Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah. Foto: Agung Rahmadiansyah

Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat kembali menyelenggarakan Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Tahun 2020 dimulai dari Kota Padang dan Kota Surabaya sekaligus menandai dimulainya rangkaian acara riset yang rencananya diselenggarakan di 12 Kota. Riset Indeks KPI periode pertama tahun ini akan mengevaluasi sekitar 477 program acara televisi.  

Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, mengatakan ke 477 sampel tayangan tersebut dibagi menjadi 9 kategori program yakni Program Berita, Talkshow Berita, Talkshow Non Berita, Sinetron, Anak, Religi, Wisata Budaya, Infotainmen, dan Variety Show. “Sampel tayangan merupakan program yang ditayangkan pada periode Januari sampai Maret 2020,” katanya di sela-sela pembukaan Workshop Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV bersama Universitas Negeri Surabaya (Unesa), di Jakarta, Kamis (4/6/2020).

Nuning menjelaskan, "outcome" dari riset ini adalah untuk merubah pola menonton masyarakat agar mulai membiasakan diri menyaksikan tayangan yang baik dan berkualitas yang berasal dari referensi hasil riset KPI. “Tidak dapat dipungkiri saat ini sebagian besar masyarakat kita lebih memilih program hiburan seperti sinetron, film, entertainmen dan lain sebagainya. Namun disisi lain berdasarkan riset yang telah dilakukan sebelumnya nilai kualitas tayangan-tayangan tersebut masih di bawah nilai rata-rata yang ditetapkan KPI,” ujar Nuning.

Menurut Nuning, untuk mengubah pola konsumsi masyarakat terhadap tayangan televisi, KPI tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan partisipasi berbagai pihak dan salah satunya dari kalangan akademisi. “Diharapkan dalam riset yang diselenggarakan bersama dengan Universitas Negeri Surabaya ini, para informan ahli dapat berperan untuk memberikan masukan atas kualitas tayangan televisi sehingga dapat memberi referensi tayangan yang berkualitas bagi masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Kasubdit Komunikasi Direktorat Politik dan Komunikasi (Ditpolkum) Bappenas, Dewi Sri Sotijaningsih, yang turut dalam kegiatan Workshop Riset Indeks Kota Surabaya, memberi apresiasi kepada KPI yang telah secara konsisiten melakukan kegiatan riset ini. “Bappenas berharap seiiring dengan meningkatnya kualitas tayangan TV maka akan berdampak pula terhadap peningkatan kualitas informasi bagi masyarakat.” jelasnya.

Dia berpesan supaya hasil dari riset indeks ini dapat didiskusikan dengan Badan Pusat Statistik (BPS) agar dapat diimplementasikan dan bermanfaat ke depannya. 

Di akhir pertemuan, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa, Totok Suyanto, menegaskan komitmen pihaknya untuk ikut berperan dalam meningkatkan kualitas program siaran televisi serta mengubah pola konsumsi masyarakat. “Sebagai bentuk peran aktif kami, Unesa akan turut serta dalam penguatan literasi masyarakat serta menjaga konsistensi riset ini agar hasil dari riset ini mampu menjadi perspektif baru bagi masyarakat dalam memilih tayangan televisi,” pungkas Totok. **

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.