Jakarta -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat meminta Indosiar untuk lebih berhati-hati ketika melibatkan anak-anak dalam sebuah program acara. Terlebih program acara tersebut diklasifikasikan sebagai tayangan D atau Dewasa. Permintaan itu disampaikan KPI Pusat saat kegiatan pembinaan isi siaran program siaran “Tukul Arwana One Man Show” Indosiar yang berlangsung daring, Rabu (9/10/2020).

Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, mengatakan pelibatan anak-anak dalam program siaran harus mengacu pada aturan yang terdapat dalam P3SPS KPI tahun 2012. Anak-anak, lanjutnya, tidak diperbolehkan tampil atau ikut terlibat dalam program acara live di atas pukul 21.30 WIB bila berdasarkan pedoman KPI.

“Kami menemukan adanya keterlibatan anak-anak dalam program acara Tukul Arwana One Man Show yang tayang di Indosiar mulau pukul 23.00 WIB. Di layar tertulis Live Delay. Ini harus kami dalami. Jam berapa tayangan tersebut direkam. Kami ingin tahu penjelasan soal ini dan mengapa anak-anak bisa masuk dalam segmen program acara dewasa ini,” kata Mulyo kepada tim Indosiar yang ikut dalam kegiatan pembinaan tersebut.

Masuknya talent anak-anak dalam program dewasa seperti Tukul Arwana One Man Show dinilai KPI tidak tepat. Pasalnya, posisi anak-anak dalam acara Dewasa dan tayang pada malam hari ini sangat rentan dan tidak sesuai dengan perkembangan usia mereka. Belum lagi jika konteks dari acara itu membahas persoalan orang dewasa.

Selain itu, Mulyo mengkhawatirkan, anak-anak akan diikutsertakan dalam proses perundungan terhadap Tukul.“Kami perhatikan Tukul ini senang jadi bahan bulian. Apalagi jika yang bersangkutan berinteraksi langsung. Karena ini bagian dari shownya. Khawatirnya ini jadi berpengaruh pada anak. Anak-anak kan kontrolnya kurang dan belum paham soal becanda seperti ini,” jelasnya. 

Kekhawatiran yang sama juga disampaikan Komisioner KPI Pusat lainnya, Mimah Susanti. Menurutnya, tidak ada kaitan terhadap kepentingan anak-anak masuk dalam program Tukul Arwana One Man Show. 

“Apakah harus ada talent anak dalam tayang itu. Apakah tayangan ini untuk dewasa atau anak-anak. Kami khawatir soal anak masuk dalam program dewasa. Ini jadi perhatian kami untuk menjaga anak-anak yang telalu responsif. Jangan jadi kebiasaan mereka,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Indosiar Ekin Gabriel, mengakui kelalaian pihaknya telah melibatkan anak-anak dalam program acara dewasa. Namun, dia memastikan pengambilan tayangan yang melibatkan talent anak tersebut berlangsung di bawah pukul 20.00 WIB. 

“Ini memang masuk kategori dewasa dan kami menyadari konten ini tidak cocok untuk anak. Sebenarnya kami ingin mengangkat dan mendalami konten viral di media sosial dalam format talkshow. Kami memastikan tidak ada lagi anak-anak meskipun live delay dan diambil gambarnya di bawah pukul 21. Kami pastikan tidak akan melibatkan anak dalam tayangan dewasa meskipun seviral apapun,” katanya. 

Dalam kesempatan itu, Ekin menyampaikan apresiasi sudah diingatkan KPI. “Ini dampaknya besar bagi mereka ke depannya. Kami akui perlu evaluasi soal ini. Terimakasih,” tandasnya. ***

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.