Populer
KPI Kurangi Durasi dan Waktu Siaran “Brownis” Trans TV02 Sep 2024 - RG
Buntut Debat Sengit Rocky vs Silfester, KPI Panggil iNews TV17 Sep 2024 - RG
VIDEO
Pojok Aduan
Fauziah Ainni Sofian | Setelah meninjau tayangan "Anak Sekolah" yang ditayangkan TRANS 7 pada jam siar 20.30 WIB, pada tanggal 4 Oktober 2022 terindikasi melanggar pasal-pasal dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Program Siaran (P2SPS). Diantaranya sebagai berikut: 1. Melanggar UU No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran pada BAB II, Pasal 4 ayat 1. Seharusnya program penyiaran berfungsi sebagai kegiatan komunikasi massa mempunya fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial. Namun pada siaran tersebut terdapat beberapa dialog yang tidak mencerminkan norma kesopanan seorang pelajar, dan malah memberikan kesan mengolok/memperlakukan guru seperti teman yang bisa dipanggil seenak hati. 2. Sebagaimana dijelaskan pada P3SPS, BAB X, Pasal 16, ayat 2, point 1, bahwa penggambaran tentang lembaga pendidikan harus mengikuti ketentuan yaitu tidak memperolok pendidik/pengajar. Hal tersebut dapat dilihat pada segmen 1, dimana karakter Pak Guru yang diperankan Abdel masuk ke dalam sekolah, dan terdapat seorang murid bernama Ardit yang berbicara kepada gurunya (Abdel) dengan kalimat "Kaga gua daritadi disini pak" dan "Jadi gini Del", walaupun hal tersebut hanya guyon semata, tetapi kalimat tersebut seolah-olah memperlakukan seorang guru sebagai teman yang bisa dipanggil dengan hanya namanya saja. Hal tersebut tidak mencerminkan norma sopan santun yang ada di lingkungan pendidikan, dan dikhawatirkan ikut dicontoh oleh para pelajar sekolah, berhubungan background cerita dalam acara ini bertemakan lingkungan pendidikan. |
Pojok Apresiasi
Raka satya pratama | Assalamualaikum. Mohon maaf, saya hanya ingin mengkritik. Sebagai penikmat siaran tv saya mengaku kecewa dengan kebijakan kpi saat ini yg terkesan "lebay" dalam hal sensor dan pemotongan scene di tv. Contoh: pada serial kartun setiap kali ada adegan pukul di cut ada darah hitam putih saya yg menontonnya jadi pusing karna setiap film itu kan ada pelajaran dan maknanya, gimana kita mau memahaminya jika di cut? Lalu di film tengah malam masih saja ada sensornya. Kalo misalkan di film tersebut banyak kekerasannya yg dikhawatirkan ditiru penonton mending gausah ditayangkan sekalian gausah di sensor atau di potong-potong. Terima kasih. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan |