Banda Aceh -- KPI Aceh Diharapkan Mampu Merevitalisasi Dunia Penyiaran di AcehKomisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh diharapkan mampu merevitalisasi dunia penyiaran di Aceh. 

Hal itu dimaksudkan agar gairah dunia penyiaran di Aceh kembali hidup, baik radio maupun televisi, dengan nuansa lokal. “Terutama menghidupkan kembali radio-radio yang telah berhenti beroperasi di Aceh,” ujar Pengamat Radio Aceh, Dimas Fuadi, Jumat, 5 Juli 2024.

Menurut Dimas, peran media penyiaran sangat krusial dalam mensosialisasikan informasi dan menjadi rujukan yang dapat diandalkan dalam melawan hoax. “Media penyiaran, khususnya Radio, adalah sabuk informasi kebencanaan yang sangat vital saat jaringan internet bermasalah,” ungkapnya.

Dimas juga menyoroti pentingnya seleksi ketat dan transparan dalam memilih komisioner KPI Aceh. 

Ia meminta DPRA untuk benar-benar memilih komisioner yang berkualitas dan bebas dari unsur KKN. “Jika tidak ada sumber daya manusia yang memenuhi kriteria, sebaiknya DPRA memperpanjang kembali pendaftaran rekrutmen komisioner KPI Aceh,” tegasnya.

Dimas Fuadi menambahkan, revitalisasi dunia penyiaran di Aceh tidak hanya memberikan manfaat besar dalam penyampaian informasi yang akurat, tapi juga akan membantu mengangkat budaya dan nuansa lokal Aceh. “Komisioner KPI Aceh yang terpilih harus memiliki visi kuat dalam memajukan penyiaran lokal dan mampu menggali potensi besar yang dimiliki oleh media penyiaran di Aceh,” tambahnya. Red dari berbagai sumber

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.