Padang - Komisi Penyiaran Indonesia. Daerah (KPID) Sumbar menyebutkan bahwa peran radio dalam membangun suasana perpolitikan di pusat ataupun daerah dinilai sangat penting.

"Dalam suasana politik saat ini Lembaga Penyiaran yang merupakan media bergengsi, memiliki salah satu peran penting untuk mensukseskan pesta demokrasi yaitu sebagai jembatan informasi," ungkap Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran Ficky, KPID Sumbar, dalam talk show radio bersama Padang FM, Selasa (10/1/2023).

"Berkaca pada kondisi saat ini, kita semua sudah overdosis informasi, untuk itu diharapkan kepada masyarakat agar dapat memilah informasi-informasi yang sehat," imbuhnya.

Begitu pun dengan masa perpolitikan saat ini, Kita berharap radio memberikan informasi yang benar, dan memiliki diksi kata yang baik agar tidak memprovokasi di tengah pemilu nanti.

Pemilu saat ini merupakan pesta demokrasi yang besar dan akan bersingungan dengan segala lini, Lembaga Penyiaran pun diharapkan agar dapat berhati-hati dan berjalan sesuai dengan aturan yang ada.

Lembaga Penyiaran baik TV atau pun Radio perlu mencermati dengan seksama setiap rambu yang nantinya akan dikeluarkan oleh KPU dan Bawaslu dan juga tetap berjalan sesuai dengan P3SPS.

"Namun sebelum adanya rambu dipersilakan kepada lembaga penyiaran untuk mengambil peluang dan kesempatan tersebut," katanya.

Ficky juga menegaskan agar lembaga Penyiaran yang belum berizin dapat mengurus izinnya, sebab permintaan data untuk kampanye nantinya hanya untuk lembaga penyiaran yang memiliki Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP).

"Kita berharap KPU dan Bawaslu juga dapat mengeluarkan aturan atau rambu-rambu tahapan kampanye agar lembaga penyiaran dan semuanya memiliki pedoman dalam pesta demokrasi ini," katanya.

Sementara itu, Direktur Padang FM, Jalal mengatakan Radio sangatlah demokrasi, sebab tidak memaksa masyarakat untuk selalu mendengarkan radio dan radio itupun bisa didengarkan di mana saja apa pun kondisinya.

"Di tengah banyaknya sumber informasi, terbukti radio masih memiliki pendengar yang sangat banyak seperti di pinggiran kota dan juga di tengah kota itu sendiri," jelasnya.

Dalam diskusi ini, ia menyampaikan pendapatnya agar dalam sebuah kegiatan sosialisasi nantinya akan lebih fokus pada objek bukan subjek.

Seperti program-program yang sudah dirancang dan cara apa yang akan digunakan untuk mengimplementasikan hal tersebut. Red dari berbagai sumber

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.