajak radio untuk lebih terbuka terhadap keterlibatan platform lain seperti YouTube, Instagram, dan lainnya. Radio harus bisa berkonvergensi dengan media digital untuk tetap relevan," tambahnya.
Selain itu, Herfriady juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap kebutuhan audiens muda, terutama anak-anak, dengan menghadirkan konten yang ramah anak.
"Kami minta radio untuk membuat presentasi yang ramah anak, dan mengajak keterlibatan mereka. Ini penting agar radio bisa beradaptasi dengan kebiasaan generasi sekarang yang lebih memilih durasi pendek, seperti yang terlihat pada konten di platform seperti YouTube Shorts," jelasnya.
Fenomena ini juga disorot oleh Karerek Selaku Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya (UNSRI), yang menyebutkan bahwa banyak anak muda kini lebih memilih berbagi link dan mengakses media secara langsung.
"Durasi mendengarkan radio memang berkurang. Anak-anak lebih memilih konten dengan durasi pendek di YouTube atau Instagram, karena mereka merasa lebih efisien," ujar Karerek.
Hefriady menegaskan bahwa inovasi dalam penyajian konten dan konvergensi antara radio dan media digital adalah kunci untuk mempertahankan relevansi radio di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
"Dengan adaptasi yang tepat, radio bisa kembali menjadi media yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan relevan dengan audiens masa kini," tutup ketua KPID. Red dari berbagai sumber