Jakarta – Hasil survei indeks kualitas program siaran televisi 2018 yang dilakukan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) selama tiga periode menetapkan tiga kategori program siaran konsisten berada di atas standar indeks yang ditetapkan KPI sebesar 3.00 yakni program wisata dan budaya, program religi dan program talkshow. Sedangkan tiga kategori program selalu berada di bawah standar nilai 3.00 antara lain program sinetron, variety show, dan infotainment. 

Hal itu disampaikan Ketua Ketua KPI Pusat,Yuliandre Darwis, dalam acara ekspose Hasil Survei Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode III, di Hotel Arya Duta, Senin (10/12/2018). 

“Adapun dua kategori program siaran selalu fluktuatif nilainya yakni kategori program siaran anak dan berita,” tambah Yuliandre Darwis.

Menurutnya secara umum, selama tiga kali periode survei, nilai rata-rata hasil survei di periode ke III ini adalah yang terendah hanya 2.81. Penurunannya mencapai 6 poin dibanding hasil survei sebelumnya. Pada periode survei tahap I nilai indeks rata-rata mencapai 2.84 dan di periode tahap II  nilai indeks rata-ratanya 2.87.  

“Tiga program yaitu variety show, sinetron, dan infotainmen penting mendapat perhatian yang lebih serius oleh stasiun televisi. Untuk program siaran anak perlahan-lahan sudah mendekati indeks 3 dan harus tetap optimis untuk menjadi program yang berkualitas,” jelas Andre, panggilan akrabnya.

Berdasarkan hasil dari survei 2018 periode III, kategori program siaran wisata dan budaya memperoleh nilai 3.27, program siaran religi 3.13, program siaran talkshow 3.03, program siaran berita 3.01, program siaran anak 2.92, program siaran variety show 2.58, program siaran sinetron 2.28 dan program siaran infotainment 2.20. 

Dalam kesempatan itu, Ketua KPI Pusat berharap hasil survei ini dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi lembaga penyiaran untuk mengembangkan program-program yang secara nilai indeks sudah berkualitas. 

“Hasil survei ini pun diharapkan mengarahkan dan memberi pandangan lain para pengiklan untuk beriklan pada program-program yang sesuai dan pantas berdasarkan hasil survei indeks KPI,” kata Andre berharap.   

MoU dengan Kadin

Selain mengumumkan hasil survei indeks KPI periode III, KPI mengajak kerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Kerjasama itu diimplementasikan melalui penandatanganan MoU antar keduabelah pihak.  

“MOU dengan KADIN Indonesia untuk peningkatan konten siaran terutama pada program animasi anak sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas program anak ke arah yang lebih baik,” kata Yuliandre Darwis.

MOU ini, kata Andre, diharapkan dapat mempengaruhi pengiklan untuk memasang iklan pada program-program yang berkualitas seperti concern KPI.

“Program siaran televisi tidak saja berisi hiburan atau sekadar mengikuti rating. Publik membutuhkan tayangan mendidik, informasi bermutu yang menuntun mereka ke arah lebih baik,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Kadin, Rosan Roeslani mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya KPI untuk meningkatkan kualitas tayangan di televisi agar edukasi. Meskipun terkadang program yang berkualitas itu kurang baik dari sisi ekonomi tapi hal ini harus terus ditingkatkan karena sisi edukasi sangat penting bagi perkembangan masyarakat kita.

"Kadin dalam hal ini ingin bersama KPI untuk terus meningkatkan sumber daya kita melalui human capital karena ini menjadi tujuan utama kami. Kita berharao konten-konten kita menjadi lebih baik dan membuka usaha dan pekerjaan yang luas bagi masyarakat," paparnya. ***

 

Hak Cipta © 2024 Komisi Penyiaran Indonesia. Semua Hak Dilindungi.