Populer
Jaga Layar Kaca, KPI Lakukan Pembinaan Lembaga Penyiaran21 Feb 2025 - RG
Aliyah: Menonton TV Bersama Ajang Edukasi Anak Manfaatkan Media19 Feb 2025 - RG
Pasca Efisiensi, KPI Pastikan Pengawasan TV dan Radio Tetap Berjalan13 Feb 2025 - IRA
Melanggar Aturan Siaran? KPI Bisa Kenakan Denda PNBP!30 Jan 2025 - RG
Hari Radio Sedunia 2025: “Radio and Climate Change”13 Feb 2025 - RG
VIDEO
Pojok Aduan
Andri | Tolong dong kpi buat ambil tindakan atas acara acara ftv yg gak berfaedah itu, kaya ftv ftv yang bertema soal masalah dalam keluarga.. seperti perselingkuhan, memantu yg gak menghormati mertua dan sbg... Karna cerita cerita seperti itu tidak baik untuk psikologis ibu ibu yg pada umumnya paranoid, seperti yg kita tahu klo acara itu dikemas dgn sangat lebay. Ibu ibu khususnya ibu aku cenderung menganggab itu sebagai kenyataan dan menimbulkan pikiran negatif dan rasa cemas dan hawatir yang terus menerus... ia jadi takut akan ada masalah dalam keluarganya menyerupai tema dalam ftv tersebut. Seperti rasa takut kalo punya menantu jahat lah takut anaknya jadi durhaka lah, takut suami selingkuh lah. Saya mohon agar KPI untuk menghentikan acara tv seperti yg di indosiar itu.. |
Pojok Apresiasi
Mohamad Ariefiyanto | Hari ini tgl 08/03/2018, saya tanpa sengaja melihat acara insert pagi sekitar jam 06:00 wib yang dipandu oleh laki2 berjas hitam dan perempuan berbaju pink (saya tidak tahu namanya). Dan saat itu membahas tentang viral polisi yang memberhentikan sepeda motor yang mengangkut gulungan kain2, singkat cerita oknum polisi tersebut memberhentikan pengendara dan hendak menilang, tapi entah mengapa terjadi perdebatan sehingga oknum polisi tersebut membawa motor si pengendara sampai ingin meminta uang sebesar Rp. 150.000 kepada pengendara tersebut tanpa menilang surat2 kendaraan dsb.. Pertanyaan saya ?? kenapa host insert anda beropini kira2 : (mungkin motornya akan dijual oleh polisi, karena tidak dapat setelah meminta uang). saya yang bukan polisi saja merasa tersinggung oleh pernyataan ini..!! Alangkah baiknya tidak perlu beropini sendiri sehingga menimbulkan persepsi publik, dan pada akhirnya akan memperkeruh suasana, kita tidak mengetahui fakta2 di lapangan seperti apa, jika oknum polisi tersebut bersalah sudah ada Propam yang bisa membuktikan. Tidak perlu beropini sendiri. Surat serupa akan saya kirimkan kepada Komisi Penyiaran Indonesia dan Mabes Polri, sebagai bahan renungan kita bersama. |