Sentani -- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Papua mengadakan Literasi Media dengan tema Penyiaran Sehat untuk Anak, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Abeale I Sentani, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (22/8/2022).

Kegiatan yang diikuti puluhan pelajar ini dilakukan dengan tujuan memberikan wawasan baru bagi para pelajar di Kabupaten Jayapura, khususnya di Kota Sentani, untuk dapat terlibat secara partisipatif dalam pengawasan konten siaran di lembaga penyiaran di wilayah Papua.

Ketua KPID Papua Rusni Christine Abaidata mengatakan, KPID Provinsi Papua pada triwulan terakhir di tahun 2022 ini menyelenggarakan kegiatan literasi media bertajuk penyiaran sehat untuk anak.

“Untuk kegiatan literasi media yang merupakan program KPID Papua, kali ini menyambangi atau mengunjungi anak usia sekolah dasar di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, yang diawali di SDN Inpres Abe Ale I Sentani. Selain di tingkat sekolah dasar, kegiatan literasi media juga akan menyambangi anak usia SMP dan SMA yang ada di Kabupaten/kota Jayapura,” sebutnya.

Lanjut Christine mengatakan, bahwa pihaknya sangat senang dan bahagia sekali, karena sambutan dari pihak SDN Inprs Abe Ale I Sentani dalam hal ini Kepala SDN Inpres Abe Ale I Sentani yang langsung merespon kegiatan ini.

“Kami sangat senang sekali, karena siswa kelas 5 SD yang mengikuti kegiatan literasi media ini begitu antusias,” ungkap Christine.

Pihaknya berharap, masyarakat dalam hal ini para peserta literasi media akan sukarela ikut melakukan pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas konten siaran.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap siswa dan siswi di SDN Inpres Abe Ale I Sentani bisa menjadi melek media atau membuka mata saat mereka menonton atau menyaksikan siaran televisi tersebut. Bahwa, siaran di televisi itu tidak semua layak di tonton. Ada siaran yang layak di tonton dan ada juga siaran yang tidak layak di tonton, terlebih untuk anak usia sekolah dasar yakni, dari 7 hingga 12 tahun,” harap Christine.

“Itulah yang tadi kami ajarkan kepada anak-anak di SD Abe Ale I Sentani ketika diberikan materi oleh pemateri dari KPID Papua. Jadi, apa saja yang boleh dan tidak boleh di lihat (tonton) oleh anak-anak terkait siaran yang sehat untuk anak-anak,” tambahnya.

Christine di acara tersebut menyampaikan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, KPID adalah Lembaga Negara yang Independen yang mengawal dan mengawasi penyiaran yang sehat untuk masyarakat melalui media Radio dan Televisi.

Lanjut Christine, tidak semua tayangan di televisi itu sehat, untuk itu KPID hadir ditengah-tengah masyarakat untuk melakukan literasi media, diharapkan masyarakat bisa kritis dan tidak hanya sebagai penikmat dari tontonan televisi. Tetapi, juga sebagai penilai tayangan televisi tersebut.

Dirinya juga berharap adanya dukungan dan partisipasi dari masyarakat secara masif, di mana masyarakat tidak hanya sebagai penikmat tayangan televisi saja. Tetapi, ikut mengawasi dengan melaporkan kepada KPID jika ada pelanggaran-pelanggaran program siaran yang melanggar norma-norma kesopanan dan kesantunan ditengah-tengah masyarakat.

Diakhir wawancaranya, Christine berharap ke depan kiranya semua pihak bisa mengawasi program dan tayangan dari Radio dan Televisi, sehingga apa yang disuguhkan oleh media elektronik tersebut dapat mengedukasi dan memberikan hiburan yang sehat bagi masyarakat.

“Target awal kami untuk kegiatan literasi media ini di sekolah dasar dalam hal ini SD Abe Ale I Sentani, kemudian nanti kami lanjutkan kegiatan ini di SMP dan SMA,”

“ Jadi, kami targetkan di bulan Oktober 2022 nanti kegiatan literasi media ini sudah selesai dilaksanakan di tingkat SD, SMP dan SMA. Untuk awal kami selenggarakan di Kabupaten Jayapura itu di SD Abe Ale I Sentani, kemudian nanti lanjut di SMPN 2 Sentani dan untuk tingkat SMA nanti diselenggarakan di wilayah Kota Jayapura,” pungkas Christine.

Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Negri (SDN) Inpres Abeale 1, Rustina Rita Patandean mengatakan bahwa ia bersama dewan guru sangat antusias menyambut kegiatan literasi media yang diadakan oleh KPID, terutama antusias anak-anak yang ingin membedakan mana media yang perlu ditonton dan yang tidak perlu ditonton oleh mereka.

“Sebab selama ini, yang kami tanaman disini adalah literasi membaca dan menulis. Jadi hanya sebatas itu,” ujar Rustina.

Ia menyebut, kegiatan literasi media baru pertama kali diketahui pihaknya dan disampaikan kepada anak-anak di SD yang ia pimpin tersebut.

“Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami berterima kasih kepada ibu ketua dan pengurus KPID. Harapan kami kedepan, apa yang sudah disampaikan oleh KPID tadi bisa kita tanamkan di sekolah ini terlebih kepada anak-anak kita,” harap Rustina. Red dari pasificpos.com

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.