Sleman - Dinas Kominfo DI Yogyakarta bersama Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (KPID DIY) menggelar sosialisasi peralihan TV analog ke TV digital atau Analog Switch Off (ASO) .

Kegiatan tersebut, diikuti oleh Forum Kelompok Informasi Masyarakat (FKIM) Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta, Selasa (14/9/2021).

Kegiatan yang mengambil tema ‘Mengenal Lebih Dekat TV Digital’ ini diselenggarakan di Rumah Makan Ingkung Grobog, Muja Muju, Umbulharjo, Yogyakarta. 

Sosialisasi yang dipandu oleh Kepala Seksi Layanan Penyediaan Informasi Publik Dinas Kominfo DIY, Junaidin menghadirkan Komisioner KPID Daerah Istimewa Yogyakarta, Yohanes Suyanto sebagai pembicara yang membahas tentang persiapan migrasi TV analog ke TV digital.

Dalam paparan materinya, Suyanto menyampaikan bahwa TV digital merupakan perangkat televisi yang mampu menangkap siaran sinyal digital dengan menghasilkan gambar yang lebih jernih dan tidak lagi ada gangguan ‘semut’ ketika sinyal sulit ditangkap.

Ia juga menegaskan bahwa siaran TV digital tidak berbayar seperti yang dikhawatirkan oleh sebagian besar masyarakat.

Menurutnya, manfaat yang diperoleh dengan adanya peralihan siaran TV analog ke siaran TV digital adalah menghasilkan siaran televisi yang lebih berkualitas, lebih stabil, dan tahan terhadap gangguan seperti suara rusak karena tidak tergantung jarak pancar.

Hal tersebut berbeda dengan TV analog yang bergantung pada jarak stasiun pemancar televisi. Semakin jauh jarak stasiun pemancar televisi dengan antena penangkap maka semakin lemah sinyal yang ditangkap sehingga membuat gambar buram, berbayang, dan bersemut.

Selain itu, siaran TV digital dapat meningkatkan efisiensi penyelenggaraan siaran para lembaga penyiaran sehingga bisa melakukan pemerataan akses internet, keperluan pendidikan, sistem peringatan kebencanaan atau kegunaan lainnya dari hasil efisiensi penggunaan spektrum frekuensi tersebut.

"Serta untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lainnya sehingga ASO perlu segera dilakukan untuk menghindari potensi permasalahan di wilayah perbatasan,” lanjut Suyanto.

Menurut hasil jajak pendapat masyarakat yang dilakukan KPID Daerah Istimewa Yogyakarta didapat tingkat peralihan masyarakat dari siaran analog ke digital masih rendah, karena sosialisasi ajakan untuk beraih ke siaran digital masih sangat kurang yakni dalam kisaran 78,10%.

Untuk itu, KPID DIY menggandeng pegiat KIM agar dapat membantu melakukan sosialisasi terkait TV digital dan mengajak masyarakat beralih dari TV analog ke TV digital termasuk edukasi penggunaan alat Set Top Box (STB) agar bisa menangkap siaran digital jika tidak membeli perangkat TV digital yang baru.

“Berkaitan dengan pengadaan STB, masyarakat dapat membeli perangkat tersebut secara mandiri di toko elektronik dengan harga yang bervariasi tergantung kualitasnya masing-masing.

Selain itu, pemerintah berencana memberikan bantuan gratis kepada masyarakat miskin dengan menyiapkan 6,5 hingga 7 juta STB bagi keluarga miskin,” kata Suyanto. Red dari infopublik.id

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.