Dalam siaran Berkahnya Ramadan yang tayang pada 9 April 2024 di jam 16.30 WIB disiarkan oleh stasiun televisi TRANSTV. Terdapat pelanggaran yang merujuk pada dua undang-undang dalam P3SPS yaitu, pasal 13 tentang penghormatan pada hak privasi.
Awalnya Ivan Gunawan memberikan pertanyaan
“Ini untuk suami yaa. Gimana gaya kalau istri lagi marah-marah?”
Kemudian dijawab oleh Edo Borne, suami dari Hesti dengan memberikan impresi bagaimana Hesti jika marah. Kiky Saputri menyaut “oh aku tau kalau ka Hesti gimana kalau marah.” “Pulang!” Kiky Saputri mencontoh bagaimana Hesti jika marah. Lalu Hesti menjawab “Itu jangan dibocorin”
Raffi Ahmad sambil menggendong anaknya “Lu jarang pulang juga bro?” ucapan tertuju kepada Edo Borne. Lalu Raffi Ahmad mencontohkan bagaimana Nagita marah. Lalu dilanjutkan dengan “Kadang dia suka berasumsi kalau pulang malem gini: ‘Abis “ngecas” ya? Sama siapa sih?’”
Merujuk pada Undang-Undang P3SPS pasal 16 tentang program siaran bermuatan seksual menyatakan lembaga penyiaran wajib tunduk pada ketentuan pelarangan dan/atau pembatasan program siaran bermuatan seksual.
Dalam hal ini poin utamanya adalah pernyataan bermuatan seksual yang terselubung. Menurut saya pernyataan tersebut melanggar pembatasan program siaran bermuatan seksual.
Pojok Apresiasi
Auliya Maharani
KPI seharus nya sudah menyeleksi mana public figure yang pantas tayang di tv dan tidak tayangkan public figure yg benar2 menginspirasi yang tidak banyak drama, coba lebih memilih tayangan untuk anak² mulai jam 07.00 - 12.00 lalu jam siaran 13.00 - 17.00 film dokumenter seperti perjuangan para pahlawan atau apapun itu dan jam 18.00-21.00 tayangan tentang dunia bisa ttg bill gates atau apapun nah 22.00-00.00 baru sinetron kenapa saya bilang tolong di beri sanksi terutama untuk para orang² agar tidak hobby MENGHUJAT, MAKANYA DI BERI TAYANGAN YG BAIK KALO BISA TAYANGAN GOSIP SEPERTI INSERT,HOT KISS, DLL DI HILANGKAN KARNA ITU SALAH SATU PENYEBAB ORANG INGIN MENGHUJAT TOLONG DONG KPI SIARKAN YG BER BOBOT ATAU GA TAYANGAN RUANG GURU DI LESTARIKAN KEMBALI BUKAN UNTUK PROMO SAJA TAPI MEMANG BRNAR UNTUK PELAJARAN TAYANGAN² yang membuat masyarakat ingin membaca, ingin mengetahui hal lebih masa iya untuk generasi pelanjut bangsa tiap hari di suguhi tayangan canda tawa, dan sinetron? Apakah itu bisa membangun masyarakat lebih pintar ibu / bapak kpi? Saya berharap secepatnya di tindak lanjuti untuk para penerus bangsa
Bisa saja tayangan youtube seperti ttg forex dll di tayangkan kembali di tv juga gpp asalkan tidak sinetron dan canda tawa