Populer
Aliyah: Menonton TV Bersama Ajang Edukasi Anak Manfaatkan Media19 Feb 2025 - RG
Jaga Layar Kaca, KPI Lakukan Pembinaan Lembaga Penyiaran21 Feb 2025 - RG
Hari Radio Sedunia 2025: “Radio and Climate Change”13 Feb 2025 - RG
Pasca Efisiensi, KPI Pastikan Pengawasan TV dan Radio Tetap Berjalan13 Feb 2025 - IRA
VIDEO
Pojok Aduan
Alia Salsabila | Untuk KPI Pusat, Dengan ini saya sebagai WNI merasa kecewa dengan KPI yang melanggengkan Saiful Jamil untuk tampil di berbagai acara TV karena sejatinya seorang pelaku pelecehan seksual tidak dapat diperlakukan sedemikian rupa bak orang yang berprestasi. Hal ini akan membuat warga akan berpikir bahwa perilakunya itu dapat dimaafkan, padahal ada korban di sana yang mengalami trauma berat. Bukankah seharusnya KPI melindungi moral warga dengan apik? Kemudian, pernyataan bahwa Saiful Jamil tidak ‘menginspirasi’ masyarakat untuk berbuat serupa sepertinya tidak dapat dijadikan alasan untuk membuatnya tetap eksis. Jika pun iya, apakah ada data yang menyebutkan demikian? Masyarakat Indonesia yang menonton televisi sebagian besar adalah masyarakat menengah ke bawah dan tidak menempuh pendidikan tinggi. Hal ini dapat menyebabkan pikiran mereka dapat dibentuk dengan mudah oleh media melalui tayangan dan pernyataannya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa keberadaan Saiful Jamil di berbagai acara televisi bahkan YouTube dikhawatirkan dapat mengubah pola pikir dan persepsi masyarakat bahwa penjahat seksual dapat termaafkan, padahal hukuman yang paling jera bukan berasal dari penjara semata, namun perlu kerjasama dari segala lapisan masyarakat untuk ‘memboikot’ eksistensi pelaku seksual. Sekian dan terima kasih. Alia Salsabila |
Pojok Apresiasi
Tarian iklan tak senonoh dan tak mendidik | Muhammad rafit chandra |
Apresiasi Trans7 | Prawira Hendrik |
Apresiasi Trans7 | Prawira Hendrik |