Selamat sore kepada Yth. Bapak/Ibu pimpinan KPI, saya ingin menyampaikan pesan kepada Pemerintah setempat melalui situs dan aplikasi, namun pesannya tertahan di "verifikasi", jadi tidak serta merta ditanggapi atau ditanggapi dengan kata " hoax".
Langsung saya sampaikan pesannya disini.
"Ada orang main sinetron Kabayan, sinetron halusinasi dalam kepala yang sudah ada sejak zaman Fir'aun (Siti Asyiyah)". Sinetron Kabayan dilanjutkan Bu Eny/Bu Nur'aini (sesuai KTP kota Probolinggo) dan Bu Wiwik yang terakhir keberadaannya ada di Pasuruan kemudian pindah ke Jember. Bu Wiwik menggunakan nama samaran Bu Elok. Selain Bu Eny/Bu Nur'aini, ada Bu Yon/Bu Hus yang terakhir diketahui berada di Jl. Riau gang Batu Alam, Jember. Bu Yon/Bu Hus terhubung dengan Pak Dedy Mizwar. Dari dua orang diatas, nanti tersambung kepada Pak Is dan Bu Is yang tinggal di Jl. Candi Sari II/No.1 Malang. Kasusnya : COVID 19.
Saya mohon sampaikan pesan ini kepada Yth. Bapak/Ibu Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bapak/Ibu Bupati dan Wakil Bupati melalui KPI sesuai sinetron Kabayan untuk menahan nama-nama yang sudah disebutkan diatas ke dalam lapas setempat. Semoga pesan ini tersampaikan. Terima kasih.
Pojok Apresiasi
Rabiatul
Menurut saya, tidak masalah tayangan olahraga tetap disiarkan. Entah itu beach volleyball atau yang lainnya. Penggunaan pakaian sesuai dengan regulasi yang bertujuan untuk olahraga serta keamanan kenyamanan atlet dan tidak ada niatan untuk kearah pornografi. Siaran tv sangat beragam, kalau memang tidak berkenan untuk menonton, silahkan pindah ke channel lain yang menyiarkan berbagai program. Siaran olimpiade ini hanya 4 tahun sekali, tolong jangan hilangkan euforia pesta olahraga ini